Tahun lalu, mereka di-come back Liverpool di semifinal. Sempat unggul 3-0 di leg I, tetapi kalah 0-4 di leg kedua. Lalu, tahun 2018 juga di-come back AS Roma di perempat final.
Sementara kali ini, tidak ada cerita leg II. Sebab, karena situasi pandemi belum usai di Eropa, UEFA memutuskan menggelar laga perempat final hingga final dengan format baru hanya dalam satu laga (single match) yang digelar di Portugal.
Toh, bilapun semisal ada pertandingan leg II, sulit membayangkan Barca bisa membalik hasil 2-8 yang merupakan kekalahan terburuk mereka di Liga Champions itu. Apalagi dengan penampilan amburadul seperti dini hari tadi.
Malah, netizen menyebut seandainyapun ada leg II, Barca akan kembali kalah telak merujuk penampilan Bayern yang seperti angin badai.
Sebenarnya, apa masalah Barcelon sehingga bisa kalah separah ini?Â
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hampir semua elemen di Barca sedang bermasalah di musim ini. Dari jajaran direksi, pelatih, dan juga pemain yang cedera dan out of form.
Karenanya, bila ingin tampil lebih bagus di musim depan, Barca harus berubah total.
Ya, Barca memang bermasalah di musim 2019-2020 ini. Dari mulai pergantian pelatih di tengah jalan, pemilihan pelatih yang kurang oke, pembelian pemain mahal yang tidak berdampak signifikan, hingga penampilan tim yang labil.
Itu belum termasuk kabar masalah keuangan yang juga menghantam Barca sebagai akibat pandemi Covid-19. Pendek kata, situasi di Barca memang berjalan kurang bagus.
Nah, dengan semua hal minus itu, Barca justru bertemu tim yang penampilannya sedang bagus-bagusnya. Tim yang kondisi internalnya jauh lebih baik dari Barca.
Karenanya, sehebat apapun optimisme yang coba dimunculkan, itu belum cukup bila kenyataannya mereka 'rapuh'.