Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Di Tengah Ancaman Virus Corona, All England 2020 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

5 Maret 2020   11:29 Diperbarui: 6 Maret 2020   10:55 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar menarik datang dari Kota Birmingham di Inggris. Pihak Asosiasi Bulutangkis Inggris memastikan bahwa All England, salah satu turnamen bulu tangkis paling bergengsi di dunia, akan tetap digelar sesuai jadwal pada pekan depan.

Kepastian tersebut disampaikan Chief Executive Asosiasi Bulutangkis Inggris, Adrian Christy melalui rilis yang dikirimkan, Rabu (4/3) kemarin.  

Sebelumnya, kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia ini dikhawatirkan batal digelar di tahun ini. Inggris dikhawatirkan juga mengambil sikap seperti Italia yang membatalkan beberapa pertandingan olahraga imbas ancaman wabah virus Corona yang merebak di Eropa.  

"Badminton England is continuing to monitor the ongoing situation regarding the coronavirus / COVID -19 but based on up to date government advice and the publication of the government's Coronavirus Action Plan today (Tuesday) we will be going ahead with the YONEX All England Open Badminton Championships at Arena Birmingham on March 11-15th as planned," tegas Adrian Christy seperti dikutip dari akun instagram @badmintalk_com.

Bila diterjemahkan secara bebas, bahwa berdasarkan petunjuk terbaru dari pemerintah dan dikeluarkannya 'Coronavirus Action Plan' oleh pemerintah Inggris pada 3 Maret 2020, Asosiasi Bulutangkis Inggris akan tetap menyelenggarakan turnamen YONEX All England sesuai jadwal di Arena Birmingham. Yakni mula Rabu (11/3/2020) hingga Minggu (15/3/2020).

"We will also continue to implement a number of measures to minimise the potential risk of the virus on players, officials, volunteers and fans attending the event," sambung Adrian.

Sebelumnya, Pemerintah Inggris sangat berhati-hati sebelum mengambil keputusan ini. Sejak pekan lalu, mereka terus memonitor situasi terkini tentang virus Corona. Mereka menyebut sangat siap menghadapi penyebaran wabah semacam ini. Termasuk menempatkan keselamatan dan kesehatan atlet, ofisial, sukarelawan, fans, dan pekerja di All England sebagai prioritas.

Lantas, setelah melakukan serangkaian monitoring, Kementerian Kesehatan Inggris menganjurkan untuk tidak mengubah jadwal All England. Artinya, tetap digelar sesuai jadwal. Meski, situasi akan terus dimonitor.

Kabar ini tentu menjadi kabar menggembirakan bagi pebulu tangkis Indonesia yang siap tampil di All England. Pasalnya, All England menjadi kesempatan besar untuk mengumpulkan poin demi race to Olympic 2020. Ada poin besar di All England yang bisa diraih sebagai bekal bersaing menuju Olimpiade.

Indonesia melalui PP PBSI mengirimkan pemain-pemain terbaik di All England Open 2020. Beberapa dari mereka merupakan rekomendasi untuk bisa tampil di Olimpiade 2020. Seperti tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, pasangan ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Kemudian, ada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu, dan pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva, Hafiz Faisal/Gloria Widjaja. Juga tunggal putri Gregoria Mariska. Hasil drawing sudah ditentukan. Di All England tahun lalu, Hendra/Ahsan yang sempat dianggap 'sudah habis' tampil luar biasa dan menjadi juara.

Pekan ini, German Open Dibatalkan karena Virus Corona
Kabar ini juga melegakan bagi para pecinta bulu tangkis (badminton lover) di Tanah Air. Begitu mengetahui kabar ini, para netizen pecinta bulu tangkis langsung menyampaikan kegembiraannya di laman komentar. Seperti di akun IG Badmintalk. Meski, ada juga yang masih khawatir bila kemudian terjadi perubahan mendadak.

Dan memang, situasi terkait penyebaran virus Corona di Eropa, telah menyebabkan jadwal turnamen bulu tangkis BWF menjadi berantakan. Seperti pekan ini, seharusnya pebulu tangkis-pebulu tangkis dunia, termasuk Indonesia, tampil di turnamen German Open 2020.

Seharusnya, turnamen BWF Super 300 digelar pada 3-8 Maret 2020. Namun, pihak penyelenggara lantas membatalkannya. Pembatalan dilakukan sesuai rekomendasi otoritas kesehatan kota Mulheim an der Ruhr, terkait merebaknya virus corona. 

Penyebaran virus yang cepat saat ini, dinilai berisiko bagi atlet dan pengunjung. Pihak penyelenggara masih mempertimbangkan untuk mengganti tanggal penyelenggaraan turnamen ini.

Padahal, bagi pemain-pemain Indonesia, German Open bisa menjadi ajang pemanasan ideal sebelum tampil di All England Open 2020 Super 1000.

Sejauh ini, sudah ada empat turnamen BWF yang batal masuk perhitungan poin Olimpiade dikarenakan virus Corona. Selain German Open, sebelumnya ada China Masters Super 100, Vietnam International Challenge dan Polish Open International Challenge yang juga ditunda. Pemain-pemain Indonesia, terlebih yang butuh poin, tidak bisa menambah poin perhitungan menuju Olimpiade.

Bukan hanya pemain senior, pemain junior Indonesia juga terkena dampak ini. Pada 23 Februari lalu, semifinal dan final Italian Junior IC 2020 dibatalkan oleh panitia sesuai arahan dari pemerintah Italia, Menpora Italia, serta Komite Nasional Olimpiade Italia, karena adanya penyebaran coronavirus di Italia.

Menurut laporan, asal mula penyebaran ini ada di Codogno, sebuah kota kecil di tenggara Milan (lokasi penyelenggaraan Italian Junior). Lantas, semua pertandingan olahraga di Lombardia (region di mana Milan berada) dan Veneto ditunda hingga pengumuman lebih lanjut.

Sebelumnya, atlet junior Indonesia sudah memastikan akan menggelar All Indonesian Final di ganda putri dan ganda campuran. Serta tunggal putri yang juga mempertandingkan All Indonesian Semifinal. Tunggal putra dan ganda putra juga masih berpeluang meraih gelar. Namun, final urung digelar.

Pemain Siap Tampil, PBSI Lakukan Pencegahan Penyebaran Virus Corona di Lingkungan Pelatnas
Meski dihantui jadwal turnamen yang tidak pasti antara jadi digelar atau tidak, pemain-pemain Indonesia dalam kondisi siap tempur. Dalam wawancara dengan badmintonindonesia.org akhir pekan lalu, Kabid Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanty menyebut persiapan pemain jalan terus.

"Kami juga masih menunggu putusan mengenai All England dan Swiss Open, apakah ada perubahan atau tidak. Meski begitu para atlet persiapannya tetap bagus dan terus berlangsung. Masalah akhirnya akan berangkat atau mungkin dibatalkan, itu lain lagi ceritanya," ujar Susy Susanty seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Tidak hanya menunggu kabar kepastian turnamen Eropa digelar, PP PBSI juga melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi kesehatan pemain-pemain di Pelatnas. Terlebih menyusul teridentifikasinya dua pasien penderita virus corona di Indonesia.

Seperti pada Selasa (3/3) lalu, PBSI telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh seluruh atlet, pelatih, staf dan karyawan yang keluar masuk Pelatnas PBSI Cipayung. Tak hanya itu, peraturan juga berlaku bagi tamu dan pengunjung yang datang.

Disampaikan Susy Susanti seperti dikutip dari badmintonindonesia.org, PP PBSI melakukan pencegahan sesuai standar dari Kementerian Kesehatan. Karenanya, semuanya baik penghuni maupun tamu di Pelatnas, akan diperiksa.

"Saya rasa ini suatu hal yang wajar, apalagi di Pelatnas ini ada banyak aset negara yang harus dilindungi," ujarnya.

Selain itu, PP PBSI juga melakukan edukasi kepada semua staf dan karyawan perihal bagaimana cara mencuci tangan yang benar, bagaimana menjaga kebersihan. Selain itu, pemeriksaan juga akan dilakukan bagi atlet dan pelatih yang baru pulang bertanding dari luar negeri.

Selain itu, pencegahan juga dilakukan bagi atlet dan tim ofisial yang akan berangkat mengikuti pertandingan. Masing-masing dari mereka akan dibekali dengan masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.

"Kami bekali semuanya secukupnya. Di samping itu mereka juga diimbau untuk menjaga kebersihan diri. Sering cuci tangan. Badan juga harus fit, harus minum vitamin," ungkap Susy seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.

Semoga pemain-pemain Indonesia yang akan tampil di All England Open 2020, terus dalam kondisi bugar, sehat, dan mampu meraih hasil terbaik di turnamen bergengsi ini. Salam bulu tangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun