Nah, dalam urusan kepercayaan diri ini, Fitriani sepertinya memang dinilai tidak memenuhi syarat. Mengutip kata Dilan yang terkenal itu, dia sedang tidak percaya diri. Bukan karena cemburu. Tapi entah karena apa.
Dalam hal ini, PBSI sepertinya lebih berpikir realistis dalam menghitung peluang. Maksudnya, meski secara ranking, Fitriani masih lebih baik dari Ruselli. Tapi, bukan jaminan Fitriani bisa menyumbangkan poin.
Pasalnya, dalam beberapa penampilan terakhir, Fitriani memang tidak lebih baik dari Ruselli yang diplot sebagai penggantinya untuk tunggal putri kedua.
Faktanya, dalam beberapa turnamen BWF terakhir, Fitriani selalu kalah di babak awal. Bahkan, ketika dimainkan di tim SEA Games pada awal Desember 2019 lalu, Fitriani juga tidak pernah mampu memberikan poin untuk tim putri.
Ketika tampil di perempat final, Fitriani yang dimainkan sebagai tunggal putri kedua di laga kedua, kalah dari Vu Thi Trang yang menjadi poin penyama untuk Vietnam.Â
Sebelumnya, Gregoria menyumbang poin pertama. Malah Ruselli yang jadi penentu kemenangan Indonesia 3-1 di pertandingan keempat.
Lalu, saat melawan Singapura di semifinal, Fitriani yang tampil di pertandingan ketiga, juga kalah dari Jaslyn Hooi Yue Yann. Padahal, bila Fitri menang, tim putri Indonesia akan memastikan lolos ke final. Skor pun jadi 2-1.Â
Untungnya, ganda putri Siti Fadia/Ribka Sugiarto memastikan Indonesia ke final.
Lalu, di final melawan Thailand, Fitriani tampil di laga ketiga. Skor sama kuat 1-1. Sayangnya, Fitri kalah dari Busanan Ongbamrungphan yang di pertemuan sebelumnya bisa dia kalahkan.
Berikutnya, Siti/Ribka juga kalah. Tim putri Indonesia pun harus puas meraih medali perak setelah takluk 1-3 dari Thailand.
Karena penampilan jeblok di nomor beregu itu, Fitriani tidak diturunkan di nomor perorangan SEA Games. PBSI lebih memilih Gregoria dan Ruselli untuk mengisi dua jatah pemain yang tampil dari setiap negara.