Viktor Axelsen. Nama ini baru saja membuat jutaan badminton lovers (BL) di tanah air patah hati. Akhir pekan kemarin, Axelsen 'tega' mengalahkan dua pemain kesayangan BL Indonesia dalam waktu berurutan.
Pemain tungga putra asal Denmark ini mengalahkan Jonatan Christie di babak perempat final (15/1) dan lantas memupuskan harapan Anthony Sinisuka Ginting di semifinal (16/1).
Axelsen akhirnya berhasil meraih gelar Yonex Thailand Open 2021. Di final (17/2), dia mengalahkan pemain Hongkong, NG Ka Long Angus dua game langsung.
Axelsen memang layak juara. Dia siap lahir batin tampil di turnamen pertama setelah bulutangkis off sembilan bulan akibat pandemi. Fisiknya oke. Tidak lagi diganggu cedera.
Axelsen juga percaya diri. Terlihat, dia sangat menikmati permainan. Sejak pertandingan pertama, pemain berusia 27 tahun ini tampil stabil. Pemain tuan rumah, Sittihikom Thammasin hanya mendapat 12 dan 6 poin. Termasuk Jonatan Christie yang hanya mendapat 5 poin di game kedua.
Dari lima penampilannya sejak babak pertama hingga final, hanya sekali dia kehilangan game. Yakni ketika menghadapi Ginting di semifinal.
Menariknya, usai mengalahkan Jojo di perempat final dan tahu akan bertemu Ginting di semifinal, Axelsen menebar optimisme tanpa jumawa lewat postingan di akun Instagramnya.
Dia tahu, Ginting lawan berat. Tapi, dia juga tahu perjumpaan dengan Ginting itu akan menjadi pertandingan yang menyenangkan. Dia ingin bersenang-senang di lapangan.
"Happy about my performance today in the QF againts Christie. Up against Ginting tomorrow. Should be fun. Looking forward to it. Thanks for your support. See you on court tomorrow. Viggo".
Axelsen memang salah satu pebulutangkis top dunia yang senang 'main' Instagram. Dia rajin memposting foto aktivitas kegiatannya di akun IG pribadi nya. Tak jarang, dia membalas komentar penggemarnya.
Motivasi Axelsen pasca kelahiran putri kecilnya
Bagi yang sering kepo dengan postingan-postingan Axelsen, pasti paham bahwa dia tampil dengan status baru di Thailand Open.
Pertengahan Oktober 2020 lalu, Axelsen resmi menjadi ayah. Dia memposting foto dirinya tengah menimang bayi plus narasi bahagia.
"Say Hi to Vega Rohde Axelsen (emoticon love). She was born at 10:26 PM yesterday evening Danish time. So proud of you and your amazing mom (emoticon love)".
Vega Rohde Axelsen, putri kecilnya yang baru berusia tiga bulan itulah yang menjadi motivasi terbesar Axelsen selama tampil di Thailand Open hingga akhirnya jadi juara.
Kehadiran Vega Rohde mengubah hidup Axelsen. Ritme hidupnya tidak lagi hanya latihan fisik di gym ataupun berlatih di lapangan demi memulihkan kondisinya pascaoperasi.
Selepas latihan, di akhir pekan, Axelsen menikmati kebersamaan dengan putri kecilnya.
"Practice finished, time to enjoy the Saturday. Have a nice day everyone".
Ada banyak postingan di akun IG nya yang memperlihatkan Axelsen mengajak jalan-jalan Vega yang berbaring santuy di stroller (kereta dorong bayi). Atau juga foto menjelang tidur.
Kehadiran putrinya itu rupanya meningkatkan kualitas hidup Axelsen. Dia jadi lebih menikmati hidupnya. Batinnya semakin damai. Bahagianya jadi berlipat.
Ketika ada banyak pebulutangkis merasa kebingungan dan jenuh selama pandemi karena mereka hanya berlatih, berlatih, dan terus berlatih tanpa ada keastian kapan bertanding, itu tidak terjadi pada Axelsen. Baginya, masa vakum turnamen  justru menyenangkan.
Axelsen jadi punya lebih banyak waktu bersama putrinya. Dia tidak harus meninggalkan putrinya dalam waktu lama. Sebab, tidak ada turnamen di luar negeri. Palingan hanya berlatih dan ada jeda di akhir pekan.
Dan tentu saja, kehadiran si kecil Vega itu membuat Axelsen semakin termotivasi meraih prestasi di lapangan. Dia ingin kembali menjadi yang terbaik setelah menjalani periode yang sulit.
Tahun lalu, Axelsen sempat naik meja operasi. Pemain yang pada 2017 pernah menjadi ranking 1 dunia ini sempat cedera ankle yang membuat penampilannya tidak lagi maksimal.
Axelsen beberapa kali terpaksa menepi karena asmanya kambuh. Karena asma itu, dia bahkan sempat dikabarkan bakal gntung raket dan alih profesi.
Peringkat Axelsen di ranking BWF juga sempat anjlok. Kini dia masih ada di ranking 4. Axelsen kalah dari rekan senegaranya, Anders Antonsen yang ada di peringkat 3.
Namun, dengan penampilan yang mulai stabil, dengan motivasi yang bukan tidak mungkin Axelsen akan kembali ke peringkat terbaiknya. Dia mengincar Olimpiade. Lebih tepatnya, tampil di Olimpiade dalam kondisi terbaik.
Setelah jadi juara di Yonex Thailand Open, Axelsen berpeluang untuk kembali meraih gelar di Toyota Thailand Open yang mulai digelar Selasa (19/1).
Dia akan menjadi 'pemain yang harus dikalahkan' oleh pemain-pemain lainnya bila ingin meraih gelar. Termasuk oleh Ginting dan Jojo.
Andai akhir pekan ini Axelsen kembali naik podium juara, kita bisa dengan mudah berucap "motivasi ayah baru yang ingin meraih hasil terbaik untuk putrinya, memang sulit dihentikan". Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H