Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semangat Ramadan, Waisak, dan Pesan Pak Menag

7 Mei 2020   22:28 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:34 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jarang terjadi, bulan Ramadan datang bersamaan dengan perayaan Waisak. Di tahun-tahun sebelumnya, Ramadan dan Waisak hadir dengan momentumnya sendiri. Tahun ini, Waisak hadir di bulan Ramadan.

Namun, Ramadan dan Waisak yang seharusnya 'dirayakan' tersebut, keduanya hadir di tengah situasi pandemi yang membuat kita sulit untuk bersukacita. Ibarat 'tamu', Ramadan dan Waisak datang mengetuk pintu setiap rumah dan kita selaku tuan rumah, mempersilahkannya masuk tanpa rasa gembira seperti biasa.

Toh, meski dalam suasana keprihatinan akibat wabah Covid-19, Ramadan dan Waisak tetap membawa pesan-pesan kebaikan yang bisa kita renungkan. Bahkan, ada benang merah yang bisa dikorelasikan antara keduanya.

Apa benang merahnya?

Melalui tayangan video yang bisa dilihat di antaranews.com/video,  Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mengucapkan selamat merayakan hari Tri Suci Waisak 2564BE tahun 2020 kepada umat Buddha di seluruh Indonesia yang merayakannya hari ini.

Bila menteri agama di tahun sebelumnya memberikan sambutan pada perayaan Waisak di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, tapi kali ini, Pak Menag menyampaikan sambutan dalam sepi. Sebagai wujud penerapan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing.  

Dalam tayangan video tersebut, pesan utama yang disampaikan Menag Fahcrul Razi adalah mengajak bersama dalam meningkatkan kepedulian sosial bagi kemajuan dan keutuhan bangsa.

Menurut saya, pesan pak Menag ini memang bak sebuah benang yang menghubungkan Ramadan dan Waisak.  

Dikutip dari Kompas.com, melansir BBC, Waisak merupakan salah satu festival umat Buddha yang paling penting. Ia juga memiliki nama lain yaitu Wesak atau Hari Buddha.

Hari Waisak juga dianggap sebagai perayaan ulang tahun Buddha dan bagi sebagian umatnya, Waisak menjadi tanda pencerahan dari seorang Buddha, ketika ia menemukan makna hidup.

Dengan situasi wabah seperti sekarang, dengan kita lebih banyak menyendiri di rumah, kita akan lebih mudah menemukan waktu untuk memaknai hidup kita. Bahwa sebagai manusia, kita sejatinya tak berdaya dengan situasi wabah seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun