Bila seperti itu, Real Madrid jelas dirugikan. Sebab, ketika liga dihentikan, Barcelona masih memimpin klasemen dengan 58 poin. Sementara Madrid ada di peringkat dua dengan 56 poin. Dan masih ada 11 pertandingan.
Andai liga dihentikan dan tim pimpinan klasemen ditunjuk jadi juara ketika selisih poin dengan peringkat 2 hanya dan poin, itu akan terasa pahit bagi Madrid dan suporternya. Sangat pahit.
Bila seperti di Liga Inggris yang selisih poin tim peringkat 1-2 berjarak 25 poin dan pimpinan klasemen hanya butuh 2 kemenangan dari 9 laga untuk juara, penunjukan juara masih bisa dipahami. Lha ini, hanya berselisih dua poin saja. Sementara masih ada 33 poin yang bisa diperebutkan.
Karenanya, ketika liga diteruskan, Real Madrid paling lega. Minimal, bilapun sampai akhir musim nanti ternyata mereka tak mampu menyalip Barcelona karena kedua tim sama-sama meraih 11 kemenangan beruntun, toh Real sudah berjuang. Dan itu lebih melegakan daripada kompetisi dihentikan di tengah jalan dan juaranya ditunjuk.
Alasan kedua, Real Madrid akan menyambut kembalinya Liga Spanyol dengan tim yang lebih lengkap. Jeda kompetisi selama tiga bulan akibat pandemi, membawa berkah bagi Los Blancos--julukan Real Madrid.
Pasalnya, masa tiga bulan itu cukup untuk memulihkan pemain-pemain pilar mereka yang sebelumnya cedera. Real kini bisa mendapatkan kembali pemain-pemain andalannya.
Pada Maret lalu, Madrid sempat krisis pemain. Lima pemain pilar mereka, Eden Hazard, Marco Asensio, Isco, Dani Carvajal, dan Nacho mengalami cedera. Mereka tidak ikut bermain saat Real Madrid kalah di laga away, 1-2 dari Real Betis (9/3) yang menjadi laga terakhir sebelum liga dihentikan. Padahal, sepekan sebelumnya, Real bisa mengalahkan Barcelona 2-0. Â
Kini, mereka pulih. Kecuali Nacho yang masih menjalani pemulihan. Akun Instagram ofisial Real Madrid menampilkan cuplikan video Hazard, Isco juga Asensio sudah bergabung latihan dengan Sergio Ramos dan kawan-kawan. Bahkan, ada cuplikan video ketika Hazard mencetak gol.
Tentu itu menjadi kabar menyenangkan bagi sang pelatih Zinedine Zidane. Dia punya banyak pilihan di lini depan. Tidak melulu hanya memainkan Karim Benzema seperti laga sebelumnya.
Fans Madrid yang belum boleh datang ke stadion karena 11 laga sisa akan dimainkan tanpa penonton, pastinya juga senang dengan kembalinya trio gelandang kreatif itu. Utamanya Eden Hazard. Sebab, pendukung Madrid sempat berharap banyak kepada Pemain Terbaik Belgia 2019 itu.Â
Siapa yang tidak tahu kiprah fenomenal Hazard selama bermain di Chelsea. Namun, di musim perdananya di Real Madrid, pemain berusia 29 tahun ini belum mampu tampil bagus. Sebaliknya, dia tampil buruk. Hazard baru bermain 10 kali dan baru mencetak satu gol sebelum kemudian cedera.