Dia sempat membela Tim Inggris U-20 dan bahkan tampil di Piala Eropa U-21 pada 2019 lalu. Namun, dia harus menunggu lama untuk merasakan mengenakan kostum The Three Lions senior. Penantian itu berakhir Oktober ini.
"Bisa membela The Three Lions hal yang selalu dibicarakan sejak kecil. Dipanggil timnas merupakan mimpi yang jadi kenyataan," ujar Calvert Lewin.
Dan, di balik pencapaian seorang anak, ada orangtua yang bahagia. Bangga. Terharu. Ada orangtua yang saking bahagianya sampai menangis gembira bercampur aduk jadi satu.
Mereka bahagia karena dukungan tak kenal lelah juga doa-doa yang terus mereka panjatkan ke langit untuk anak mereka, akhirnya terjawab. Calvert-Lewin pun begitu.
Ketika mendapat kabar anaknya akhirnya bisa bermain membela negaranya, sang ibu menangis haru. Keharuan yang pastinya dirasakan semua ibu ketika tahu pencapaian hebat sang anak.
"Saya sangat bangga mendapatkan panggilan perdana dari timnas, saya menelpon ibu dan ayah. Ibu sampai menangis," sambung Calvert-Lewin.
Sang ayah juga ikut merasakan keharuan. Dalam wawancara dengan Sky Sport, ayah Calvert Lewin menceritakan bagaimana perjuangan anaknya untuk sampai pada level sekarang.
Dia menyebut anaknya sempat tidak dianggap. Karenanya, dia khusus menyampaikan terima kasih kepada beberapa pelatih yang telah percaya pada kemampuan anaknya dan membantunya berkembang. Diantaranya Ronald Koeman, Mauro Silva, dan Carlo Ancelotti.
Yang terjadi kemudian, laksana orang biasa yang tidak menyia-nyiakan kesempatan menunjukkan bakatnya ketika dipercaya tampil di panggung besar, Calvert-Lewin juga begitu.
Dalam penampilan perdananya memakai jersey Inggris, Calvert-Lewin langsung mencetak gol. Sebuah gol sundulannya menjadi salah satu gol Inggris saat menang 3-0 atas Wales dalam laga uji coba di Wembley pada 8 Oktober lalu.