Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengenal Wu Lei, Pemain Tiongkok yang Membuat Barcelona Nelangsa

5 Januari 2020   08:37 Diperbarui: 6 Januari 2020   04:45 3252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wu Lei (kiri) hanya butuh 14 menit di lapangan untuk membuat Barcelona nelangsa. Wu Lei mencetak gol di menit ke-88 yang membuat Espanyol menyamakan skor 2-2 di pertandingan Liga Spanyol, Minggu (5/1) dini hari tadi/Foto: Antara News/Reuters: Albert Ghea

Ribuan pendukung Barcelona yang hadir di RCDE Stadium, markas klub Espanyol, Sabtu (4/1/2010) malam waktu setempat atau Minggu (5/1) dini hari waktu Indonesia, bersiap merayakan kemenangan timnya. 

Betapa tidak, lima menit jelang berakhirnya pertandingan, Barcelona masih unggul 2-1 atas tim sekota mereka, Espanyol. Fans Barca hanya tinggal menghitung waktu jelang laga berakhir.

Kemenangan yang akan terjadi itu bakal punya efek dobel. Tidak hanya akan melanggengkan dominasi Barcelona atas Espanyol yang membuat laga derby Catalan menjadi duel tim sekota paling tidak "apple to apple" di Eropa.

Selain itu, kemenangan yang didapat kali ini akan membuat Barcelona kembali naik ke puncak klasemen Liga Spanyol musim 2019/2020. Blaugrana--julukan Barcelona, akan menggeser sang rival utama, Real Madrid. 

Dua jam sebelumnya, Real Madrid (40 poin) yang bertanding lebih dulu, berhasil naik ke puncak klasemen setelah menang 3-0 atas tim sekota mereka, Getafe.

Namun, yang terjadi kemudian, Espanyol ternyata menolak kalah. Di menit ke-88, Espanyol menyerang dari sisi kiri pertahanan Barcelona. 

Pemain Espanyol asal Tiongkok, Wu Lei, mendadak melesat menyambut umpan dari tengah. Dibayangi Gerard Pique dan Jordi Alba, Wu Lei lantas melepaskan tendangan mendatar ke pojok gawang Barca. Bola yang melaju kencang, tak mampu diantisipasi kiper Barcelona, Neto. Gol.

Espanyol pun menyamakan skor 2-2. Tim yang kini berada di dasar klasemen Liga Spanyol ini ternyata mampu menggagalkan kemenangan Barcelona yang sudah di depan mata. Wu Lei, pemain asal Asia yang ketika masuk ke lapangan dianggap biasa saja itu ternyata bisa membuat Barca nelangsa. 

Pada akhirnya, hasil itu menjadi gambaran betapa laga derby memang tidak bisa diprediksi.

Barcelona mendominasi pertandingan sebelum We Lei "merusak" rencana selebrasi menang mereka. Padahal, sepanjang laga, Barcelona mendominasi pertandingan. 

Menurut data statistik Soccerway, Barca yang mainkan trio Lionel Messi, Luis Suarez dan Antoine Griezmann di lini depan, unggul dalam persentase penguasaan bola sebesar 68,9 persen. 

Barca juga membuat 14 kali shoots on goal dengan 7 tembakan diantaranya mengarah tepat ke gawang.

Toh, Espanyol yang ternyata mampu unggul lebih dulu di pertandingan dini hari tadi. Di menit ke-23, sundulan David Lopez meneruskan free kick dari Marc Roca, membuat gawang Barca bergetar. Skor 1-0 untuk tuan rumah, bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak kedua, pelatih Barca, Ernesto Valverde memasukkan Arturo Vidal untuk menggantikan Ivan Rakitic. 

Lantas, di menit ke-50, Barca menyamakan skor setelah sodoran Jordi Alba, disambar Luis Suarez. Dan, sembilan menit kemudian, Barca berbalik unggul 2-1 setelah umpan Suarez, disundul Vidal.

Espanyol mendapat keuntungan ketika di menit ke-75, Barca bermain dengan 10 pemain usai Frenkie De Jong diberi kartu merah. Gelandang asal Belanda ini mendapat kartu kuning kedua usai dalam perebutan bola, dia menarik kaos pemain Espanyol.

Demi merespons keuntungan itu, Pelatih Espanyol, Abelardo Antuna lantas memasukkan Wu Lei. Harapannya, kecepatan Wu sebagai pemain sayap, bisa mengeksploitasi ruang longgar di area Barca yang bermain dengan 10 pemain.

Taktik Abelardo itu ternyata berhasil. Setelah 14 menit berada di lapangan, Wu Lei yang kaki-kakinya masih segar untuk berlari, memang sukar dikejar pemain-pemain Barcelona. Dia mampu menyamakan skor 2-2 sekaligus menjadi gol pertamanya di Liga Spanyol musim 2019/2020 ini.

Wu Lei, Dulu Dianggap Tak Layak Jadi Pesepak Bola, Kini Jadi Pemain Tiongkok Paling Sukses di Eropa
Sebenarnya, siapa Wu Lei yang mendadak jadi lakon utama pemberitaan? 

Di jagad sepak bola Tiongkok, Wu Lei ini ternyata nama beken. Popularitasnya mirip seperti Bambang Pamungkas di Indonesia. Usia Wu Lei kini 28 tahun. Dia kelahiran 19 November 1991.

Menariknya, ketika masih bocah, Wu sempat dianggap tidak layak menjadi pesepak bola. Dia pernah ditolak klub akademi Jiangsu Sainty karena badannya dinilai terlalu kecil. 

Berkat rekomendasi dari pesepak bola Li Hongbing dan setelah mengetahui kemampuan Wu, klub Genbao Football Base merekrutnya di tahun 2003 ketika usianya 11 tahun.

Yang terjadi kemudian Wu Lei menjadi penghias rekor di sepak bola Tiongkok. Pada 2 September 2006, Wu memainkan debut untuk klub Divisi III Liga Tiongkok, Shanghai SIPG. 

Dia jadi pemain termuda sepanjang sejarah yang bermain di Liga profesional Tiongkok. Kala itu, Wu baru berusia 14 tahun 287 hari.

Dia ikut membantu timnya promosi ke Divisi II di akhir musim 2007. Lantas, Wu mencetak gol perdananya untuk Shanghai SIPG pada 30 Agustus 2008. 

Gol itu membuatnya jadi pemain termuda kedua yang mencetak gol di Liga Tiongkok di usia 16 tahun 289 hari. Wu hanya berselisih 47 hari dari sang pemegang rekor, Cao Yunding.

Dalam perjalanannya, Wu lantas berulang kali menjadi headline. Dia mencetak hat-trick di usia 22 tahun. Mencetak 4 gol dalam satu pertandingan dan menjadi pemain tersubur di Liga Tiongkok dengan 102 gol. 

Dia juga menjadi pencetak gol terbanyak bagi klub Shanghai SIPG. Dan, meraih gelar Chinese Football Association Footballer of the Year di tahun 2018.

Semua jejak rekam hebat itu rupanya menjadi tiket bagi Wu untuk tampil di Eropa. Klub Liga Spanyol Espanyol tertarik merekrutnya di bursa transfer Januari musim 2018/19 lalu.

Wu Lei saat diperkenalkan sebagai pemain Espanyol pada Januari 2019 lalu/Foto: Xinhua
Wu Lei saat diperkenalkan sebagai pemain Espanyol pada Januari 2019 lalu/Foto: Xinhua
Wu resmi menjadi pemain Espanyol pada 28 Januari 2019 dengan besaran transfer 2 juta euro. Dia dikontrak tiga tahun dengan opsi perpanjangan tahun. 

Wu menjadi pemain kedua Tiongkok yang bermain di Liga Spanyol setelah Zhang Chengdong di klub Rayo Vallecano pada kompetisi musim 2015/16.

Bagaimana "rapor" Wu Lei di Liga Spanyol?

Seperti pemain Asia kebanyakan, dia memang tidak selalu menjadi pemain utama. Dia lebih sering tampil sebagai pemain pengganti. Namun, pencapaiannya masih lebih bagus dari Zhang Chengdong yang hanya bermain sekali di La Liga dan tiga kali di Copa del Rey.

Wu tak perlu lama menunggu kesempatan tampil. Beberapa hari setelah diperkenalkan kepada fans, dia langsung bermain sebagai pengganti saat Espanyol bermain 2-2 melawan Villareal pada 3 Februari 2019. Dia baru dimasukkan ke lapangan di menit ke-77.

Pada 9 Februari, dia kembali bermain sebagai pengganti. Hebatnya, aksinya membuat Espanyol mendapatkan penalti yang menyamakan skor dan akhirnya menang 2-1 atas Rayo Vallecano.

Lantas, pada 17 Februari, Wu menjadi pemain Tiongkok pertama yang menjadi starter di La Liga Spanyol saat Espanyol bermain 0-0 melawan Valencia.

Sepanjang musim 2018/19 lalu, meski bermain setengah musim, Wu mampu mencetak tiga gol. Gol pertamanya tercipta pada 2 Maret 2019 saat Espanyol menang 3-1 atas Real Valladolid. Gol ini menjadikannya pemain Tiongkok pertama yang mencetak gol di Liga Spanyol.

Lalu, pada 24 April 2019, Wu mencetak gol keduanya di Liga Spanyol yang membuat Espanyol bermain imbang 1-1 dengan Celta Vigo. Dan pada 18 Mei, Wu mencetak satu gol kala Espanyol menang 2-0 atas Real Sociedad.

Gol ke gawang Barcelona membuat Wu Lei jadi Headline di Eropa
Yang istimewa, gol ketiganya itu membantu Espanyol lolos ke Europa League musim 2019/20. Di Europa League musim ini, Wu sudah tampil 11 kali dan mencetak dua gol. 

Salah satunya gol ke gawang klub Swiss, Luzem, yang dicetaknya di menit ke-3 dan menjadi gol tercepat Espanyol di kancah benua. Dia juga jadi pemain Tiongkok pertama yang mencetak gol di kompetisi Eropa.

Namun, dari beberapa gol yang pernah dicetak oleh Wu untuk Espanyol, rasanya dia akan menaruh golnya ke gawang Barcelona dini hari tadi, sebagai yang terpenting. 

Ya, dia akan terus mengingat gol ke gawang Barca itu. Pasti level kepuasannya berbeda dari gol-gol yang dia cetak sebelumnya. Sebab, nama besar Barca jelas berbeda dengan Real Valladolid, Celta Vigo maupun Real Sociedad.

Apalagi, gol itu tidak hanya menghindarkan Espanyol dari kekalahan yang bisa menjadi titik balik untuk berjuang mentas dari zona degradasi. Berkat gol tersebut, Wu juga menjadi sorotan di Eropa.

Ya, Wu lantas menjadi headline di beberapa media Eropa. Betapa tidak, pemain Asia mampu menjebol gawang klub top Barcelona yang memainkan tim terkuat dan gol itu menggagalkan kemenangan mereka.

Silahkan klik nama Wu Lei di kolom mesin pencari Google, sampean (Anda) akan mendapati banyak media terkenal Eropa yang menjadikan namanya sebagai judul.

Salah satunya media top Spanyol, Marca yang membuat judul "Wu Lei has 14 Time the Impact of Messi in China" Termasuk media Inggris The Guardian yang menulis judul "Barcelona Frustrated by Wu Lei's Late Equaliser as Espanyol Fight Back".

Fans Espanyol tentu berharap, Wu Lei bisa terus tampil ganas untuk membawa Espanyol berjuang lepas dari ancaman degradasi. Apalagi, jarak poin Espanyol dengan tim-tim di atasnya, tidak beda jauh. 

Espanyol (11 poin) terpaut empat poin dengan tim Leganes dan Celta Vigo di peringkat 19 dan 18. Serta, berselisih empat poin dari Real Mallorca diperingkat 17 yang menjadi batas zona aman.

Sementara di Tiongkok sana, fans sepak bola di Tiongkok tentu bangganya bukan main. Lha wong ada pemain mereka yang bisa menjebol gawang Barcelona, salah klub terbaik di dunia.

Apalagi gol itu tercipta di kompetisi resmi sekelas La Liga Spanyol. Bukan di pertandingan 'hiburan' pramusim semisal ketika klub Barcelona datang ke Tiongkok.

Sebagai warga benua Asia,meski beda negara, saya pun ikut merasa senang bila ada pemain Asia yang mampu menggegerkan sepak bola Eropa. Bila ada pemain Asia yang jadi sorotan di Eropa karena prestasinya.

Bayangkan, rasa senangnya pasti akan berlipat bila kelak ada pemain Indonesia yang mampu menjadi headline di media-media top Eropa sana karena penampilan hebatnya bersama klub Eropanya. 

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun