Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Diogo Jota: Disia-siakan Atletico, "Meledak" di Liverpool

4 November 2020   09:25 Diperbarui: 4 November 2020   09:27 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diogo Jota (tengah) kini menjadi trisula baru Liverpool bersama MDiogo Jota mengemas trigol saat Liverpool menang 5-0 atas Atalanta di Liga Champions dini hari tadi/Foto: Liverpoolfc.com

Kala itu, Jota menyepakati kontrak berdurasi lima tahun di Atletico yang itu efektif berlaku pada 1 Juli 2016. Namun, dia justru tidak pernah bermain untuk Atletico.

Di musim 2016-17 itu, di lini penyerangan, Atletico punya Antoine Griezmann, Kevin Gamiero, Fernando Torres, dan Yannick Carrasco. Itulah pilihan pelatih Atletico, Diego Simeone. Tidak ada tempat untuk anak muda 19 tahun seperti Jota.

Jota pun kembali ke kampung halamannya. Dia dipinjamkan ke FC Porto dengan masa pinjaman berdurasi satu tahun. Di Primeira Liga Portugal yang sudah dikenalnya, Jota tidak sulit beradaptasi. Dia membuat 8 gol dalam 27 penampilan bersama Porto di musim 2016/17.

Tantangan sebenarnya bagi Jota terjadi di tahun berikutnya, di musim 2017/18. Ketika dia sepakat dipinjamkan ke klub Inggris, Wolverhampton Wanderers yang kala itu bermain di Divisi Championsip--satu level di bawah Premier League.

Divisi Championship terkenal keras dengan gaya main ala hit and run khas tim-tim Inggris lawas. Divisi Championship juga menguras stamina karena satu kalender kompetisi memainkan 46 laga karena diikuti 24 tim.

Toh, Jota yang sebenarnya 'mungil' untuk ukuran pemain di Inggris, bisa beradaptasi dengan baik. Terlebih, dia dilatih pelatih asal Portugal Nuno Espirito Santo.
 
Di musim 2017/18, dia jadi pemain penting Wolverhampton yang menjadi juara dan promosi ke Premier League. Jota tampil dalam 44 pertandingan dan mencetak 17 gol.

Di Premier League, Jota membuktikan bisa bersaing dengan pemain-pemain top. Memang, dalam dua musim, koleksinya golnya tidak pernah lebih dari 10 gol semusim. Dia mencetak 9 gol dan 7 gol di musim 2018/19 dan 2019/20. Namun, dia pemain penting bagi The Wolves. Dia selalu tampil di 30 pertandingan lebih.

Ketika Liverpool memperkenalkan Jota sebagai pemain barunya, dia dianggap akan menjadi rekrutan penting bagi The Reds. Meski, sorotan media kala itu terfokus pada rekrutan anyar Liverpool lainnya, Thiago Alcantara.

Jota sendiri tampak malu-malu ketika diperkenalkan ke media. Dia juga mencoba merendah dengan menyebut akan belajar banyak pada trio Firmino-Mane-Salah.

"I want to be one more piece to join that three. That's what I will do. They are obviously more experienced than me, so the first stage is to connect with them, to learn with them," begitu pernyataan Jota sepeti dikutip dari website resmi klub Liverpool.

Dua bulan berlalu, Jota rupanya bisa belajar dengan baik dari mereka. Penampilan apik Jota, utamanya di markas Atalanta dini hari tadi, menjadi bukti bahwa banderol harga 45 juta pounds yang dibayar Liverpool, sepadan dengan kualitasnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun