Di sinilah menurut saya, tugas paling berat bagi pelatih sepak bola. Mereka tidak hanya dituntut memiliki kemampuan hard skill yang mungkin bisa dilihat langsung. Semisal kepintaran merancang strategi di lapangan dan kecakapan ketika menghadapi wartawan di ruang jumpa pers. Â
Lebih dari itu, seorang pelatih juga harus memiliki soft skill. Yakni kemampuan untuk memotivasi pemain agar mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kemampuan mendinginkan situasi bila terjadi gesekan antar pemain. Hingga, kemampuan menenangkan pemain dan membuatnya move on usai dia menghadapi kejadian buruk.
Belajar dari relasi Aji Santoso dan Makan Konate
Nah, kemampuan terakhir itulah yang ingin saya ulas melalui tulisan ini.Â
Saya tertarik membahas tema ini setelah mengetahui bagaimana pendekatan yang dilakukan Pelatih Persebaya, Aji Santoso kepada pemain anyar Persebaya, Makan Konate, di turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.
Ceritanya, ketika Persebaya menghadapi Bhayangkara di pertandingan kedua penyisihan Grup A Piala Gubernur Jatim di Bangkalan pada 12 Februari lalu, tim berjuluk Bajul Ijo ini mendapatkan penalti di awal-awal babak kedua.
Makan Konate maju. Pemain asal Mali ini memang dikenal punya akurasi dan shoot power yang bagus. Jangankan penalti, lha wong ketika membela Arema FC di musim lalu, Konate berulang kali mencetak gol lewat tendangan bebas mampun sepakan jarak jauh dari luar kotak penalti.
Tetapi memang, penalti itu salah satu misteri dalam sepak bola yang tidak ada hukum pastinya. Tidak ada jaminan pemain hebat selalu berhasil. Lha wong pemain top dunia sekelas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi saja pernah gagal.
Dan, begitulah yang terjadi. Sepakan penalti Konate melangit. Bola yang ditendangnya, melayang jauh di atas gawang Bhayangkara. Ironisnya, sekira 10 menit kemudian, Bhayangkara mencetak gol. Persebaya pun kalah di laga itu.
Nah, yang menarik, dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan, Aji tidak menyinggung kegagalan Konate baik secara lugas maupun samar. Sebagai mantan pemain, Aji paham bahwa gagal mencetak gol dari titik penalti bisa dialami siapa pun.
"Di dalam penalti saya selalu beri kebebasan kepada para pemain. Saat Konate maju dan gagal ini wajar. Lumrah. Cristiano Ronaldo pernah tidak masuk, Maradona pernah, Lionel Messi juga pernah," ujar Aji dikutip dari Persebaya.id.