Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesan Natal Klopp dan Peluang Liverpool "Berlari" di Malam Boxing Day

26 Desember 2019   14:32 Diperbarui: 26 Desember 2019   14:38 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp (kiri) akan kembali bertemu Brendan Rodgers, eks pelatih Liverpool yang kini melatih Leicester City. Jadwal mempertemukan Liverpool bertemu Leicester di King Power Stadium di malam boxing day, Kamis (26/12)/Foto: Football365.com

Ada banyak orang meyakini bahwa ketika kita menyampaikan doa, pesan, dan harapan baik kepada orang lain, sejatinya kita telah mendoakan diri sendiri. Sebab, substansi doa baik itu akan kembali kepada kita.

Doa itu seperti untaian pesan yang terbang kepada orang yang dituju. Lantas, ia kembali kepada sang pengirim pesan baik itu. Romantis.

Siklus doa yang kembali kepada sang pengirim itu kiranya diharapkan fans Liverpool akan 'bekerja dengan baik' pada dini hari nanti. Ketika Liverpool menghadapi pertandingan besar menghadapi tuan rumah Leicester City di laga Boxing Day, Kamis (26/12) malam atau Jumat (27/12) dini hari waktu Indonesia.

Ya, dua hari jelang laga Boxing Day--istilah untuk menyebut jadwal pertandingan di Liga Inggris yang digelar sehari setelah perayaan natal---pelatih Liverpool, Jurgen Klopp  membagikan pesan khusus untuk pendukung Liverpool di seluruh dunia yang merayakan natal.

Ada banyak pesan yang disampaikan Klopp kepada "keluarga besar" Liverpool di seluruh dunia melalui laman resmi www.liverpoolfc.com tersebut. Diantaranya harapan perihal kedamaian dan kemeriahan dalam merayakan natal dengan cara masing-masing.

Klopp menggambarkan betapa fans Liverpool yang berasal dari latak belakang dan budaya berbeda dengan kebiasaan dan tradisi masing-masing, sama halnya seperti suasana di ruang ganti Liverpool. Berbeda-beda dalam banyak hal, tapi berbagi tujuan kolektif yang sama.

"Our dressing room illustrates how wonderful it is when a mix of cultures, traditions, backgrounds and beliefs all come together as colleagues, as friends, all sharing the same collective goals. Really, it is amazing to see," ujar Klopp.

Pelatih asal Jerman ini lantas menggambarkan suasana perayaan natal di timnya. Menurut Klopp, seperti halnya banyak orang di sepakbola, hari ini (kemarin) juga merupakan hari kerja di Melwood--markas latihan Liverpool. 

Jordan Henderson dan kawan-kawan serius berlatih demi menyongsong laga  melawan Leicester. Lantas, pulang dan menghabiskan sore hari bersama keluarga. Sebelum esok paginya melakukan perjalanan ke Kota Leicester.

"Bagaimanapun Anda menghabiskan hari ini dan periode perayaan, saya berharap Anda, keluarga Anda dan orang yang Anda cintai menikmati hari yang damai dan menyenangkan. Habiskan hari bersama orang-orang yang Anda cintai dan nikmati kebersamaan mereka, ini penting dan apa yang paling saya sukai sepanjang tahun ini," sambung Klopp.

Dengan mengirimkan pesan kepada 'keluarga besar' Liverpool di  seluruh dunia untuk menikmati kebersamaan di momen waktunya berkumpul bersama orang-orang terkasih tersebut, Klopp secara tidak langsung mengingatkan anak asuhnya perihal pentingnya kebersamaan.

Bahwa, kebersamaan antar pemain, staf, dan suporter itulah yang telah membawa Liverpool meraih banyak kesuksesan di tahun 2019 ini. Dengan kebersamaan itupula, Klopp ingin melanjutkan sukses di tahun 2020.

Liverpool berpeluang "berlari" menjauh di malam boxing day
Dan, bicara target di 2020, setelah menjadi juara Eropa dan juara Dunia di tahun 2019, Klopp tentu ingin membawa Liverpool juara Liga Inggris. Gelar juara yang sudah ditunggu-tunggu fans Liverpool sejak 1990 silam.

Lalu, apa kaitannya target Liverpool di 2020 dengan laga boxing day malam nanti? Sangat berkaitan erat.

Bahwa, laga melawan Leicester yang kini ada di peringkat dua, akan sangat krusial bagi Liverpool dalam upaya menjadi juara Premier League untuk kali pertama dalam 29 tahun. Bila bisa mengalahkan Leicester di King Power Stadium, Liverpool akan "berlari semakin kencang" demi bisa finish pertama di akhir musim pada Mei nanti. Bila menang, Liverpool akan semakin menjauh dari kejaran pesaing mereka.

Ya, di klasemen, Liverpool kini mengoleksi 49 poin dari 17 pertandingan. Sementara Leicester ada di peringkat 2 dengan 39 poin dari 18 pertandingan. Disusul Manchester City di peringkat 3 dengan 38 poin dari 18 pertandingan.

Bayangkan, seandainya Liverpool menang, mereka akan unggul 12 poin dari Leicester. Itu masih belum termasuk satu laga sisa melawan West Ham yang sedianya digelar pekan lalu, tapi tertunda karena Liverpool tampil di FIFA World Club Cup 2019 di Qatar. 

Di pertemuan pertama di Anfield, Liverpool mengalahkan Leicester 2-1 lewat penalti penentu James Milner di akhir laga. Bagaimana kali ini? Mungkinkah Liverpool bisa kembali menang. 

Liverpool bermasalah dengan pemain cedera
Merujuk tren terkini, Liverpool di atas kertas diunggulkan bisa menang. Masalahnya, apakah kaki-kaki pemain Liverpool sudah kembali segar setelah tampil di Qatar?

Sekembali dari Qatar dengan menjadi juara dunia, tim Liverpool baru mendarat di Merseyside pada Minggu (22/12) siang. Usai mendapat satu hari off dari, mereka kembali berlatih.

Sejatinya, masa empat hari cukup untuk memulihkan kebugaran pemain. Hanya saja, transisi aklimatisasi dan perbedaan waktu dari Inggris ke Qatar lantas kembali ke Inggris, menjadi tantangan tersendiri bagi Liverpool.

Dalam wawancara dengan liverpoolfc.com perihal ancaman kelelahan itu, Klopp menyebut butuh seminggu penuh untuk benar-benar kembali terbiasa dengan Inggris sekembali dari Asia. Namun, dia memastikan bahwa anak asuhnya siap menghadapi Leicester.

"Semua baik-baik saja. Kami memiliki hari libur kemarin, saya cukup yakin anak-anak tidur sebanyak yang mereka bisa dan mereka akan baik-baik saja hari ini," ujarnya.

Selain itu, Liverpool juga bermasalah dengan pemain-pemain cedera. Terbaru, gelandang enerjik, Alex Oxlade-Chamberlain mengalami cedera saat final Club World Club. Sebelumnya, Liverpool juga kehilangan Fabinho yang merupakan pemain penting di lini tengah.  Meski sebuah kehilangan besar, tetapi Liverpool masih punya beberapa pemain keren di lini tengah.

Masalah nyata ada di lini belakang seiring cederanya Dejan Lovren. Padahal, sebelumnya, bek tinggi  besar, Joel Matip, sudah lebih dulu mengalami cedera. Situasi itu membuat Klopp kini hanya punya Virgil van Dijk dan Joe Gomez di lini belakang. Gomez, anak muda Inggris berusia 22 tahun ini diharapkan bisa mematikan penyerang tajam Leicester, Jamie Vardy.

Bicara Jamie Vardy, Klopp juga berkomentar perihal penyerang loyal tersebut. Menurutnya, penyerang berusia 32 tahun itu menjadi ancaman nyata bagi timnya. Faktanya, Vardy telah membuat 7 gol dari 10 pertemuan melawan Liverpool. Toh, Klopp sudah menyiapkan 'perangkap' untuk Vardy.

"Dia penyerang berbahaya. Dia selalu berlari dan bermain di garis offside. Di sepak bola, hal paling masuk akal yang bisa dilakukan adalah dengan menghambat umpan kepadanya. Itu yang akan kami lakukan," sambung Klopp dikutip dari https://www.liverpoolfc.com/news/first-team/379882-jurgen-klopp-leicester-city-press-conference.

Bagaimana kabar Leicester City?
Di tangan pelatih Brendan Rodgers yang dulu pernah melatih Liverpool, penampilan Si Rubah Biru--julukan Leicester City memang mengejutkan banyak orang. Siapa sangka, Leicester yang diperkuat 'pemain-pemain biasa', ternyata bisa bersaing di Big Three merujuk 'ganasnya' persaingan di papan atas Liga Inggris musim ini.

Hanya saja, jelang pergantian tahun, Leicester mulai terlihat 'kehabisan bensin'. Opini itu ada benarnya itu bila merujuk hasil yang mereka raih di beberapa laga terakhir.

Ya, sebenarnya, bukan hanya Liverpool yang mengalami jadwal padat selama sepekan kemarin. Leicester pun begitu. Selama sepekan ini, The Foxes bermain tiga kali. Hasilnya, mereka tidak mampu menang dalam tiga pertandingan tersebut.

Dua pekan lalu, Leicester ditahan tim papan bawah, Norwich City 1-1 di kandangnya (14/12). Lantas, bermain imbang 2-2 dengan Everton di perempat final Piala Liga pada tengah pekan, Kamis (19/12), meski akhirnya mereka menang adu penalti 4-2. Penampilan di Piala Liga itu rupanya menguras stamina pemain-pemain Everton. Akhir pekan kemarin, Leicester takluk 1-3 dari Manchester City (22/12).

Artinya, secara intensitas jadwal tanding, Leicester sejatinya sama saja dengan Liverpool. Sama-sama padat. Bedanya, mereka bermain di tanah Inggris. Tidak perlu terbang ke Qatar.

Jadi, siapa yang akan mendapatkan keuntungan di King Power Stadium nanti?

Bila Leicester ingin bangkit setelah gagal menang di dua pekan terakhir Liga Inggris, Liverpool ingin terus melanjutkan penampilan 'nyaris tanpa noda' di Premier League musim ini. Liverpool ingin meneruskan tren menang.

Berkolerasi dengan pesan khusus yang disampaikan Klopp seperti pembuka cerita tulisan ini, fans Liverpool di penjuru dunia tentunya ingin melanjutkan perayaan.

Ya, setelah merayakan momen natal bersama keluarga, mereka tentunya ingin memperpanjang kegembiraan dengan kabar kemenangan Liverpool di laga boxing day. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun