Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Thomas Partey, "Tangkapan Besar" Arsenal di Akhir Masa Transfer

6 Oktober 2020   20:13 Diperbarui: 8 Oktober 2020   04:54 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Partey. Foto: dimbil dari Marca

Tadi malam (5/10), jelang pergantian hari, bursa transfer pemain di awal musim resmi ditutup. Artinya, waktu 'berburu' bagi klub-klub di liga sepak bola Eropa untuk mendapatkan pemain incaran, sudah selesai.

Menariknya, di masa akhir penutupan (deadline day) bursa transfer Liga Inggris, beberapa klub top melakukan pergerakan gesit. Ada klub yang berhasil mendapatkan pemain incaran. Ada yang mungkin sekadar melakukan pembelian panik (panic buying).

Pendukung Arsenal termasuk yang paling bergembira. Sebab, The Gunners--julukan Arsenal, resmi mendatangkan gelandang incaran mereka, Thomas Teye Partey. Gelandang asal Ghana berusia 27 tahun ini diboyong dari Atletico Madrid.

Melansir dari Kompas.com, Arsenal mengumumkan transfer Thomas Partey tepat pada akhir deadline day bursa transfer Liga Inggris, Senin (5/10/2020) malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB. 

"Thomas Partey bergabung bersama kami dengan kontrak jangka panjang," begitu bunyi keterangan resmi Arsenal.

Pihak Atletico menyebutkan, Arsenal sepakat untuk menebus klausul pelepasan Thomas Partey yang dilaporkan berada di angka 50 juta euro atau sekitar Rp 865 miliar. Jumlah duit sebanyak itu membuat Partey kini jadi pemain termahal Ghana. The the most expensive Ghanaian player of all time.

Ibarat orang memancing ikan, Partey merupakan tangkapan besar bagi Arsenal. Dia memang diidamkan pelatih Arsenal, Mikel Arteta, untuk memperkuat tim berlogo meriam di musim 2020/21 ini.

Bahkan, demi memberi tempat untuk Partey, Arteta rela melepas dua pemain tengahnya. Gelandang asal Uruguay, Lucas Torreira, dipinjamkan ke Atletico Madrid. Sementara gelandang berambut kriwil asal Prancis, Matteo Guendouzi pinjamkan ke klub Jerman, Hertha Berlin selama semusim.

Pemain Kesayangan di Atletico, Jadi Pemain Terbaik Ghana di Dua Tahun Terakhir

Mengenal sepak bola di akademi Odometah di kota kelahirannya, Partey memutuskan pindah ke Spanyol di usia masih muda. Tahun 2011 silam, di usia 18 tahun, Partey bergabung dengan tim Atletico Madrid.

Di Atletico Madrid, Partey membangun kariernya dengan merangkak dari bawah. Dia sempat mencicipi bermain di divisi II dan bermain untuk tim-tim kecil di Spanyol. Dari tim Atletico B, dia dipinjamkan ke Real Mallorca di musim 2013/14. Semusim kemudian, dia kembali dipinjamkan ke Almeria.

Selayaknya orang tua yang ingin melihat anaknya mandiri dengan mengirimnya menuntut ilmu jauh dari rumah, Atletico Madrid pun begitu. Partey 'disekolahkan' ke klub-klub kecil itu. Tujuannya agar Partey mendapatkan jam bermain yang cukup untuk mengasah kemampuannya.

Harapan Atletico itu terwujud. Di musim 2013/14, dia bermain 37 kali untuk Mallorca yang bermain di Segunda Division. Di kompetisi Divisi II di Spanyol itu, skill, mental, dan permainan Partey terasah.

Semusim kemudian, dia akhirnya mencicipi Primera La Liga--kompetisi tertinggi di Spanyol--bersama Almeria. Dia bermain 31 kali dan membuat empat gol. Itu pencapaian keren untuk anak muda berusia 21 tahun. Pencapaian itu yang membuat Atletico memanggilnya pulang di musim 2015/16. 

Toh, kehidupan pertamanya di Atletico tidak langsung mudah. Sebagai pemain muda, dia harus bersabar menunggu kesempatan bermain. Apalagi, di musim itu, Atletico dihuni banyak pemain tengah berkelas setelah menjadi juara La Liga musim 2013/14.

Di musim 2015/16 itu, Partey hanya bermain 13 kali. Itupun tidak sebagai pemain utama. Hebatnya, dia mampu mencetak 2 gol. Partey juga sempat mencicipi beberapa menit tampil di final Liga Champions, meski kalah adu penalti dari Real Madrid. Di musim berikutnya, dia tampil 16 kali.

Baru di musim 2017/18, setelah melakoni perjuangan dari bawah, Partey menjadi bagian penting Atletico. Dia tampil 33 kali selama semusim dengan membuat 3 gol. Sejak itu, dia selalu tampil di lebih 30 laga di La Liga.

Thomas Partey jadi pemain kesayangan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone/Foto: Marca
Thomas Partey jadi pemain kesayangan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone/Foto: Marca
Partey jadi pemain 'kesayangan' pelatih Atletico, Diego Simeone. Merujuk pada postur dan gaya permainannya, Partey memang cocok dengan strategi Simeone yang memainkan sepak bola bertumpu pada kekuatan, stamina, dan penjagaan ketat kepada lawan.

Partey merupakan sosok gelandang bertenaga dan punya mobilitas. Dia punya andil besar ketika musim lalu Atletico Madrid menyingkirkan Liverpool di babak 16 besar Liga Champions.

Tidak hanya di Atletico, Partey juga pemain penting bagi negaranya, Ghana. Dia kini menjadi wakil kapten Timnas Ghana di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Afrika.

Partey juga merupakan pemain terbaik Ghana dalam dua tahun beruntun, 2018 dan 2019. Dia mengikuti jejak seniornya seperti Stephen Appiah dan Michael Essien yang juga pernah terpilih sebagai Ghana Player of The Year.

Arsenal Pantas Senang, Simeone Dikabarkan Berang

Merujuk pada jejak rekam Partey itu, Arsenal layak disebut mendapatkan "tangkapan besar" di akhir waktu transfer pemain. Tidak sulit menyebut dia akan menjadi pemain penting bagi Arsenal di musim ini.

Kehadiran Partey akan menambah tenaga di lini tengah Arsenal yang musim lalu seringkali kedodoran. Utamanya ketika menghadapi tim yang bermain cepat dan mengandalkan serangan balik counter attack.

Fan Arsenal pastinya ingin melihat kembali timnya memiliki gelandang pekerja yang memiliki "paru-paru dobel" sehingga tidak mudah kehabisan nafas seperti Patrick Vieira atau Gilberto Silva di masa lalu.

Melansir dari talkSPORT, pakar transfer di Eropa, Andy Brassell menyebut kehadiran Partey akan membuat lini tengah Arsenal 'naik kelas". Dia menilai Partey bahkan lebih bagus dari pemain tengah Lyon, Houssem Aouar yang sebelumnya juga diincar Arsenal.

"Saya pikir dia (Thomas Partey) akan meng-upgrade Arsenal. Dia tidak hanya pemain yang kuat dan bagus dalam urusan menjatuhkan lawan. Dia juga bagus ketika membawa bola. Dia akan sangat berguna bagi Arsenal," ujar Brassell seperti dikutip dari talkSPORT.

Bila Arsenal senang, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone dikabarkan marah dengan kepergian Partey. Atletico memang bisa dikatakan kecolongan. Bukan hanya Partey pergi beberapa saat sebelum bursa transfer musim panas ditutup.

Tetapi, Simeone mungkin juga tidak menduga bila Arsenal mengaktifkan klausul pelepasan yang terdapat dalam kontrak Partey senilai 45 juta pounds. Padahal, Arsenal sempat diragukan mampu untuk menebusnya di angka segitu.

Simeone mungkin menganggap Arsenal bakal mundur teratur seperti musim lalu. Kala itu, Arsenal juga menggoda Partey. Namun, Atletico memasang harga mahal dan juga klausul tinggi yang tidak bisa dipenuhi klub berlogo meriam itu.

Melansir dari talkSPORT, reporter Libertad Digital, David Vinuesa, mengklaim Simeone marah karena tidak menduga Partey akan hengkang. Padahal ia sudah memiliki rencana terhadap pemain kelahiran 13 Juni 1993 ini.

Simeone ingin menduetkan Partey dengan Lucas Torreira dalam skema 4-4-2. Yang terjadi, Torreira memang bisa didatangkan ke Atletico Madrid. Eh malah Partey yang pergi.

Tetapi memang, wajar bila Simeone marah. Karena memang, Atletico butuh Partey. Di tiga laga awal Liga Spanyol musim ini, Partey selalu bermain penuh. Termasuk saat bermain 0-0 melawan Villarreal pada akhir pekan kemarin. Dia bahkan jadi Man of The Match saat Atletico bermain 0-0 dengan tuan rumah Huesca (1/10).

Selamat untuk Arsenal yang telah mendapatkan tangkapan besar. Menarik ditunggu apakah kehadiran Partey membuat fan Arsenal mendapatkan serangkaian kabar bagus di musim 2020/21 ini. Tak hanya membawa Arsenal lolos ke Liga Champions musim depan, tapi juga berpeluang juara. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun