Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Sandro Tonali, "Titisan" Pirlo yang Jadi Rebutan Dua Tim Milan

7 September 2020   15:21 Diperbarui: 7 September 2020   15:16 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandro Tonali seringkali disebut-sebut sebagai penerus Andrea Pirlo. Di usia 20 tahun, Tonali kini jadi rebutan tim-tim top Italia. Kabar terbaru menyebut dia akan berkostum AC Milan/Foto: https://nerazzurriale.id/

Pengidola Timnas Italia sejak zaman belum ada percakapan via WhatsApp pastinya tidak asing dengan nama-nama seperti Paolo Maldini, Fabio Cannavaro, Demetrio Albertini, Andrea Pirlo, Francesco Totti, ALessandro Del Pier, hingga Filippo Inzaghi. Mereka semuanya nama-nama tenar.

Namun, kini, 'wajah' Timnas Italia sudah berubah. Usai gagal tampil di Piala Dunia 2018, Italia berbenah. Tim Azzurri kini banyak diisi pemain-pemain muda yang bila disebut namanya mungkin masih belum akrab di telinga kita.

Ada kiper Alex Meret (23 tahun), bek Gianluca Mancini (24 tahun), gelandang Nicolo Barella (23 tahun), Lorenzo Pellegrini (24 tahun), juga penyerang Federico Chiesa (22 tahun), dan Riccardo Orsolini (23 tahun).

Sandro Tonali jadi rebutan klub besar Italia

Dari sekian banyak anak muda Italia, ada salah satu nama yang sempat mencuat di bursa transfer pemain jelang bergulirnya kompetisi musim 2020/21. Namanya Sandro Tonali.

Anak muda yang baru berusia 20 tahun ini kini jadi rebutan tiga tim top Italia, Juventus, Inter Milan, dan AC Milan. Bahkan, Football Italia menyebut Barcelona serta Manchester United juga berminat merekrut pemain Brescia ini.

Jarang-jarang, ada pemain muda yang diminati tiga tim top Italia dan klb tenar Eropa. Bila seperti itu, pastinya sang pemain dinilai berbeda dari pemain kebanyakan di usianya.

Manajemen klub-klub top tersebut pastinya telah berhitung matang. Bahwa mendatangkan pemain muda potensial, ibaratnya berinvestasi untuk masa depan klub.

Sebab, bila penampilannya konsisten bagus, akan sangat menguntungkan bagi klub. Semisal bila diminati klub top lainnya, harga jualnya jelas akan naik berlipat-lipat di masa depan. Klub juga akan sangat diuntungkan dengan permainan bagusnya dalam upaya mendapatkan trofi.

Nah, pada pertengahan Agustus lalu, Tonali sempat dikabarkan bakal merapat ke Inter Milan. Dia diminati pelatih Inter, Antonio Conte yang memang dikenal senang dengan 'daun muda' asli Italia.

Melansir dari Football Italia, Presiden klub Brescia, Massimo Cellino bercerita, pihaknya sebenarnya sudah nyaris deal dengan Inter Milan. 

"Inter sangat menginginkannya dan Antonio Conte sangat mengaguminya. Jadi saya pikir, agennya akan sepakat membawanya ke Inter," ujar Cellino kepada Top Calcio 24.

Namun, kesepakatan yang sudah ada di depan mata itu ternyata gagal terwujud. Penyebabnya, tim sekota Inter, AC Milan juga datang mengajukan tawaran untuk Tonali.

Mendengar Milan tertarik, pemain yang berposisi gelandang bertahan ini pun sepakat memilih bergabung dengan AC Milan ketimbang Inter. Pasalnya, sejak bocah, dia memang tumbuh menjadi fan AC Milan.

"Segera ketika Milan mengajukan tawaran, dia tidak melihat opsi lainnya. Kami juga mendapatkan tawaran dari Barcelona dan Manchester United, tetapi dia cinta Milan dan langsung ingin pergi ke sana begitu mendengar Milan tertarik mendapatkannya," sambung Cellino.

Tonali dianggap sebagai penerus Andrea Pirlo

Sebenarnya, apa yang membuat Tonali istimewa?

Tonali yang kelahiran 8 mei 2000, memang dianggap sebagai salah satu pemain muda Italia paling menjanjikan. Utamanya di posisinya sebagai regista--gelandang yang bermain di depan para bek.

Bakat besar Tonali sudah tercium oleh media ketika dia membela Brescia di Serie B pada musim 2017/18. Di musim perdananya sebagai pemain pro, Tonali tampil dalam 19 pertandingan.

Dia bahkan mampu membuat dua gol dan dua assist (umpan berujung gol). Di akhir musim, dia diganjar penghargaan Serie B Footballer of the Year 2018. Beberapa nama top yang juga pernah mendapatkan award ini diantaranya Ciro Immobile, Marco Verratti, dan Lorenzo Insigne.

Di musim berikutnya, peran Tonali di Brescia semakin dipercaya. Dia bermain dalam 4 laga bersama Brescia dan mencetak  gol. Musim 2018/19 itu berjalan sempurna baginya. Brescia dibawanya promosi ke Serie A. Dan dia diganjar penghargaan Serie B Best Young Player 2019.

Tonali kembali memperlihatkan penampilan matang di usia 20 tahun kala membela Brescia di Serie A musim 2019/20 lalu. Meski Brescia pada akhirnya terdegradasi, tetapi nama Tonali tidak ikut tenggelam.

Malah, pada Juli 2019, ia ditunjuk oleh UEFA sebagai salah satu dari 50 pemain muda yang menjanjikan untuk ditonton untuk musim 2019-20.

"Dia memiliki sesuatu yang berbeda, kita hanya harus mendampinginya menuju karier yang hebat," Ujar Eugenio Corini, mantan pelatih Tonali di Brescia.

Oleh media Italia, Tonali seringkali dianggap sebagai titisan Andrea Pirlo. Ya, Tonali seringkali disamakan dengan mantan gelandang Timnas Italia yang kini menjadi pelatih Juventus itu.

Penyebabnya, Tonalli berposisi sama dengan Pirlo. Sebagai regista, dianggap memiliki pergerakan, koordinasi, penampilan, kualitas teknis, dan gaya bermain seperti Pirlo.

Dia mampu mendikte permainan dengan operan akuratnya. Dia juga dipuji sebagai gelandang yang kuat, energik, elegan, dan kreatif, dengan visi yang sangat baik dan kemampuan untuk membaca permainan.

Satu lagi, Tonali bermain di Brescia yang merupakan klub awal Pirlo sebelum dikenal sebagai salah satu pemain tengah Italia paling berpengaruh.

Namun, menariknya, dalam sebuah wawancara, Tonali justru menyebut terlalu berlebihan bila dirinya disamakan dengan maestro seperti Pirlo.

"Mereka membandingkan saya dengan Pirlo mungkin karena potongan rambut kai sama, sepertinya saya harus memotong rambut saya," ujar Tonali.

"Pirlo tidak bisa dibandingkan. Dia unreachable. Seperti [Steven] Gerrard, yang sangat dinamis atau [Luka] Modric, yang permainannya unik. Saya lebih melihat diri saya seperti [Gennaro] Gattuso," sambung dia.

Ah, selalu menyenangkan bila mendengar ada pemain muda yang punya potensi besar. Sebab, mereka adalah gambaran masa depan sepak bola di tahun-tahun mendatang.

Seperti kata Corini, dengan bakat besarnya, Tonali hanya butuh didampingi dengan benar agar kariernya bisa bertumbuh dengan benar. Bukan malah layu sebelum berkembang.

Kabar terbaru, media-media Italia masih menunggu kapan Milan akan secara resmi memperkenalkan Tonali sebagai bagian dari keluarga besar I'rossoneri--julukan AC Milan.  Beberapa media menyebut kemungkinan Tonali resmi berseragam Milan pada pekan ini.

Bila memang dia jadi merapat ke AC Milan, menarik ditunggu bagaimana Tonali bisa berkembang menjadi pemain besar. Seperti halnya Pirlo dulu. Atau juga Gerrard, Modric, dan Gattuso. Tapi yang pasti, Tonali akan bertumbuh menjadi dirinya sendiri. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun