Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tumis Udang Jamur untuk Sahur: Kaya Serat, Tidak Ribet, dan Anak-anak Suka

3 Mei 2020   22:41 Diperbarui: 1 April 2023   07:04 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah SAW pernah menyampaikan dalam hadisnya: "(Bangunlah) Kalian untuk sahur, karena dalam sahur ada barokah."

Barokah dalam arti bahasa adalah bertambahnya kebaikan dalam suatu hal. Artinya, ketika bangun sahur, kita akan mendapatkan banyak tambahan kebaikan. Keberkahan seperti apa yang dimaksud Rasulullah dalam sahur?

Banyak sekali. Dengan makan sahur, badan kita lebih siap menjalani puasa karena tidak lemas saat siang. Kita punya energi lebih untuk beraktivitas.

Selain itu, dengan mata yang tidak lagi mengantuk setelah bersantap sahur, kita tergerak mengambil air wudhu, melaksanakan shalat, membaca beberapa halaman Al-Quran, sembari menunggu adzan Subuh tiba.

Nah, bicara sahur, seperti apa sajian sahur di rumah Anda?

Apakah sajian sahur dipersiapkan ketika terbangun dini hari? Ataukah masakannya sudah dimasak sebelum tidur dan ketika terbangun untuk sahur, tinggal dihangatkan.

Dulu, saya tidak terlalu perhatian pada sajian sahur. Bagi saya, terpenting, menu sahur yang disajikan hangat sehingga nyaman dikonsumsi ketika baru bangun tidur. Karenanya, tidak jarang saya bersantap sahur dengan mie instant goreng plus tempe atau telor. Serta teh hangat dan  air putih.

Kebiasaan sahur saya berubah sejak merasakan puasa pertama istri pada tahun 2011 silam. Oleh istri, sajian sahur yang disiapkan ternyata tidak sekadar asal ada.

Kata istri saya, ketika sahur itu penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayur dan juga makanan berprotein. Sebab, serat akan bagus untuk tubuh ketimbang lebih banyak mengonsumsi karbohidrat (nasi) yang pada akhirnya menjadi gula sehingga perut cepat serasa kosong dan cepat lapar. Sayur juga kaya antioksidan yang mampu memelihara stamina.

Dengan sajian sahur berupa sayur dan lauk yang tinggal digoreng ataupun dihangatkan, istri tidak kesulitan untuk menyiapkannya. Dan memang, saya juga tidak mau membebani istri semisal harus menyiapkan masakan yang ribet dan butuh waktu.

Nah, untuk kali ini, istri memasak menu Tumis Udang Jamur. Udang dan jamur merupakan salah satu menu favoritnya anak-anak. Si kakak kini duduk di kelas 3 SD. Sementara adiknya kelas 1 SD.

Membangunkan dua bocah ini untuk bangun sahur, tidaklah mudah. Apalagi bila malamnya mereka tidak tidur cepat. Harus ada 'strategi jitu' agar mereka mau bangun mudah. Salah satunya dengan memasak menu kesenangan mereka.

Malam sebelum tidur, kami sudah "woro-woro" akan memasak tumis udang jamur agar mereka bersemangat bangun sahur. Mungkin itu akan terbawa ke  mimpi mereka. Menikmati sedapnya kuah tumis berpadu sayur. Juga  menggigit udang juga jamur

Selain menjadi menu favoritnya anak-anak, pertimbangan lainnya menjadikan tumis udang jamur sebagai pilihan menu sahur karena memasaknya tidak ribet. Tidak perlu menunggu berjam-jam.

Berikut bahan-bahan yang perlu dipersiapkan :

  • Udang 1 kilogram
  • Jamur tiram 1/4 kilogram
  • Wortel 2 buah

Bumbu yang dipersiapkan :

  • Bawang putih 4 siung
  • Daun bawang 2 batang
  • Lada
  • Garam
  • Kaldu bubuk
  • Gula
  • Minyak goreng secukupnya

Untuk cara memasaknya, tumis bawang putih dan daun bawang sampai baunya harum. Setelah itu, masukkan wortel yang sudah dipotong-potong. Wortel lebih dulu dimasukkan karena dia lebih butuh waktu untuk matang.

Kemudian, masukkan udang disusul jamur dan dikasih air secukupnya. Setelah itu, beri bumbu gula, garam, lada, kaldu bubuk secukupnya. Masak hingga matang, sekira butuh waktu 10-15 menit. Sembari menunggu matang, jangan lupa diaduk-aduk agar bumbunya lebih meresap.


Ya, hanya dalam 15 menit, tumis udang jamur sudah siap dihidangkan untuk menu sahur. Tidak hanya sehat karena memenuhi gizi protein, vitamin, tetapi juga menggugah selera dan anak-anak suka. Selamat bersiap menjemput keberkahan dalam makan sahur. 

Untuk video selengkapnya memasak tumis udang jamur, bisa disimak di https://www.instagram.com/p/B_usE0gHTw0/?igshid=1vfcss6qo7j9d

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun