Namun, di tiga laga kandang terakhir, MU tampil beda. Mereka tidak terkalahkan. Yakni, menang 1-0 atas West Bromwich Albion, bermain 0-0 melawan Manchester City, dan kemenangan atas Leeds.
Khusus melawan Leeds yang menjadi kemenangan terbesar MU sejauh ini, sepertinya Harry Maguire dkk tampil dengan motivasi lebih. Dalam sejarahnya, Leeds memang salah satu rival 'tradisional' bagi MU selain Liverpool.
Terlebih, pertemuan terakhir melawan Leeds terjadi pada 17 tahun silam. Kala itu, di Premier League musim 2003/04, MU bermain 1-1 dengan The Whites--julukan Leeds di Old Trafford. Itu perjumpaan terakhir kedua tim di Old Trafford di Liga Inggris. Sebab, Leeds setelah itu terdegradasi dan baru bisa kembali promosi di musim ini.
Alasan ketiga, MU meluapkan kekecewaan setelah gagal lolos ke babak knock out Liga Champions. Kita tahu, MU terdepak dari Liga Champions setelah kalah 3-2 dari RB Leipzig (9/12) di laga terakhir penyisihan grup. Mereka 'turun kelas' ke Liga Europa.
Sejak itu, MU seolah melampiskan kekesalan mereka dengan tampil hebat di Liga Inggris. Sejak itu, tiga laga dilalui tanpa kalah. Sekali imbang di laga derbi dan dua kemenangan atas Sheffield dan Leeds.
Meski melesat ke papan atas, tetapi fans MU pastinya tahu, belum saatnya merayakan apa-apa. Sebab, Liga Inggris bahkan belum berjalan separoh. Masih banyak pertandingan.
Ole Solskjaer pun tidak mau larut dalam euforia. Dalam wawancara di laman resmi Manchester United, www.manutd.com, pelatih asal Norwegia ini menyebut untuk saat ini, posisi di liga masih belum terlalu menarik dilihat. Terpenting bagi Ole, timnya terus memperlihatkan penampilan yang lebih baik. Dia juga berharap pemain-pemainnya terus bugar.
"We're one third into the season, we're not even at the halfway point, so the league position is not something we look at. We look at the improvement in the team, we look at the improvement in fitness because we knew we were going to be lagging behind in fitness, today, I think we showed we are getting a fitter and stronger team," begitu kata Ole.
Menariknya, jadwal berikutnya mempertemukan Manchester United melawan tim peringkat 2, Leicester City. Akhir pekan ini, MU akan away ke King Power Stadium di laga boxing day (26/12).
Apakah MU bakal bisa melanjutkan tren selalu menang di laga away? Bila saja mampu menang di markas Leicester, MU memang layak jadi kandidat juara. Akan menarik melihat rivalitas MU dan Liverpool di papan atas.
Namun, sebelum melawan Leicester, MU akan lebih dulu menghadapi Everton di Piala Liga. Everton juga tengah ganas setelah meraih tiga kemenangan beruntun melawan Chelsea, Leicester City, dan Arsenal di Liga Inggris.