Merespons kepergian maestro pelantun lagu Jawa, Didi Kempot, Selasa (5/5//2020) kemarin, saya menyempatkan membuat tulisan singkat di Kompasiana sebagai bentuk rasa hormat dan juga kehilangan.
Tulisan itu saya beri judul: "Didi Kempot Pergi Ketika Kita Sedang Sayang-sayangnya". Judul itu mengutip beberapa lirik lagu Jawa yang berkisah tentang patah hati.
Bicara ke-ambyar-an dalam lagu Jawa yang banyak menjadi ruh lagu-lagu Mas Didi Kempot, kita akan menemukan lirik "ditinggal pas sayang-sayangnya" alias ditinggal pergi ketika kita sedang cinta-cintanya.
Ya, Mas Didi pergi meninggalkan kita, ketika kita sedang sayang-sayangnya. Kita kagum pada Mas Didi. Bukan hanya karena dedikasinya pada musik. Tapi juga dedikasinya pada bangsanya.
Rujukannya, Konser Amal dari rumah yang ditayangkan langsung Kompas TV pada 11 April lalu. Konser yang berhasil mengumpulkan donasi 7,6 miliar itu  bentuk kepedulian Didi Kempot untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat dampak wabah Corona. Cerita selengkapnya, bisa dibaca di sini.
Dan memang, tulisan tersebut memang benar. Didi Kempot sedang disayang siapa saja. Seharian kemarin, 'wajah' media sosial, utamanya Instagram dan Facebook, dipenuhi duka cita dan penghormatan untuk penyanyi yang bersahaja dan bisa akrab dengan siapa saja ini.
Bangsa ini merasakan kehilangan. Mulai dari Presiden Joko Widodo, beberapa menteri seperti Erick Thohir, Wishnutama, dan Komut Pertamina, Basuki T Purnama, lalu Gubernur Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Khofifah, hingga pelawak legend, Indro Warkop, semuanya menyampaikan duka cinta dan rasa kehilangan.
Termasuk beberapa penyanyi yang memajang foto kebersamaan mereka dengan Didi Kempot. Seperti Armand Maulana, David Bayu Naif, juga Judika yang menyebut bahwa kemarin merupakan sedianya jadwalnya manggung bareng Didi Kempot untuk project duet Banyu Langit di stasiun TV bareng aplikasi belanja online.
Semuanya memuji perjuangan Didi Kempot di dunia musik. Mengapresiasi kepeduliannya pada budaya bangsa. Juga jiwa kemanusiaannya yang peduli pada sesama.
Mereka yang terkenal karena andil dari Didi Kempot
Tidak hanya itu, kehadiran Didi Kempot di jalur musik Jawa selama bertahun-tahun, telah membukakan jalan bagi banyak orang untuk ikut berkarya. Karena Didi Kempot, mereka yang awalnya tidak dikenal banyak orang, lantas bisa ikut merasakan kesuksesan.
Bagaimana ceritanya?
Bagi sampean (Anda) yang menyukai lagu-lagu Didi Kempot dan sering mendengarkannya lewat channel Youtube, pastinya sudah paham bila ada banyak penyanyi yang menyanyikan ulang (meng-cover) lagu-lagu Lord Didi.
Dari penyanyi yang besar dan terkenal dari tampil di panggung ke panggung "musik hajatan" di daerah, hingga anak-anak milenial yang berparas bening dan menyanyikan lagu Jawa. Semuanya fasih menyanyikan ulang lagu Didi Kempot dengan cara dan gaya masing-masing.
Kita bisa menyebut nama penyanyi seperti Nella Kharisma, Via Vallen yang berangkat dari Jawa Timur dan kini menapak tampil di panggung nasional. Lalu beberapa generasi milenial seperti penyanyi berhijab Woro Widowati, lalu Dyah Nofia, hingga Nufi Wardhana yang menyanyikan lagu Didi Kempot versi Bahasa Indonesia dengan gitar akustiknya. Juga masih banyak lagi nama-nama lainnya
Ya, di channel Youtube, ada banyak lagu terkenal Didi Kempot yang di-cover oleh banyak penyanyi. Seperti lagu "Pamer Bojo", "Cidro", "Suket Teki", "Banyu Langit", "Kalung Mas" dan "Layang Kangen".
Mereka menjadi terkenal karena lagu-lagunya Didi Kempot. Ada yang mendadak terkenal. Ada yang memang sudah ngetop sejak dulu meski skalanya belum menasional.Â
Ya, terlepas dari kualitas suara, kemampuan olah vokal dan memainkan alat musik yang bagus, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka menjadi terkenal karena menyanyikan lagu Didi Kempot.
Sebab, publik bisa dengan mudah tertarik dan mendengarkan lagu cover mereka karena yang dibawakan adalah lagunya Didi Kempot. Karena lagunya memang sudah terkenal. Sehingga kita jadi penasaran seperti apa lagu versi lainnya.
Meski mungkin mereka tidak pernah bertemu ataupun mengenal Didi Kempot, tetapi secara tidak langsung, kita bisa mengatakan bahwa mereka bisa menjadi besar dan terkenal karena jasa dan pengaruh Mas Didi Kempot.
Bila ternyata kemudian mereka menyanyikan lagu ciptaan mereka sendiri, toh pijakan awal mereka masuk ke panggung musik dan menjadi terkenal, itu karena terdongkrak oleh nama Didi Kempot.
Berterima kasih pada Didi Kempot
Termasuk juga beberapa nama anak muda yang kini mulai meretas jalan sebagai 'penerus sukses' Didi Kempot di ranah lagu Jawa. Mereka punya latar belakang tidak berbeda jauh dengan sang master lagu Jawa. Mereka dari Jawa. Juga punya logat Jawa kental dan bisa menulis lagu sendiri.
Ya, ada beberapa anak muda yang mengikuti jejak Didi Kempot dengan tampil menyanyikan lagu Jawa. Ada yang bersolo karier alias bernyanyi tunggal. Ada yang memainkan musik kelompokan alias sebagai band.
Mereka mulai menapaki jalan sukses. Lagu-lagu mereka disukai oleh penggemar lagu-lagu Jawa. Terbukti, lagu-lagu mereka yang diunggah di channel Youtube, ditonton oleh jutaan viewer.
Sebut saja nama Denny Caknan. Anak muda asal Ngawi, Jawa Timur dengan nama asli Denny Setiawan ini sudah mulai ngetop. Beberapa lagunya jadi hits dan viral. Terutama lagu "Kartonyono Medot Janji" yang sudah ditonton lebih dari 133 juta viewers. Sebuah 'rekor baru' bagi lagu Jawa di Youtube.
Juga ada nama Hendra Kumbara. Penyanyi asal Pati, Jawa Tengah ini juga sedang hits. Seperti Denny Caknan, Hendra juga bersolo karier. Lagunya yang terkenal berjudul Dalan Liyane.
Ada juga Guyon Waton. Band pop dangdut berbahasa Jawa Asal Kulonprogo. Yogyakarta ini juga terkenal. Selain memiliki lagu-lagu sendiri, Guyon Waton juga pernah meng-cover lagu "Pamer Bojo" yang juga hits.
Â
Pendek kata, mereka harus berterima kasih kepada Didi Kempot. Sebab, kemunculan mereka mulai tahun 2018 lalu, sangat tepat. Anak-anak muda penerus Didi Kempot itu muncul ketika Didi Kempot sedang digandrungi banyak orang.
Tidak berlebihan bila menyebut kehadiran mereka diuntungkan oleh ketenaran Didi Kempot. Bilapun meng-cover lagu ataupun punya lagu sendiri, tapi apapun itu, mereka muncul di saat tepat. Ketika eranya lagu-lagu Jawa populer, disuka banyak orang karena Didi Kempot.Â
Tentu saja, kita berharap, mereka yang meng-cover lagu-lagu Didi Kempot itu, memang sudah meminta izin untuk menyanyikan ulang lagu-lagunya. Baik dulu kepada Didi Kempot maupun kini kepada pihak keluarga.
Pada akhirnya, para penyanyi yang banyak tampil di Youtube, di kafe, dan panggung-panggung elektone itu harus berterima kasih pada sosok Didi Kempot atas jasa-jasanya.Â
Kini, pelantun lagu Jawa berjuluk The Godfather of the Broken Heart itu memang telah pergi. Namun, karya-karyanya akan tetap abadi. Lagu-lagunya akan panjang umur. Kita masih akan terus bisa mendengar lagu-lagunya baik di Youtube, di kafe, maupun di panggung-panggung orkes elekton di kampung.
Dan kita bisa berujar, di tempat-tempat di mana lagu Didi Kempot bisa dinyanyikan, disitulah pahala kebaikan mungkin akan mengalir untuknya. Sebab, kegembiraan muncul di sana. Menghibur mereka yang sedih kembali gembira. Bukankah menyenangkan orang lain itu termasuk berpahala.
Sugeng tindak Pakdhe Didi Kempot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H