Tim 'biasa' asal Kota Bergamo, Atalanta, sempat hanya terpaut beberapa menit dari semifinal Liga Champions. Sebuah pencapaian yang tentunya akan menjadi sejarah hebat bagi klub 'tidak terkenal' seperti mereka.
Namun, Atalanta harus menerima kenyataan pahit. Semifinal tak jadi mereka raih usai gawang mereka jebol dua kali di penghujung laga. Tim kaya asal Prancis, Paris Saint Germain-lah yang bablas ke semifinal usai menang 2-1 di Lisbon, Portugal, Kamis (13/8) dini hari tadi.
Toh, meski akhirnya harus turun dari "panggung" Liga Champions, Atalanta kembali pulang ke Italia dengan kebanggaan. Mereka telah memenangkan hati banyak pecinta bola lewat perjuangan mereka hingga melaju ke perempat final.
Ya, siapa yang tidak luluh hatinya bila mengikuti kiprah dan cerita hebat yang dibuat Atalanta di Liga Champions musim ini. Dari bukan siapa-siapa, menjadi tim yang menyita perhatian.
Mereka berstatus newbie. Tim pendatang baru di Liga Champions. Di awal penampilan di babak fase grup, Atalanta malah kalah beruntun di tiga laga pertandingan awal.
Semua tim di grup yang mereka tempati, bisa mengalahkan mereka. Dari Dinamo Zagreb (Kroasia), Shakhtar Donetsk (Ukraina), hingga Manchester City (Inggris).
Dari situ, rasanya sulit membayangkan bila Atalanta pada akhirnya bisa lolos ke babak knock out, lantas sampai ke perempat final. Tapi itulah kenyataan yang terjadi.
Bahkan, Atalanta menjadi satu-satunya tim Italia yang lolos ke perempat final. Bukan Juventus dan Napoli yang lebih berpengalaman tampil di Liga Champions. Keduanya out di babak 16 besar.
Bukan pula Inter Milan. Tim Italia yang terakhir juara Liga Champions (2010) dan  warna jersey nya sama dengan Atalanta itu justru sudah tersingkir di fase grup dan 'turun' ke Europa League.
Namun kini, Atalanta harus menyimpan semua kenangan hebat itu. Langkah mereka sudah terhenti. Kini, Atalanta hanya memerlukan jeda, lantas menata semangat agar bisa kembali tampil hebat di Liga Champions musim depan.
La Dea, julukan Atalanta, memang akan kembali tampil di Liga Champions musim depan usai finish di peringkat 3 Liga Italia di musim 2019/20.