Namun, apa yang terjadi belakangan ini mungkin saja telah mengubah alam pikir Messi. Bahwa, rumah yang nyaman itu kini sudah berbeda. Dia mungkin merasakan kesepian seperti beberapa foto dan video yang beredar di media sosial.
Ada sebuah cuplikan video pendek yang menyentuh. Ketika Messi awalnya bermain bola bertiga bersama Xavi dan Andres Iniesta. Lantas, seiring waktu, wujud Xavi lenyap. Hanya tinggal Messi dan Iniesta. Lantas, Iniesta juga lenyap. Messi pun kesepian.
Karena alasan mencari kenyamanan inilah, saya tidak akan terkejut seandainya Messi jadi bergabung ke klub Inggris, Manchester City. Sebab, di City ada Pep Guardiola, pelatih yang sangat sayang dan memahami dirinya. Kerja bareng Messi dan Pep pernah membawa Barcelona juara Liga Champions 2009 dan 2011. Beberapa media menyebut Messi sudah menghubungi Guardiola.
Di Manchester City juga ada Sergio Aguero, partner Messi di Timnas Argentina. Dulu, Messi disebut beberapa kali meminta Barca mendatangkan Aguero. Namun, tidak kesampaian. Juga ada Nicolas Otamendi yang orang Argentina. Minimal, Messi tidak akan jadi pemain kesepian di lapangan maupun di Manchester.
Ya, sangat beralasan bila Messi ingin menemukan kenyamanan dalam bermain di penghujung kariernya. Bereuni dengan Guardiola dan bermain dengan Aguero adalah cara terbaik dibanding bergabung di klub yang asing baginya.
Berdampak pada Liga Spanyol
Tapi yang jelas, kepindahan Messi akan berdampak besar bagi brand Liga Spanyol. Sebab, lagi-lagi mereka akan kehilangan ikon. Pada 2007 lalu, Liga Spanyol ditinggal Neymar yang pindah ke Prancis. Lalu 2018 ditinggal Cristiano Ronaldo ke Italia dan kini Messi dikabarkan juga keluar.
Tentu saja, itu akan menjadi 'pukulan telak' bagi Liga Spanyol. Tanpa Messi, laga El Clasico antara Real Madrid melawan Barcelona yang jadi "jualan utama" Liga Spanyol, pastinya tidak akan lagi  sama dari sebelumnya. Liga Spanyol harus menemukan ikon barunya.
Di sisi lain, andai benar dia ke Liga Inggris, bisa dibayangkan betapa serunya Premier League musim 2020/21 mendatang. Meski, tujuan utama Messi pasti bukan liga domestik, melainkan Liga Champions yang kali terakhir diraihnya pada 2015 silam.
Saya pribadi juga ingin melihat Messi menantang dirinya sendiri. Menantang dalam artian, berani merasakan kultur sepak bola, tantangan dan juga tekanan yang jauh berbeda dari kenyamanan yang dia dapatkan di Barcelona selama ini. Dan Liga Inggris adalah "panggung" yang sangat tepat.
Sebab, kultur Liga Inggris jauh lebih bertenaga dan sangat menguras fisik dibandingkan dengan Liga Spanyol yang tim-timnya cenderung bermain artistik. Liga Inggris lebih menuntut pemainnya untuk berlari dan berlari. Berbeda dengan Liga Spanyol yang lebih menekankan pada penguasaan bola dengan bola-lah yang lebih banyak berlari.