Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Mengapresiasi Cara PBSI "Panasi Mesin" di Masa Kevakuman Turnamen

27 Juni 2020   08:41 Diperbarui: 29 Juni 2020   06:38 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak Rabu (24/6) kemarin hingga akhir Juli nanti, pebulutangkis-pebulutangkis Pelatnas akan tampil di PBSI Home Tournament. Di sesi pertama, pasangan Fajar Alfian/Yeremia tampil sebagai juara di ganda putra. Turnamen internal ini penting untuk memanaskan "mesin" para pemain jelang laga sesungguhnya. (sumber: Badminton Indonesia)

Melansir dari badmintonindonesia.org, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI menyampaikan, selama ini, atlet sudah menjalani latihan cukup panjang. Mulai dari latihan untuk menjaga kondisi dan feel bermain, hingga latihan intensif mulai awal Juni untuk pengkondisian persiapan menuju turnamen.

"Tapi melihat perkembangan yang ada, sejumlah turnamen batal. Turnamen yang sudah dijadwalkan pun masih belum ada kepastian. Sedangkan para pelatih melihat anak-anak sudah haus bertanding. Maka kami berinisiatif untuk memberi wadah kompetisi bagi atlet. Kebetulan ada sponsor juga."

Sebenarnya, sambung Budiharto, awalnya, turnamen ini diinisiasi oleh tim ganda putra. "Lalu, sektor lain pun berkeinginan timnya untuk bertanding di home tournament. Jadi, kami buat untuk semua sektor."

Pasangan ganda putra diacak, Fajar/Yeremia jadi juara
Turnamen 'di rumah sendiri' itu sudah dimulai Rabu (24/6) kemarin dengan mempertandingkan sektor ganda putra. Ada enam pasangan ganda putra Pelatnas yang tampil. Mereka bermain dengan sistem "round robin".

Peserta dari ganda putra tidak full satu tim karena ada beberapa pemain muda yang baru kembali ke pelatnas setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sesuai protokol kesehatan, mereka sudah mengikuti rapid test dan sedang dikarantina selama 14 hari. Karenanya, mereka tidak mungkin ikut. Toh, meski tidak lengkap, tidak mengurangi greget persaingan di ganda putra.

Yang menarik, tiga ganda putra utama Pelatnas, bermain tidak dengan pasangan biasanya. Mereka diacak. Pemain senior berpasangan dengan yang muda. Ini demi memenuhi "rasa keadilan" agar kekuatan masing-masing pasangan berimbang.

Seperti Kevin Sanjaya yang diacak berpasangan dengan Moh. Reza Pahlevi. Lalu, Marcus Gideon bermain dengan Muhammad Shohibul Fikri. Sementara Mohammad Ahsan berpasangan dengan Leo Rolly Carnando dan Hendra Setiawan bertandem dengan Pramudya Kusumawardana. Serta, Muhammad Rian Ardianto berpasangan dengan Daniel Marthin dan Fajar Alfian bermain dengan Yeremia Erich.

Bagaimana hasilnya?

Setelah menjalani lima pertandingan dengan berhadapan satu sama lain, pasangan Fajar Alfian/Yeremia Erich tampil sebagai juara. Meski baru bermain bersama, mereka selalu menang dalam lima pertandingan.

Dikutip dari badminton.ina, di pertandingan terakhir, Jumat (26/6) kemarin, Fajar/Erich memastikan sebagai juara usai mengalahkan pasangan Kevin/Reza lewat straight game dengan skor 21-18, 21-18. Sebagai juara, pasangan Fajar/Yeremia mendapatkan hadiah uang senilai Rp 50 juta dan runner-up merebut hadiah Rp 25 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun