Itu belum termasuk 1 gol ke gawang AS Roma saat Juve menang 3-1 di Coppa Italia, Kamis (23/1) kemarin.
Ronaldo mengawali tahun 2020 dengan mencetak hat-trick (tiga gol dalam satu pertandingan) ke gawang Cagliari pada 6 Januari lalu. Itu hat-trick pertamanya di Liga Italia.Â
Dia kini menjadi satu-satunya pemain yang bisa mencetak hat-trick di Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Champions.
Sepekan kemudian, Ronaldo mencetak satu gol ke gawang Roma (13/1). Lantas, membuat dua gol ke gawang Parma (20/1). Total, kini dia mencetak 16 gol dalam 20 laga Liga Italia.
Sebenarnya, apa kaitan antara kembalinya Zlatan dan penampilan ganas Ronaldo?
Saya mengibaratkan kisah Ronaldo itu seperti seorang pedagang di sebuah pasar. Pedagang tersebut biasanya jualan seadanya saja karena merasa berada di zona nyaman. Nyaman karena dirinya sudah punya banyak pelanggan.
Lantas, mendadak muncul pesaing baru. Pedagang baru yang punya lapak jualan keren juga "cerewet" dengan mengklaim bahwa tokonya yang terbaik. Lantas, banyak orang tertarik datang ke toko si pedagang baru tersebut.
Situasi itu membuat si pedagang lama mendadak termotivasi untuk memanage ulang jualannya. Kehadiran pesaing itu membuatnya termotivasi untuk memunculkan strategi marketing baru. Juga, mengemas ulang branding tokonya.
Tujuannya, agar dirinya bisa memenangi persaingan dengan pesaing barunya itu. Dalam artian, mendapatkan pembeli lebih banyak. Pun, pelanggan setianya tidak berpaling ke pedagang baru itu. Dia ingin membuktikan, bahwa dirinya masih tetap pedagang terbaik di wilayah pasar itu.
Pendek kata, kehadiran kompetitor baru itu telah membuat orang lama yang sebelumnya terbiasa dengan hal biasa, mendadak menemukan motivasi baru untuk menjadi lebih baik.
Zlatan sejak dulu nyinyirin Ronaldo
Memang, pengandaian pedagang dan kompetitornya di sebuah pasar itu tidak apple to apple dengan kisah Zlatan dan Ronaldo. Namun, kiranya, begitulah gambaran rivalitas Ronaldo dan Zlatan.