Bahkan, beberapa media Spanyol menyebut situasi antara Messi-Barca kini bukan lagi tentang dia bertahan atau keluar. Namun, lebih kepada dia keluar dengan status free transfer atau Barca akan mendapatkan 'apa-apa'.
Sebenarnya, mengapa Messi ingin keluar?
Apa yang terjadi pada Barcelona selama musim 2019/20 kemarin jadi pemicunya. Kita tahu, Barcelona tidak meraih satu pun gelar. Pergantian pelatih di tengah jalan, pembelian pemain baru yang tidak berdampak besar bagi tim, membuat Messi kecewa.
Lantas, perekrutan Ronald Koeman sebagai pelatih baru dan rencana "Belandanisasi" di Barcelona, lalu beberapa pemain senior yang akan dilepas, juga membuat situasi di Barca memanas. Belum lagi direksi manajemen Barcelona yang kini banyak bersuara di media.
Puncaknya di Liga Champions, Barca mengalami kisah tragis. Mereka kalah memalukan, 2-8 dari Bayern Munchen di babak perempat final. Jelas, itu membuat Messi terpukul.
Pembuktian Messi
Namun, bila memang akan keluar dari Barcelona, apa yang ingin dicari Messi di usianya yang kini sudah 33 tahun?
Bila meminjam judul film lawas nya Asrul Sani di tahun 1969 silam "Apa jang Kau Tjari Palupi?", maka saya bisa berujar "Apa yang Kau Cari Messi?".
Kita tahu, selama ini, pencapaian Messi selalu dibanding-bandingkan dengan rival utamanya, Cristiano Ronaldo. Termasuk perihal Messi yang sejak dulu hanya bermain untuk Barca, sementara Ronaldo sudah merasakan bermain di Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia.
Tidak sedikit yang menyebut Messi tidak berani mencari tantangan seperti halnya Ronaldo yang telah membuktikan dirinya bisa sukses di Inggris, Spanyol, dan Italia.
Tetapi memang, Messi memang beda dengan pemain lainnya. Dia berbeda dengan kebanyakan pemain Amerika Latin yang bila ingin bermain di Eropa, kudu tampil wow di klub nya di benua nya sana agar terpantau 'radar' pemantau bakat.