Namun, untuk urusan pencapaian di ranah global, Marcus dan Kevin memang lebih keren dan lebih stabil dibandingkan dua pasangan Tiongkok dan Malaysia tersebut.
Faktanya, dalam dua tahun terakhir, Marcus dan Kevin meraih lebih banyak gelar BWF World Tour dibandingkan ganda putra manapun. Mereka juga masih santuy berlama-lama di posisi ranking 1 dunia.
Hanya ada dua nama dari bulutangkis di daftar Forbes tersebut. Selain Marcus/Kevin, satunya adalah pebulu tangkis tunggal putri belia asal Korea Selatan, An Se-young. Gadis yang baru berusia 17 tahun ini memang memiliki catatan prestasi gemilang di sektor tunggal putri.
An Se-young pada 2019 lalu disebut-sebut sebagai harapan baru Korea Selatan di dunia bulu tangkis. Kini, An Se-young menduduki peringkat ke-9 dunia berdasarkan peringkat Badminton World Federation (BWF).
Kembali ke Marcus/Kevin, meski memiliki sederet prestasi bagus yang membuat mereka layak masuk dalam daftar atlet berprestasi oleh Forbes tersebut, tetapi kita tahu bahwa Marcus dan Kevin masih punya beberapa "nilai minus" yang harus mereka perbaiki bila ingin dikenang sebagai salah satu yang terbaik di ganda putra.
Salah satu nilai minus yang masih coba diperbaiki Marcus/Kevin adalah pencapaian mereka di Kejuaraan Dunia (BWF World Championship).Â
Mereka belum pernah juara di ajang tahunan ini. Dalam partisipasi di tiga tahun terakhir, ada saja problem mereka untuk meraih predikat juara dunia.
Marcus/Kevin tentunya ingin seperti senior-senior mereka yang pernah menjadi juara dunia. Seperti Tjun-Tjun dan Johan Wahjudi (juara dunia 1977), Ade Chandra/Christian Hadinata (1980), Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995), Candra Wijaya dan Sigit Budiarto (1997). Sigit merupakan idolanya Kevin yang besar di PB Djarum.
Bahkan, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang kini masih aktif bermain dan ada di ranking 2 dunia, sudah tiga kali menjadi juara dunia di tahun 2013, 2015, dan 2019.
Karenanya, semoga penghargaan dari Forbes ini bisa semakin memotivasi Marcus/Kevin untuk lebih berprestasi. Tentunya akan lengkap bila world number one bisa menjadi world champion. Rangking 1 dunia menjadi juara dunia. Pas kan.
Punya persiapan lebih panjang menuju Olimpiade
Tahun ini, tidak ada agenda Kejuaraan Dunia. Sebab, agendanya berbarengan dengan Olimpiade 2020. Kejuaraan Dunia akan kembali digelar tahun depan. Siapa sangka, Olimpiade ternyata juga ditunda tahun depan karena wabah virus corona.