Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool Juara Setelah 30 Tahun, Akhir Era Perundungan dan Awal Era Baru

26 Juni 2020   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2020   16:31 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klopp khusus mendedikasikan gelar itu untuk Kenny yang disebutnya selalu mendukung anak asuhnya. Termasuk untuk Steven "Stevie" Gerrard yang disebutnya telah menunggu sepanjang kariernya di Liverpool untuk memenangi gelar Liga Inggris.  

Akhir era perundungan, awal mula era 'panen gelar' di Premier League?

Wajar bila pelatih, pemain, legenda, juga warga Liverpool larut dalam pesta juara. Sebab, mereka memang sudah menunggu sangat lama untuk bisa merayakan gelar ini. 

Bisa dibayangkan berapa generasi yang sudah menunggu momen ini. Mereka yang di tahun 1990 dulu masih anak-anak, kini sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Liverpool resmi menjadi juara Premier League Inggris musim 2019/20 menyusul kekalahan Manchester City dari Chelsea 1-2 pada Jumat (26/6) dini hari tadi. Dengan kekalahan City tersebut, poin Liverpool tidak lagi terkejar oleh City di 7 pertandingan tersisa Liga Inggris/Foto: Premierleague.com
Liverpool resmi menjadi juara Premier League Inggris musim 2019/20 menyusul kekalahan Manchester City dari Chelsea 1-2 pada Jumat (26/6) dini hari tadi. Dengan kekalahan City tersebut, poin Liverpool tidak lagi terkejar oleh City di 7 pertandingan tersisa Liga Inggris/Foto: Premierleague.com
Kita juga bisa ikut merasakan betapa leganya sebuah tim bisa juara liga setelah 30 tahun menunggu juara. Setelah beberapa kali nyaris juara tapi 'terpeleset' di momen krusial.

Apalagi, gelar ini tidak hanya bermakna mengakhiri penantian selama tiga dekade. Gelar ini juga mengakhiri sebuah era dan menjadi awal sebuah era baru. Liverpool bisa mengucapkan selamat tinggal pada era 'bullyan' dan menyambut era 'panen' juara.  

Ya, selama ini, bila bicara Premier League, Liverpool yang tidak pernah juara, memang jadi sasaran perundungan para fans klub di sana. Termasuk di negeri ini. Bully-an itu nyata adanya di kolom-kolom komentar media sosial.

Semisal adanya meme yang menyebut kali terakhir Liverpool juara Liga Inggris ketika ponsel belum ditemukan, PS masih sebatas angan-angan karena orang masih memainkan Sega, stasiun TV swasta masih satu, juga dunia masih 'hitam putih'. Itu belum termasuk bully-an dengan kalimat pedas di laman komentar.

Memangnya, selama 30 tahun itu, Liverpool tidak pernah mengangkat trofi juara sama sekali sehingga di-bully ?

Semua tahu, Liverpool pernah bolak-balik juara. Sejak tahun 1990 hingga 2020, Liverpool pernah 16 kali mengangkat trofi. Termasuk dua kali juara kompetisi paling bergengsi, Liga Champions Eropa pada 2005 dan 2019. Juga juara FIFA Club World Cup 2019.

Namun, ketika bicara Premier League, menjadi hal berbeda. Pencapaian 16 trofi itu tidak mengubah fakta bahwa Liverpool belum bisa juara Liga Inggris sejak kali terakhir memenangi Liga Inggris pada musim 1989/1990 silam. Ketika Liga Inggris masih bernama "First Division" dan Liverpool pernah memenanginya 18 kali.

Memang, tim-tim top Inggris juga pernah puasa gelar. Bahkan lebih lama dari Liverpool. Sebut saja Manchester United yang pernah 41 tahun puasa gelar Liga Inggris (1911 ke 1951), Manchester City 44 tahun (1968 ke 2012). Malah, Chelsea pernah menunggu selama 50 tahun untuk juara liga (1955 ke 2005).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun