Lalu, apa rahasia sukses pelatih-pelatih Italia?
Claudio Ranieri, setelah gelarnya yang sulit dipercaya bersama Leicester City pernah membeberkan rahasia suksesnya. Dia menyebut bahwa kebersamaan dan tim itu sendiri yang menjadi kunci sukses. Bukan pemain tunggal yang membuat perbedaan.
"Not always they had the best players, but they won because theirs were ready to die on the field for their teammates," ujar Giribaldi.
Kemampuan menyatukan tim menjadi sebuah unit dan keluarga yang mau berjuang itulah yang menjadi 'jurus rahasia" pelatih-pelatih Italia.
Pelatih sepak bola Italia Arrigo Sacchi, yang dipilih oleh "France Futbol" sebagai salah satu dari tiga pelatih paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola yang, dalam otobiografi nya, menulis dirinya selalu memikirkan sepak bola sebagai permainan tim: sebelas pemain selalu bisa berhasil, di mana satu pun tidak akan pernah".
"I always thought about football as a team game: eleven players can always arrive where one single will never."
Kualitas pelatih asal Italia memang terbukti. Bahkan, tidak hanya membawa klubnya juara, mereka juga menjadi role model bagi pelatih lainnya.
Pelatih legendaris asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson, yang memenangkan semua yang dia bisa menangkan bersama Manchester United di Inggris, dalam sebuah wawancara mempromosikan otobiografinya berjudul "Managing My Life" pernah membuka rahasia yang tidak banyak orang tahu.
Sir Alex menyebut bahwa pada tahun 90-an, ia membangun kesuksesan timnya, dengan mengambil inspirasi dari satu tim khususnya. Tim itu adalah Juventus yang dilatih orang Italia bernama Giovanni Trapattoni.
Merujuk hal itu, sebenarnya tidak terlalu mengherankan bila ada banyak pelatih Italia yang sukses di era sekarang. Sebab, mereka dulunya punya guru yang sukses. Seperti Ancelotti berguru pada Arrigo Sacchi. Lalu Antonio Conte menyerap ilmu dari pelatihnya, Marcello Lippi.