Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Pendaki, Liga Inggris, dan Manchaster United yang Menghitung Tahun "Puasa Gelar"

13 Mei 2020   09:07 Diperbarui: 13 Mei 2020   09:11 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seorang pendaki gunung yang telah beberapa kali berhasil menaklukkan puncak gunung, lantas tak pernah mampu lagi mencapai puncak di pendakian berikutnya, berarti ada yang salah dengan pendaki tersebut?

Bisa jadi karena medan pendakian gunung yang didaki kali ini memang lebih sulit dibanding gunung-gunung sebelumnya. Bisa karena dia tidak lagi mendaki bersama pemandu hebat yang sangat mengenal medan dan tahu jalan menuju puncak.

Atau, bisa juga karena kondisi sang pendaki yang memang tidak lagi bugar seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, 'baterai' staminanya tidak cukup untuk mencapai puncak.

Saya menggunakan pengandaian pendaki gunung tersebut untuk menggambarkan bagaimana perjalanan Manchester United di Premier League Inggris. Dari tim yang bertahun-tahun mendominasi liga dan paling sering juara, kini seperti kehilangan arah. Bak bulan yang setelah purnama, lantas berubah-ubah bentuknya.
 
Saya mendadak teringat dengan kiprah Manchester United di Premier League setelah mengetahui tayangan video pendek di website resmi premierleague.com yang tayang Selasa (12/5/2020) kemarin.

Melihat video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut pada kolom "latest video", kita seperti diingatkan bahwa kemarin, tujuh tahun silam, Manchester United merayakan gelar Premier League Inggris musim di 2012/13.

Video singkat tersebut diawali manajer legendaris United, Sir Alex Ferguson yang melangkah ke lapangan dengan iringan aplaus dari 'pagar kehormatan (guard of honour) yang dibuat pemain dan staf pelatih United.

Lamat-lamat, terdengar suara komentator: "There is only one and there will never be another" merujuk sosok Ferguson yang telah bekerja melatih United sejak tahun 1986.

Ya, hari itu merupakan momen kali terakhir Ferguson mendampingi anak asuhnya setelah 27. Periode 27 tahun yang lebih banyak momen manis ketimbang pahit.

Di era Premier League yang dimulai sejak musim 1992/93, dari 21 musim yang dijalani, Ferguson mampu 13 kali meraih gelar. Tidak ada manajer yang mampu menandingi pencapaiannya.

Jangankan menandingi raihan trofinya, bisa bertahan 27 tahun dalam satu tim, rasanya sulit bagi manajer/pelatih sepak bola masa kini. Sebab, tim-tim kini banyak yang bersikap pragmatis dan tak mau menunggu lama. Bila dua atau tiga musim tak mampu meraih tiga gelar, sangat mungkin dia akan dipecat.

Sudah tujuh tahun, Man.United 'puasa gelar'

Kembali pada momentum 12 Mei 2013 itu, United sejatinya sudah mengunci gelar Premier League di musim 2012/13 pada 22 April. Ketika mereka mengalahkan Aston Villa 3-0 di Old Trafford.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun