Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool Kembali Menang, Tinggal Menunggu "Kabar Bagus" dari Derby Manchester

8 Maret 2020   06:57 Diperbarui: 8 Maret 2020   19:17 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Liverpool, Sadio Mane, merayakan golnya pada pertandingan melawan Bournemouth di Stadion Anfield, Sabtu (7/3/2020). (GEOFF CADDICK/AFP)

"Ini merupakan kemenangan ke-22 Liverpool di Anfield. Dan itu menjadi rekor baru kemenangan kandang terbanyak tim di panggung tertinggi sepak bola Inggris/Premier League." 

Melalui pertandingan yang menegangkan, Liverpool akhirnya kembali ke jalur kemenangan. Tadi malam, Liverpool menang 2-1 atas tamunya, Bournemouth di Anfield pada pekan ke-29 Liga Inggris, Sabtu (7/3/2020).

Ya, meski 'hanya' berstatus tim penghuni zona degradasi, tetapi semangat besar untuk bertahan di Premier League, membuat Bournemouth sempat membuat Liverpool deg-degan di kandangnya sendiri. Betapa tidak, Bournemouth sempat unggul cepat.

Di menit ke-9, gawang Liverpool jebol setelah penyerang Bournemouth asli Inggris, Callum Wilson, dengan mudah meneruskan umpan sodoran gelandang asal Kolombia, Jefferson Andres Lerma.

Pada Januari lalu, situasi seperti ini mungkin terlihat biasa saja bagi fans Liverpool. Sebab, Liverpool kala itu tidak kesulitan untuk come back alias membalik ketertinggalan. Mereka seperti mudah saja untuk mendapatkan gol balasan. Lantas berbalik menang.

Namun, setelah Liverpool mengalami tiga kekalahan dalam empat pertandingan terakhir di semua ajang--utamanya ketika pekan lalu kalah 0-3 dari tim pejuang degradasi Watford--kemasukan gol cepat seperti itu menjadi menegangkan. Fans Liverpool pastinya cemas. Terlebih, gawang mereka memang kurang safe dikarenakan kiper Alisson Becker tidak bermain karena cedera.

Toh, Liverpool bila bermain di Anfield memang beda. Semangatnya luar biasa. Di menit ke-25, Sadio Mane berhasil mencuri bola dari kaki bek Bournemouth yang sempat mencoba mengecoh dirinya. 

Mane lantas menyodorkan bola kepada Mo Salah. Dengan sedikit gocekan, Salah yang dibayangi dua bek Bournemouth, menendang bola ke sudut sempit. Gol. Skor pun menjadi 1-1.

Delapan menit kemudian, giliran Mane mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol. Memanfaatkan umpan sodoran Virgil van Dijk dari tengah lapangan, Mane yang menang lari dengan bek-bek Bournemouth, lantas mengecoh kiper Aaron Ramsdale yang baru berusia 21 tahun. Liverpool pun berbalik unggul, 2-1.

Butuh tiga kemenangan lagi, Liverpool bisa diuntungkan dari hasil "Manchester Derby"

Ini merupakan kemenangan ke-22 Liverpool di Anfield. Dan itu menjadi rekor baru kemenangan kandang terbanyak tim di panggung tertinggi sepak bola Inggris/Premier League. 

Sadio Mane dan Mo Salah, menjadi penentu kemenangan Liverpool 2-1 atas Bournemouth di Anfield pada pekan ke-29 Liga Inggris, Sabtu (8/3) malam/Foto: Getty Images/Independent.co.uk
Sadio Mane dan Mo Salah, menjadi penentu kemenangan Liverpool 2-1 atas Bournemouth di Anfield pada pekan ke-29 Liga Inggris, Sabtu (8/3) malam/Foto: Getty Images/Independent.co.uk
"22 consecutive home league wins- a new top flight record". Begitu narasi di akun Instagram Liverpool @liverpoolfc menyoal kemenangan ini.

Namun, lebih penting dari rekor kemenangan kandang tersebut, ini merupakan kemenangan ke-27 Liverpool dari 29 laga Liga Inggris musim 2019/20. Liverpool tinggal menyisakan sembilan (9) pertandingan dari total 38 laga.

Lantas, dengan kemenangan atas Bournemouth ini, bolehkah Liverpool menghitung mundur juara? 

Sangat boleh. Lha wong Liverpool kini tinggal membutuhan tiga kemenangan lagi untuk mengunci gelar Liga Inggris musim 2019/20. Sementara Liverpool masih memiliki empat (4) laga kandang dari sembilan laga tersisa. Di atas kertas, juara itu tinggal menunggu kepastian kapan dan di mana akan juara.

Bahkan, kepastian Liverpool untuk menjadi kampiun Liga Inggris musim ini, bisa terjadi lebih cepat. Itu bila Liverpool mendapatkan keuntungan dari hasil pertandingan "Manchester Derby" yang akan dimainkan Minggu (8/3) malam.

Ya, nanti malam, pesaing terdekat Liverpool dalam perburuan gelar, Manchester City, akan menghadapi tim sekota, Manchester United. Laga akan dimainkan di Old Trafford. Artinya, City akan menjadi tim tamu.

Andai Manchester United memenangi laga derby sehingga Manchester City gagal menambah poin, maka itu akan menjadi keuntungan besar bagi Liverpool. Sebab, Liverpool tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi. Kok bisa?

Perhitungannya begini. Manchester City yang kini ada di peringkat 2 di klasemen dengan 57 poin, baru memainkan 27 pertandingan. Man.City masih memiliki 11 pertandingan (belum termasuk derby nanti malam).

Nah, bila 11 laga tersebut semuanya bisa dimenangi, maka tim asuhan Pep Guardiola ini akan menambah 33 poin. Jika ditambahkan dengan poin sekarang, maka maksimal City akan mengumpulkan 90 poin (57 dan 33 poin).

Jadi, andai saja City kalah di laga Manchester Derby nanti malam, maka poin maksimal yang akan bisa dikumpulkan oleh Sergio Aguero dan kawan-kawannya hanyalah 87 poin (bila memenangi 10 laga sisa).  

Bila begitu, Liverpool yang kini mengumpulkan 82 poin, bila mampu meraih dua kemenangan lagi, maka poinnya akan menjadi 88 poin. Artinya, dengan jumlah poin tersebut, Liverpool sudah tidak terkejar oleh City dan akan menjadi juara.

Dua laga ke depan Liverpool adalah away di laga derby Merseyside melawan Everton (17/3) dan menjamu Crystal palace (22/3). Andai laga derby Merseyside bisa dimenangi, Liverpool bisa juara di Anfield saat menjamu Crystal Palace. Itu tentunya akan menjadi momen perayaan gelar yang luar biasa bagi publik Anfield.

Pertanyaannya, apakah Man.United bisa mengalahkan City?

Merujuk pada tren bagus Manchester United yang tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan terakhir (menang 6 kali dan imbang 3 kali), tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini berpeluang menang di laga Manchester Derby. 

Apalagi, di musim ini. dari tiga kali pertemuan, United bisa dua kali mengalahkan City. Di putaran pertama Liga Inggris, United menang 2-1 di markas City pada 8 Desember 2019 silam lewat dua gol Marcus Rashford dan Anthony Martial. Satu kemenangan lainnya diraih di ajang Piala Liga.

Terlebih, jagoan baru United, Bruno Fernandes, kini sedang tampil bagus-bagusnya. Di dua pertandingan terakhir di Liga Inggris, gelandang serang asal Portugal ini terus mencetak gol untuk United. Dua pekan lalu mencetak gol ke gawang Watford lewat penalti. Pekan lalu, Bruno yang dijuluki "Paul Scholes baru", mencetak gol ke gawang Everton.

Mungkin, ada orang yang berpikir 'kehilangan akal sehat'. Mereka mengandaikan bahwa Liverpool adalah 'musuh besar' United. Karenanya, United akan 'mengalah' pada City di laga nanti agar Liverpool tidak cepat-cepat juara'.

Ya, menurut saya itu pola berpikir yang kehilangan akal sehat. Sebab, bagaimana mungkin Man.United akan mengalah pada City sementara mereka sangat membutuhkan kemenangan demi bisa lolos ke Liga Champions musim depan.

Toh, seandainya United kehilangan akal sehingga akan mengalah, itu tidak akan membuat Liverpool merana. Lha wong jarak poin Liverpool dengan City terlalu jauh.

Karenanya, dalam laga derby Manchester nanti, yang ada hanyalah dua tim Manchester yang sama-sama ingin menang demi tujuan masing-masing.

Terlebih Man.United yang sangat butuh kemenangan. Pasalnya, jelang laga malam nanti, posisi United (42 poin) kini melorot ke peringkat 7 (sebelumnya peringkat 5). United digeser Wolverhampton (43 poin) yang tadi malam bermain imbang 0-0 dengan Brighton dan Sheffield United (43 poin) yang menang 1-0 atas Norwich City.

Andai United bisa mengalahkan City, poin mereka akan menjadi 45 poin. Mereka berpeluang besar untuk bisa finish di peringkat 5 dan lolos ke Liga Champions musim 2020/21 mendatang.

Kok peringkat 5? Bukannya Inggris hanya dapat jatah empat tim yang lolos ke Liga Champions. Benar. Tapi, musim depan, Manchester City yang seharusnya lolos ke Liga Champions, terkena sanksi dilarang bermain di kompetisi Eropa.

Karenanya, jatah tampil di Liga Champions yang seharusnya untuk City, akan diisi oleh tim peringkat 5 sehingga Inggris tetap punya empat wakil. Menariknya, posisi 5 itu kini diperebutkan sedikitnya 6 tim, termasuk Manchester United.

Pada akhirnya, kejadian yang jarang terjadi, akan terjadi nanti malam. Fans Liverpool yang selama ini berseberangan dengan United, boleh jadi akan menjadi "pendukung dadakan" Tim Setan Merah--julukan Man.United. 

Ya, mereka mungkin akan berharap United bisa mengalahkan City. Sehingga, Liverpool bisa lebih cepat memastikan kampiun Liga Inggris. Menunggu dua pertandingan tentunya lebih bagus daripada tiga pertandingan. Apakah benar seperti itu, wahai fans Liverpool. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun