Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Usai Pesta Gol, Liverpool Bisa Juara Malam Nanti

25 Juni 2020   06:55 Diperbarui: 27 Juni 2020   13:09 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mo Salah dan Sadio Mane, sama-sama mencetak satu gol saat Liverpool mengalahkan Crystal Palace 4-0 di Anfield pada lanjutan Liga Inggris, Kamis (25/6) dini hari tadi. Liverpool kini semakin dekat dengan gelar juara. Bahkan, mereka bisa saja juara nanti malam (Foto: liverpoolfc.com)

Bagi pemain dan tim sepak bola, cara terbaik untuk menepis suara sumbang adalah dengan memberi bukti lewat penampilan di lapangan. Bukan lewat retorika di meja jumpa pers. Ataupun tampil di channel Youtube.

Liverpool sangat paham makna 'filosofi' dalam sepak bola itu. Mereka memupus keraguan fansnya sekaligus membungkam para tukang nyinyir dalam upaya memburu gelar Liga Inggris musim 2019/20, lewat bukti di lapangan.

Ya, Kamis (25/6/2020) dini hari tadi, Liverpool menang besar atas Crystal Palace 4-0 di Anfield pada pekan ke-31 Liga Inggris. Kemenangan ini semakin mendekatkan Liverpool kepada gelar Premier League yang sudah mereka tunggu selama 30 tahun.

Sebelumnya, suara-suara sumbang yang meragukan peluang Liverpool juara, masih bermunculan. Di beberapa akun Instagram, masih ada komentar-komentar nyinyir warganet yang menyebut Liverpool bakal terpeleset.

Kenyinyiran itu dipicu karena hasil 0-0 yang diraih Liverpool saat melawan Everton di laga pertama kembalinya Liga Inggris musim ini. Sementara, pesaing mereka, Manchester City justru tampil meyakinkan. City menang beruntun dengan mengalahkan Arsenal 3-0 dan Burnley 5-0.

Padahal, kemungkinan Liverpool terpeleset itu sangat sangat kecil. Meski masih bisa terjadi. Lha wong, secara matematis, Liverpool hanya butuh dua kemenangan (meraih 6 poin) saja dari 8 laga sisa.

Lha, apa iya, di 8 laga tersebut, Liverpool kalah terus atau tidak bisa meraih 6 poin. Sementara Man.City menang terus. Mungkin hanya haters yang beranggapan begitu.

Liverpool mendominasi, Crystal Palace bahkan tak punya shots on goal sepanjang laga
Nah, dini hari tadi, Liverpool yang seperti ingin segera memastikan gelar juara, tampil ganas di Anfield. Berbeda dengan laga melawan Everton ketika Liverpool memainkan beberapa 'pemain cadangan', kali ini pelatih Jurgen Klopp memainkan starting XI terbaiknya.

Hasilnya, The Reds mendominasi Palace lewat permainan sempurna dan empat gol tanpa balas.

Pesta gol Liverpool dibuka lewat tendangan bebas Trent Alexander-Arnold di menit ke-23. Melihat indahnya free kick Arnold itu, rasanya bukan hanya fans Liverpool yang senang. Fans Inggris juga bakal girang. Sebab, mereka sudah punya penerus Steven Gerrard dan David Beckham dalam urusan mencetak gol dari tendangan bebas.

Di penghujung babak kedua, Mohamed Salah membawa Liverpool unggul 2-0 lewat finishing kalem usai meneruskan umpan terukur dari Fabinho.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp merespons gol Salah ini dengan emosional. Dari ekspresinya yang terekam kamera, terlihat bila Klopp sangat lega dengan gol kedua itu.

Di babak kedua, Liverpool tetap tampil mendominasi. Di menit ke-55, kita bisa melihat betapa berbahayanya Fabinho bila berada di depan kotak penalti lawan dan tanpa pengawalan pemain. Gelandang bertahan asal Brasil ini melepaskan tendangan menggelegar yang menjebol gawang The Eagles--julukan Palace, untuk kali ketiga.

Di menit ke-69, giliran Sadio Mane yang ikut mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol. Berlari menerima bola dari sisi kiri pertahanan Palace, Pemain Terbaik Afrika 2019 ini masuk ke kotak penalti. Mane lantas melakukan placing bola ke sudut kiri gawang Palace. Sebuah gol penutup pesta gol yang sempurna.

Bukan sekadar skor besar, statistik pertandingan yang dilansir dari premierleague.com menunjukkan betapa mendominasinya Liverpool atas Palace di laga itu.

Bayangkan, Liverpool unggul ball possession 74 persen atas Palace. Lalu, melakukan 1038 sentuhan bola dan 872 operan dengan melepaskan 7 tembakan shots on target seperti dikutip dari https://www.premierleague.com/match/46908.

Palace bahkan sama sekali tidak mampu masuk kotak penalti Liverpool. Sepanjang laga, tim asuhan Roy Hodgson itu tidak punya shots on target. Hanya tiga kali percobaan dari luar kotak penalti. Itupun melenceng.

Liverpool bisa juara nanti malam

Kemenangan atas Palace membuat Liverpool kini mengumpulkan 86 poin dari 31 pertandingan. Jordan Henderson dkk masih punya 7 pertandingan. Tapi, Liverpool kini hanya butuh satu kemenangan lagi atau dua kali hasil imbang untuk 'mengunci' gelar Liga Inggris.

Hitung-hitungan sederhananya, Manchester City yang ada di peringkat dua dengan 63 poin dari 30 pertandingan, bilapun terus menang dalam 8 laga sisa (meraih 24 poin), maksimal poin yang bisa diraih City adalah 87 poin.

Nah, bila Liverpool meraih satu kemenangan lagi, raihan poin mereka akan menjadi 89 poin. Atau bila meraih dua kali imbang menjadi 88 poin. Dan itu sudah tidak akan terkejar oleh Manchester City.

Menariknya, di pertandingan berikutnya, Liverpool akan bertamu ke markas Manchester City pada 3 Juli nanti. Ini akan menjadi pertandingan istimewa untuk menuntaskan perburuan gelar.  

Namun, bisa saja, Liverpool datang ke Manchester City sudah dengan predikat juara Liga Inggris musim 2019/20. Kok bisa begitu?

Ya, Liverpool bukan tidak mungkin sudah juara sebelum bertemu Man.City. Liverpool bisa juara malam nanti. Itu tergantung dari hasil pertandingan Chelsea kala menjamu Manchester City di London pada Kamis (25/6) malam waktu Inggris atau Jumat (26/6) dini hari waktu Indonesia.

Bila Manchester City gagal menang atas Chelsea alias laga tersebut berakhir imbang, maka Liverpool sudah akan juara.

Sebab, bila City bermain imbang dengan Chelsea, poin mereka hanya bertambah satu menjadi 64 poin. Nah, dengan 7 laga sisa, bilapun mereka memenangi semuanya (tambahan 21 poin), poin maksimal City "hanya" 85 poin.

Merujuk kemungkinan itu, saya jadi teringat sebuah meme yang menggambarkan Juergen Klopp seperti tokoh super villain di film Marvel, Thanos. Di meme itu, Klopp seperti Thanos yang bersiap menjentikkan jarinya dengan sarung tangan emas dan stone yang sudah lengkap. "Inevitable," kata Klopp.

Ya, Liverpool tidak terhindarkan menjadi juara Liga Inggris 2019/20. Meski liga sempat diberhentikan akibat pandemi Covid-19, tapi ketika Premier League re-start pada pekan lalu, Liverpool memang sedang menjemput gelar mereka.

Reaksi Klopp usai kemenangan atas Palace

Dalam jumpa pers seusai pertandingan, Jurgen Klopp yang berbicara kepada awak media menyebut dirinya akan menyaksikan pertandingan Chelsea melawan Man.City.

Melansir dari liverpoolfc.com, Klopp menyebut dirinya akan menonton laga tersebut. Bukan untuk bersiap merayakan gelar. Tapi, demi 'mengintip' permainan City dan menyiapkan game plan untuk laga berikutnya.

"Saya harus melihatnya. Apalagi mereka melawan Chelsea. Apapun yang terjadi besok malam (malam nanti), kami tidak terpengaruh. Sebab, bagi saya, pertandingan melawan City pekan depan, apakah menentukan atau tidak, harus menjadi laga yang harus ditonton fans sepak bola di planet ini," ujar Klopp.

Klopp juga mempersembahkan kemenangan atas Palace untuk para fans. Menurutnya, pertandingan tersebut memang berbeda. Tidak biasanya, Anfield yang bergemuruh, kini mendadak sepi karena laga digelar tanpa penonton.

Klopp mengaku merindukan nuansa Anfield seperti dulu. Namun, meski situasinya kini memang tidak ideal, tetapi dia ingin Mo Salah dkk mengeluarkan penampilan terbaik. 'I want to see actually the best behind-closed-doors football ever'. Begitu yang dikatakan Klopp kepada anak asuhnya sebelum laga.

"I never missed them more than tonight because imagine this game would have had 55,000 people in the stadium and the emotions which would have then been in the stadium -- that would've been incredible. But we cannot have that in the moment and so it was important that we showed our respect to people and that is what the boys did tonight. I loved it," ujar Klopp.

Jadi, kapan Liverpool akan memastikan juara? Apakah malam nanti ataukah pekan depan? Yang jelas, seperti kata Mo Salah dalam wawancara seusai laga, kali ini waktunya Liverpool yang juara.
   
"I think all the players are motivated, everyone is motivated in his way -- but everyone is motivated to win the league," ujar Salah.

Ya, bila pemain-pemain Liverpool sudah termotivasi untuk memenangi liga yang sudah di depan mata, kok ya ada yang masih 'tega' menyebut mereka bakal terpeleset. Apa susahnya sejenak menepikan kebencian dan memuji penampilan hebat orang lain. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun