Dalam sepak bola, menang atau kalah itu urusan biasa. Seperti bahagia dan duka yang kadang datang silih berganti dalam hidup.
Namun, kekalahan terkadang tidak sesederhana tulisannya. Ada kekalahan yang sulit diterima. Butuh waktu lama untuk bisa move on dari kekalahan memilukan tersebut. Penyerang Liverpool, Mohamed Salah pernah merasakannya.
Dia tidak akan pernah lupa kejadian di Kota Kyiv, Ukraina pada 26 Mei 2018 silam. Kala itu, Liverpool menghadapi Real Madrid di final Liga Champions. Itu final pertama Salah.
Di Kyiv, Liverpool  mengawali pertandingan dengan apik. Mereka menyerang dan menciptakan beberapa peluang. Trio Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane dengan kecepatan mereka, membuat lini pertahanan Madrid kewalahan.
Di menit ke-31, petaka menimpa Salah. Dalam perebutan bola, tangan Salah dijepit kapten Madrid, Sergio Ramos, hingga dirinya terjatuh.
Jepitan ala Ramos itu berakibat fatal. Salah cedera. Sembari terisak, dia keluar lapangan. Tidak bisa melanjutkan pertandingan yang diimpikannya. Yang terjadi kemudian, Liverpool takluk 1-3.
Andai Salah tidak cedera, bukan tidak mungkin hasil akhir di Kyiv itu akan beda cerita. Sebab, ketika Salah keluar, Liverpool sebenarnya sedang menikmati pertandingan.
Berselang tiga tahun dari kejadian memilukan di Kyiv itu, takdir rupanya mempertemukan kembali Salah dan Ramos di lapangan.
Itu setelah hasil undian babak perempat final Liga Champions yang digelar di Kota Nyon, Swiss, Kamis (19/3) tadi malam, mempertemukan kembali Real Madrid melawan Liverpool.
Bedanya, kali ini, pertemuan Madrid vs Liverpool akan digelar dua kali. Tidak sekali seperti di final Kyiv kala itu. Bakal berlaku aturan agregat gol. Juga keuntungan gol away.
Real Madrid akan menjamu Liverpool lebih dulu di perempat final leg pertama pada 7 April. Lantas, sepekan kemudian, giliran Liverpool yang menjamu Real Madrid.