Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Quique Setien, "Pelatih Desa" Penakluk Rekor Tiki-taka Guardiola

17 Januari 2020   07:52 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:25 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setien, punya filosofi sama dengan Guardiola/Foto: Marca

Di musim 2002-03, Barcelona memecat pelatih Louis van Gaal pada 27 Januari. Lantas, masuk pelatih asal Serbia, Radomir Antic. Di akhir musim, Barca hanya finish di peringkat 6 dan tersingkir di perempat final Liga Champions.

Dua tahun sebelumnya, di musim 2000-01, Barcelona memecat pelatih Lorenzo Serra Ferrer pada 23 April. Lantas, masuk Carles Rexach. Hasilnya, Barca finish di peringkat empat Liga Spanyol setelah tereliminasi di fase grup Liga Champions.

Hanya sekali, Barca bisa juara meski mengganti pelatih. Itu terjadi pada musim 1990-91. Barca berpisah dengan Johan Cruiff pada 28 Februari 1991. Lantas masuk Carles Rexach yang ternyata hanya bertahan hingga 6 April. Cruiff lantas kembali masuk dan menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Barca juara Liga Spanyol.

Toh, Setien sejatinya tidak dibebani tugas mustahil seperti membangun candi dalam semalam. Sebab, terlepas kegagalan di Piala Super Spanyol, dia masuk ketika Barcelona sebenarnya baik-baik saja.

Faktanya, hingga pekan ke-19 alias separuh perjalanan, Barca masih memimpin klasemen Liga Spanyol. Meski, perolehan poinnya (40 poin) sama dengan sang rival, Real Madrid di peringkat 2. Dia hanya perlu menjaga Barcelona tetap berada di puncak selama 19 laga tersisa.

Akhir pekan ini, Setien akan memulai debutnya sebagai pelatih Barca. Jadwal seolah berpihak kepadanya. Sebab, di pekan ke-20, Barca 'hanya' akan menjamu Granada di Camp Nou, Minggu (19/1) malam waktu setempat atau Senin (20/1) dini hari waktu Indonesia.

Memang, Barca akan tanpa Luis Suarez yang cedera. Toh, dengan Antoine Griezmann yang gembira menyambut kedatangan Setien setelah gagal bersinar di era Valverde, seharusnya, Barca bisa menang.

Meski, fans Barca tentunya tidak sekadar ingin melihat tim pujaannya menang atas Granada. Namun, mereka juga ingin menikmati filosofi sepak bola indah ala Setien. Mereka ingin melihat Messi dkk kembali bergembira memainkan sepak bola selayaknya anak kecil memainkan mainan barunya. Selamat datang Setien. Fans Barca menaruh harapan padamu. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun