Bagi saya pribadi, album Indie Ten itu memang berkesan. Bukan hanya karena lagu-launya oke. Namun, album ini merupakan salah satu koleksi kaset pita di masa-masa awal mengoleksi kaset.
Ya, di akhir 90-an itu, di masa akhir duduk di bangku SMA, saya mulai keranjingan dengan kaset pita. Saya mulai hobi mengoleksi kaset pita. Jangan berpikir hobi itu mudah. Sebab, untuk mendapatkannya tidak gratis.
Kala itu, kaset pita sebenarnya tidak terlalu mahal. Masih berkisar di harga 10 ribu-an. Malah ada yang harganya Rp 5000. Untuk album Indie Ten ini, kalau nggak salah ingat harganya Rp 7.500.
Untuk bisa membelinya, saya kerapkali menyisihkan uang saku sekolah. Menabung sedikit demi sedikit agar bisa membeli kaset. Uang saku sekolah itu juga harus dibagi untuk membeli Tabloid Bola yang kala itu menjadi 'bacaan wajib' bagi saya setiap pekan.
Kecintaan pada kaset itu membuat saya hafal banyak lagu-lagu yang ngetop kala itu. Kemampuan itu lantas 'berguna' ketika kuliah dan tinggal di kos-kosan. Berguna untuk mengusir penat selepas kuliah. Berguna untuk bisa lebih akrab dengan teman-teman di kos. Ketika nongkrong di kos, bermain gitar dan bernyanyi menjadi aktivitas rutin.
Tetapi memang, musik 90s itu tidak hanya enak didengarkan. Tapi juga dimainkan. Ada banyak anak muda yang senang bermain alat musik. Senang bernyanyi. Senang nge-band. Bikin grup band.
Apalagi, kala itu, ada banyak orang yang membuka studio musik. Studio musik kecil-kecilan itu disewakan. Sasarannya ya anak-anak muda yang senang nge-band itu. Lantas, mereka tampil di acara musik yang seringkali digelar setiap akhir pekan di kampus-kampus.
Saya sempat merasakan nikmatnya menyewa studio musik bareng teman-teman. Kala itu, sewa satu jam sekitar 15 ribuan. Ketika masuk studio dan memegang alat musik (memegang saja) lantas bernyanyi diiringi alat musik, itu rasanya sudah jadi pemain band top.
Pengaruh musik 90s bagi penikmat musik kala itu memang luar biasa. Mungkin karena lagu-lagu yang dihasilkan band-band di era itu memang dikemas dari hati. Musik dan lagunya memiliki ruh. Salah satu ciri khasnya, ada petikan melodi gitarnya.
Lagu dibuat tidak hanya demi mendapatkan views banyak seperti era sekarang. Karenanya, lagu-lagunya enak didengar, meresap dan awet hingga sekarang.
Bahkan, meski 20 tahun berlalu, lagu-lagu mereka masih abadi. Kita pun masih hafal lirik-lirik lagunya. Ketika tak sengaja mendengarnya, kita bisa spontan ikut bernyanyi. Pokoknya legend.