Sementara Jonatan Christie, dari empat kali dimainkan, dia tiga kali kalah. Yakni kalah saat melawan Korea Selatan di penyisihan grup, lalu melawan India di semifinal dan di laga final. Satu kemenangan diraih saat melawan Filipina di perempat final.Â
Adapun Sesar, dari dua kali dimainkan, dia kalah sekali saat melawan India. Meski, dia mampu menyumbang poin saat Indonesia mengalahkan Korea 4-1 di penyisihan grup.
Dengan mempertandingkan tiga dari total lima pertandingan, sektor tunggal sangat krusial di Piala Thomas nanti. Hitung-hitungannya, bila sektor ganda dengan memiliki pasangan rangking 1-2 dunia, bisa menyumbang dua poin, maka sektor tunggal akan jadi penentu bisa tidaknya Indonesia membawa pulang Piala Thomas.
"Untuk tim tunggal harus lebih mempersiapkan diri lagi, masih belum konsisten. Anthony (Sinisuka Ginting) tampil baik, tapi Jonatan dan Shesar (Hiren Rhustavito) masih belum stabil," ungkap Susy seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Tim putra Indonesia memang tidak boleh terlena dengan kemenangan di BATC ini. Sebab, perlu diingat, beberapa tim tidak turun dengan pemain terbaiknya di BATC 2020 ini. Seperti Jepang dan India. Bahkan, Tiongkok pun kali ini harus absen imbas dari dampak virus korona. Namun, apapun itu, perjuangan para atlet pun perlu diapresiasi.
Ah ya, sebagai penutup, untuk Piala Thomas, mengapa harus memakai narasi "membawa pulang Piala Thomas"? Sebab, Indonesia adalah negara yang paling sering juara Piala Thomas. Kita sudah 13 kali juara.
Hanya saja, kita sudah terlalu lama tidak lagi juara. Sejak juara tahun 2002 di Guangzhou, China, tim putra Indonesia tak pernah lagi juara. Malah China yang bisa enam (6) kali juara, serta Denmark dan Jepang sekali juara.
Semoga, tahun ini adalah tahunnya Indonesia meraih kembali Piala Thomas. Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI