Genangan tinggi itu tentunya membuat warga Tionghoa yang beribadah di sana, menjadi tidak nyaman. Terutama ketika perayaan Imlek yang oleh banyak orang diidentikkan dengan musim hujan.
Tapi itu cerita dulu. Kini, setelah dilakukan renovasi oleh pemangku klenteng pada tahun 2018 lalu dan selesai di awal tahun 2019 lalu, kawasan Klenteng Tjong Hok Kiong tidak pernah lagi kebanjiran. Bangunan klentengnya dinaikkany sekira 1,2 meter.
"Tahun 2017 lalu memang masih banjir. Sekarang sudah tidak lagi setelah dipugar naik 1 meter lebih," ujar seorang kawan yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi klenteng.
Lalu, bagaimana suasana perayaan Imlek tahun 2020 di klenteng terkenal di Sidoarjo ini?
Dari beberapa referensi yang saya baca, perayaan tahun baru Imlek 2571 berlangsung meriah di sana. Tadi malam, ratusan warga Tionghoa bersembahyang di Klenteng Tjong Hok Kiong.
Sembahyang penutup akhir tahun ini mereka lakukan agar memperoleh berkat dalam segala aspek kehidupan selama setahun ke depan yang merupakan tahun Tikus Logam.
Beberapa dari warga Tionghoa menyampaikan harapannya agar perdagangannya semakin lancar. Termasuk harapan agar kondisi negara tetap aman dan bersatu.
Dikutip dari Sidoarjonews.id, Sekretaris Klenteng Tjong Hok Kiong, Aprilianto mengaku bersyukur karena pada perayaaan tahun baru Imlek kali ini tidak lagi banjir seperti beberapa tahun lalu. "Warga bisa beribadah dengan khidmat dan nyaman," ujar lelaki berusia 62 tahun ini seperti dikutip dari Sidoarjonews.
Kebahagiaan Aprilianto dan warga Tionghoa lainnya yang bisa beribadah dengan nyaman tanpa dibayangi terjadinya genangan air tinggi, juga menjadi harapan warga Sidoarjo pada umumnya.
Ya, sebagai warga Sidoarjo, saya pun berharap, kota ini akan terus berbenah menjadi lebih baik. Utamanya untuk terus mengurangi titik genangan air yang masih terjadi di beberapa tempat ketika intensitas hujan sedang tinggi seperti sekarang. Salam.