Ya, musim ini, ketika Calvert-Lewin sedang "meledak" penampilannya bersama Everton, Solanke malah bak hilang ditelan bumi. Dia kini bermain di Divisi Championship (satu tingkat di bawah Premier League) bersama Bournemouth.
Kisah Calvert-Lewin dan Solanke itu menjadi gambaran betapa pencapaian dalam hidup itu dinamis. Bisa berubah. Bukan hanya bergantung pada kemampuan dan kerja keras, tetapi juga bagaimana memilih tempat dan orang yang tepat untuk berkembang.
Kini, dengan Everton memimpin klasemen sementara Liga Inggris, Calvert-Lewin menjadi sorotan. Penampilannya bersama James Rodriguez dan Richarlison di bawah polesan Ancelotti, kini menjelma menjadi trio penyerang paling mengerikan di Premier League.
Orang lantas menyebut Calvert-Lewin kini seperti photocopy-nya Filippo Inzaghi, striker andalan Ancelotti kala membawa AC Milan juara Liga Champions 2007. Sama seperti Inzaghi yang haus gol dan jeli memaksimalkan peluang, Calvert-Lewin juga seperti itu.
Simak pujian Ancelotti untuk Calvert-Lewin. Ancelotti bahkan memujinya bisa menjadi penyerang top, tidak hanya di Inggris tetapi juga di Eropa.Â
"He is fantastic with the head, clever in the box and sharp. I think he is going to be at the top in England and in Europe," ujar Ancelotti.
Sorotan publik kepada Calvert-Lewin akan terus berlanjut. Apalagi, Sabtu (17/10) malam nanti, Everton menghadapi Liverpool pada laga lanjutan Premier League.
Ini akan menjadi pembuktian adu tajam trio Everton Calvert-Lewin, James Rodriguez, Richarlison melawan trio Liverpool Sadio Mane, Mo Salah, dan Roberto Firmino.
Mungkinkah sang Inzaghi Inggris, Calvert-Lewin bakal mencetak gol ketujuhnya di Premier League musim ini ke gawang Liverpool malam nanti? Siapa tahu. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H