Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Diguncang "Kiamat Kecil", Musim 2020/21 Bakal Kelabu?

18 Oktober 2020   17:24 Diperbarui: 18 Oktober 2020   17:27 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kapten Liverpool, Jordan Henderson, berteriak histeris demi merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Everton.

Wajar bila Henderson histeris. Itu gol paling dramatis yang pernah dibuatnya. Waktu menunjuk menit ke-93.24 dari lima menit tambahan saat gol itu tercipta.

Henderson jelas lega. Setelah serangkaian drama, setelah sempat unggul dua kali tetapi bisa disamakan, dia akhirnya bisa membawa Liverpool kembali unggul. Kemenangan 3-2 sudah di depan mata.

Kemenangan itu tak hanya melanggengkan dominasi Liverpool atas Everton di laga derbi Merseyside selama 10 tahun terakhir. Liverpool juga memaksa Everton kembali 'membumi' dengan memberinya kekalahan pertama di musim ini.

Namun, apa mau dikata, Video Assistant Referee (VAR) berkata lain. Teknologi yang seringkali bikin geram para pelaku sepak bola ini kembali 'bikin ulah' di laga penting. Lewat tayangan ulang VAR, Wasit Michael Oliver menganulir gol Henderson.

Penyebabnya, Sadio Mane yang memberi umpan ke Henderson, dianggap dalam posisi off side sebelum dia menerima umpan dari Thiago. Itu keputusan sumir. Jadi perdebatan seusai laga.

Sebab, Sadio Mane tidak off side secara kasat mata. Tetapi lebih tepatnya, sedikit saja bagian tubuh Mane yang dianggap off side. Namun, keputusan dramatis itu membatalkan kemenangan Liverpool.

Tentu saja, keputusan itu membuat Liverpool meradang. Mereka dilaporkan berkirim surat resmi ke FA. Mereka menunggu jawaban pihak federasi. Bukan hanya tentang momen gol dianulir itu. Tapi juga momen krusial lainnya yang merugikan mereka.

Di akun Instagram resmi Liverpool, ada ribuan fan Liverpool yang menyebut bahwa tim mereka telah 'dirampok' di Goodison Park. Ada pula yang menyoroti figur yang bertugas di 'belakang layar' VAR di laga itu. Konon, sang ofisial ternyata fan nya klub rival Liverpool. Ada juga yang menganggap VAR telah merusak sepak bola.

Van Dijk Cedera, Liverpool merasakan "Kiamat Kecil" 

Dan memang Liverpool menjadi tim yang dirugikan dari laga tersebut. Bahkan perlu ditambahkan kata "sangat" di depan kata dirugikan. Bukan hanya tentang gol dianulir itu. Tetapi lebih kepada situasi buruk yang terjadi sebelumnya.

Di menit ke-11, bek andalan mereka, Virgil van Dijk cedera. Dalam sebuah perebutan bola, Virgil cedera setelah kaki kanannya dijepit dua kaki oleh kiper Everton, Jordan Pickford. Dia langsung ditarik keluar lapangan. Digantikan Joe Gomez.

Melihat tayangan ulang, Van Dijk dinyatakan dalam posisi off side ketika hendak menyambar bola. Namun, pelanggaran itu mengerikan. Bahkan, ada pundit football yang menyebut pelanggaran itu bisa saja menamatkan karier bek asal Belanda tersebut.

Tapi anehnya, Michael Oliver malah tidak memberi hukuman kepada Pickford. Kartu kuning pun tidak. Padahal, beberapa mantan wasit berkomentar, pelanggaran itu seharusnya berakhir kartu merah untuk kiper Inggris itu.

"Saya tidak ingin mengatakan Pickford sengaja melakukannya. Tetapi memang, tidak seharusnya seorang kiper melakukan pelanggaran seperti itu," ujar Klopp dikutip dari https://www.liverpoolfc.com/.

Drama tidak berhenti di situ. Di penghujung laga, jelang insiden gol yang dianulir, giliran Thiago yang dihajar pemain Everton. Kaki Thiago dilanggar keras oleh penyerang Everton, Richarlison. Thiago meringis. Richarlison dikartu merah.

Dua situasi buruk yang terjadi pada Van Dijk dan Thiago itulah yang kini menempatkan Liverpool seolah sedang mengalami "kiamat kecil". Fan Liverpool mendapatkan kabar buruk.

Informasi yang beredar, hasil scan menunjukkan ada keretakan pada ACL Van Dijk. Sebuah foto beredar di media sosial, Van Dijk keluar dari ruangan di rumah sakit dengan berjalan memakai alat bantu.

Dia bakal absen bermain dalam waktu lama. Salah satu bek tengah terbaik di dunia ini disebut bakal menepi dari lapangan selama 7-8 bulan. Memang, belum ada keterangan resmi terkait cederanya Van Dijk. Namun, itu jelas membuat cemas Liverpool.

Bahkan, itu serasa 'kiamat kecil' bagi Liverpool di awal musim 2020/21. Sebab, Liverpool sebelumnya sudah kehilangan sang kiper utama, Alisson Becker dalam waktu lama. Ya, kompetisi baru memainkan lima pertandingan, Liverpool sudah berada dalam situasi yang sangat buruk.

Itu memang situasi yang sangat buruk bagi Liverpool. Pertahanan mereka kini bak tembok yang ambruk. Kehilangan Alisson sudah sangat buruk. Terlebih dengan kiper pengganti, Adrian yang acapkali membuat blunder.

Kini, Van Dijk juga harus absen dalam waktu lama. Sementara Joe Gomez belum kembali pada performa terbaiknya. Plus Joel Matip yang juga baru pulih dari cedera dan punya riwayat mudah cedera.

Bisa dibayangkan bagaimana Liverpool bakal bermain dengan pertahanan yang rapuh. Kerapuhan itu sudah terlihat nyata ketika Alisson tidak bermain dan Liverpool kalah memalukan, 2-7 dari Aston Villa pada 5 Oktober lalu.

Bahkan, ancaman untuk Liverpool tidak cukup di situ. Mereka masih harus memproteksi pemain-pemainnya. Sebab, Covid-19 masih mengintai pemain-pemain di Liga Inggris.

Apalagi, awal Oktober lalu, Thiago dan Mane mendadak dikabarkan positif Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi. Keduanya tidak bisa bermain melawan Villa di laga memalukan itu. Belakangan, Naby Keita juga dikabarkan terpapar. Fan Liverpool tentu tidak berharap ada lagi pemain Si Merah yang mendadak terpapar virus sehingga tidak bisa bermain.

Pendek kata, Liverpool memang sedang mengalami 'kiamat kecil'. Kehilangan Alisson dan Van Dijk dalam waktu bersamaan, jelas berdampak besar pada Liverpool. Sebab, tanpa mengecilkan peran pemain-pemain lainnya, keduanya punya peran vital dalam membawa Liverpool juara Liga Inggris musim 2019/20.

"Saya belum tahu seberapa serius cedera Virgil. Tapi ini sungguh tidak bagus. Seusai pertandingan, Thiago juga mengatakan kepada saya dia mengalami cedera. Kami harus memeriksakannya," ujar Klopp.

Tanpa keduanya, Liverpool harus menjalani 'kehidupan' yang berat. Terlebih bila melihat penampilan Adrian yang mengkhawatirkan. Juga bek-bek Liverpool yang sering kecolongan dalam duel udara.

Dua gol Everton tadi malam tercipta lewat sundulan berawal dari situasi 'bola mati'. Dan itu terjadi setelah Van Dijk keluar. Itu jadi penegas, kehadiran Van Dijk di lini belakang Liverpool sangat penting.

Menunggu Liverpool Beradaptasi dengan Kenyataan Buruk

Apakah kejadian buruk ini pertanda musim 2020/21 bakal kelabu bagi Liverpool?

Bisa iya, bisa tidak. Liverpool akan merasakan musim kelabu bila lini pertahanan mereka tidak bisa beradaptasi dengan kehilangan Vigil van Dijk. Bila bek-bek mereka belum bisa tampil kokoh.

Bila seperti itu, sulit membayangkan Liverpool bakal bisa mempertahankan gelar Liga Inggris. Sebab, betapapun lini depan mereka dahsyat, tetapi bila pertahanan keropos, sulit mengandaikan hal baik.

Ingat, dari lima pertandingan di awal musim Premier League 2020/21, Liverpool sangat sulit mencatat clean sheet. Hanya sekali mereka menang tanpa kemasukan gol. Tepatnya saat mengalahkan Chelsea 0-2 (20/9). Tapi, itu ketika Alisson dan Van Dijk bermain.  

Selebihnya, Liverpool selalu kemasukan gol. Bahkan, dari semua tim kontestan Premier League, Liverpool kemasukan paling banyak. Liverpool sudah kemasukan 13 gol dan menjadi tim terburuk selain Wes Bromwich Albion yang juga sudah kemasukan jumlah gol sama.

Namun, musim ini akan baik-baik saja bagi Liverpool bila pelatih Jurgen Klopp bisa membuat The Reds 'tidak baper' kehilangan Van Dijk dan Alisson. Siapa tahu, Adrian termotivasi membuktikan dirinya layak jadi kiper Nomor 1 Liverpool sehingga kiper asal Spanyol itu tampil luar biasa.

Siapa tahu, duet Matip-Gomez mampu menjadi pasangan bek tengah keren. Bukankah dulunya Gomez juga 'spesialis cadangan'. Lalu karena Matip cedera, dia 'naik kelas' jadi pasangan Van Dijk dan ternyata bagus.

Untuk posisi bek tengah, Klopp juga bisa kembali mencoba memainkan Fabinho seperti kala melawan Chelsea. Sebab, di posisi gelandang, Liverpool masih punya stok melimpah. Selain Thiago dan Henderson, masih ada Gini Wijnaldum, Naby Keita, hingga Curtis Jones.

Tetapi memang, kehilangan Alisson dan Van Dijk dalam waktu bersamaan di awal kompetisi, itu pahit. Itu kabar yang mungkin tidak pernah dibayangkan fan Liverpool di awal musim ini.

Kini, mari menunggu bagaimana Liverpool merespons 'kiamat kecil' yang terjadi di tim mereka. Seperti kata Jurgen Klopp ketika diwawancarai seusai pertandingan.

"Situasinya memang tidak bagus (cedera pemain). Kita akan lihat bagaimana kami merespons situasi ini".

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun