Sabtu (12/9) nanti, Liga Primer Inggris musim 2020/21 akan mulai bergulir. Beberapa pertandingan pekan perdana akan siap digelar. Salah satu yang paling ditunggu adalah penampilan tim juara bertahan, Liverpool.
Kebetulan, Liverpool akan langsung melakoni pertandingan mendebarkan di pekan pertama. Si Merah akan menjamu tim juara Championship, Leeds United di Anfield.
Memang, Leeds hanyalah tim promosi. Mereka sudah sangat lama tak bermain di Premier League. Namun, bertemu Liverpool, Leeds pasti ingin memberi pesan ke semua orang perihal kehadiran mereka. Apalagi, Leeds dilatih pelatih sarat pengalaman, Marcelo Bielsa.
Liverpool juga sudah merasa bahwa Leeds bakal menjadi lawan yang 'keras kepala'. Karenanya, sepekan jelang bertemu Leeds, Liverpool beruji coba dengan tim yang juga ngeyel, Blackpool.
Memang, Blackpool kini tampil di League One (dua tingkat di bawah Premier League). Namun, mereka tim yang tidak mudah dikalahkan.
Beberapa hari sebelum bertemu Liverpool, Blackpool beruji tanding dengan klub sekota Liverpool, Everton yang dilatih pelatih kawakan, Carlo Ancelotti. Hasilnya, Everton merasakan Blackpool memang tim keras kepala. Mereka ditahan Blackpool 3-3.
Ya, akhir pekan kemarin, Liverpool melakoni uji coba melawan Blackpool. Itu merupakan uji coba terakhir bagi Liverpool sebelum memulai upaya mempertahankan gelar Liga Inggris pada akhir pekan nanti.
Dan, tujuan Liverpool untuk merasakan kengeyelan Blackpool sebagai pemanasan jelang bertemu Leeds, kesampaian. Meski menang telak dengan skor 7-2, tetapi Liverpool sempat merasakan Blackpool memang tim yang 'menyebalkan'.
Wajah 'buruk' Liverpool terlihat di awal laga
Bila mengandaikan Liverpool memiliki dua wajah, penampakan two faces itu terlihat di laga melawan Blackpool tersebut. Di 35 menit awal babak pertama, Liverpool memperlihatkan wajah buruk mereka. Pertahanan mereka amburadul. Blackpool sempat unggul 2 gol.
Memang, pelatih Liverpool, Juergen Klopp tidak memainkan dua centre back utama yakni Virgil van Dijk dan Joe Gomez. Klopp memainkan Joel Matip bersama bek 17 tahun asal Prancis, Billy Koumetio.
Toh, gawang Liverpool dikawal oleh kiper utama, Alisson Becker. Juga masih ada Fabinho sebagai gelandang penyaring serangan. Plus Naby Keita, Takumi Minamino serta trio penyerang Sadio Mane, Mo salah, dan Roberto Firmino sebagai starter.
Artinya, pertahanan Liverpool ternyata masih bisa ditembus oleh tim League One seperti Blackpool, bahkan kemasukan dua gol.
Di sisi lain, Liverpool dengan lini serang terbaiknya, juga sempat kesulitan menjebol gawang Leeds. Mereka baru bisa memasukkan satu gol di menit ke-43 lewat sundulan Joel Matip.
Ini tentunya menjadi pelajaran penting bagi Liverpool. Bahwa, pada Sabtu nanti, mereka sama sekali tidak boleh overpede kala melawan Leeds United. Sebab, bukan tidak mungkin, Leeds yang akan bermain tanpa beban, bisa tampil mengejutkan.
Dua kabar bagus Liverpool
Ya, jelang menghadapi Leeds, Jurgen Klopp kini punya pekerjaan rumah. Yakni, memastikan agar pertahanan timnya solid dan lini serang langsung panas sejak kick off.
Toh, laga melawan Blackpool itu tidak melulu menghadirkan kabar mencemaskan. Fan Liverpool juga mendapatkan beberapa kabar bagus dari pertandingan tersebut. Apa saja?
Pertama adalah penampilan Takumi Minamino. Gelandang serang asal Jepang ini memperlihatkan dirinya sangat siap menyambut musim baru. Minamino tampil mobile, enerjik, dan mulai nyetel dengan pemain-pemain Liverpool.
Di laga melawan Blackpool, Minamino mencetak gol kelima di menit ke-71. Sebelumnya, dia membuat assist untuk gol ketiga Liverpool oleh Firmino di menit ke-54.
Sebelumnya, Taki--panggilan Minamino juga mencetak satu gol saat Liverpool bermain imbang 1-1 dengan Arsenal di laga Community Shield pada 29 Agustus lalu. Itu gol pertama Minamino untuk Liverpool setelah musim lalu kesulitan memperlihatkan jati dirinya.
Dengan penampilan seperti itu, Minamino bisa menjadi pemain penting bagi Liverpool di Premier League musim 2020/21 nanti. Dia tentu ingin sukses di musim keduanya yang diawali dari awal musim, bukan tengah musim.
Kabar bagus kedua bagi Liverpool adalah penampilan apik beberapa pemain muda yang dimainkan di laga tersebut. Di awal babak kedua, Klopp memasukkan Curtis Jones (19 tahun), Nathaniel Phillips (23 tahun), Sepp van den Berg (18 tahun). Juga Harvey Elliot (17 tahun) yang dimainkan di menit ke-62.
Hasilnya keren. Elliot mencetak gol keempat di menit ke-69 dan melepas assist untuk gol terakhir oleh van den Berg di menit ke-88. Sementara Curtis Jones memberi assist untuk gol keenam oleh Divock Origi di menit ke-85.
Anak-anak muda Liverpool ini seolah mengirim pesan kepada Klopp. Bahwa mereka siap menjadi pelapis para seniornya. Pelapis yang bisa diandalkan di Liga Inggris musim 2020/21 mendatang.
Bagaimana reaksi Jurgen Klopp?
Dalam wawancara dengan liverpoolfc.com, Klopp menyebut Liverpool dalam beberapa laga pramusim, kemasukan gol dari cara yang mirip-mirip. Yakni kehilangan bola saat merancang serangan, lalu lawan melancarkan serangan balik dan mendapatkan peluang bebas untuk mencetak gol. Dia menyebut itu masalah yang harus segera diperbaiki.
Klopp juga memuji penampilan Takumi Minamino yang disebutnya sesuai dengan harapannya. Dia mengaku tidak sabar melihat penampilan Taki di musim yang baru nanti.
"Terpenting, kami harus memastikan siap melawan Leeds di laga pertama. Leeds punya gaya main yang bisa membuat pertandingan berlangsung ketat. Saya butuh pemain yang segar dan kaki-kaki yang super fresh," sebut Klopp dikutip dari Liverpool FC
Penting bagi Liverpool untuk mengawali kompetisi musim 2020/21 dengan hasil hebat. Apalagi, selama periode September ini, Mo Salah dan kawan-kawan akan melakoni jadwal berat. Selepas melawan Leeds (12/9), Liverpool akan away menghadapi Chelsea (20/9), lantas menjamu Arsenal (29/9).
Kita tahu, Chelsea di musim 2020/21 ini tengah membangun kekuatan dengan mendatangkan cukup banyak pemain baru potensial. Diantaranya dua pemain Timnas Jerman, Timo Werner dan Kai Havertz, juga bek senior Brasil, Thiago Silva.
Sementara Arsenal kini bakal semakin percaya diri di bawah asuhan Mikel Arteta setelah meraih trofi Community Shield dan musim lalu tampil sebagai juara Piala FA. Arsenal tentu ingin tampil bagus di Liga Inggris.
Ah, jadi tidak sabar menunggu bergulirnya Liga Inggris musim 2020/21. Juga berharap ada stasiun televisi yang menayangkan Liga Inggris yang bisa disaksikan 'secara gratis'. Kayaknya tidak mungkin ya. Ah, namanya juga berharap boleh kan.
Salam bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H