Dan, sejarah bicara, harapan pak Ciputra itu bukan sekadar mimpi di tidur siang. Lewat kerja keras dan dedikasinya, ada banyak pemain bulu tangkis yang dibesarkan di PB Jaya Raya yang kemudian mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Para atlet bulu tangkis yang dilahirkan dari 'rahim' PB Jaya Raya itu berhasil meraih medali emas Olimpiade, juara dunia, juara All England dan juga sukses di Piala Thomas dan Piala Uber yang merupakan kejuaraan beregu.
Sejarah mencatat ada nama Susy Susanti yang meraih emas tunggal putri di Olimpiade 1992 di Barcelona. Lalu pasangan ganda putra Candra Wijaya dan Tony Gunawan yang meraih medali emas di Olimpiade 2000 di Sydney, Australia. Serta, Markis Kido dan Hendra Setiawan yang meraih medali emas ganda putra di Olimpiade 2008 di Beijing.
Jangan lupakan nama Rudy Hartono. Tunggal putra legendaris Indonesia ini pernah meraih medali emas Olimpiade 1972 di Munich, juara dunia 1980 dan delapan kali juara All England. Termasuk empat kali juara Piala Thomas dan medali emas Asian Games 1970 di Bangkok.
Merujuk pada data Kompas.com, sejak berdiri pada tanggal 17 Juli 1976, pemain-pemain dari PB Jaya Raya telah menyumbangkan 3 emas Olimpiade, 8 emas kejuaraan dunia, 12 kali juara All England, 8 kali juara Piala Thomas, 3 kali juara Piala Uber, 1 kali juara Piala Sudirman, 13 medali emas kejuaraan Asia, 7 medali emas Asian Games dan 59 medali emas SEA Games.
Itu data 2016 silam. Dalam tiga tahun terakhir, gelar itu terus bertambah. Seperti tahun ini, Hendra Setiawan yang merupakan didikan PB Jaya Raya, mampu meraih gelar di All England dan Kejuaraan Dunia 2019 bersama pasangannya, Mohammad Ahsan.
Deretan gelar semakin panjang bila menyebut nama-nama pebulutangkis yang besar bersama PB Jaya Raya seperti Muhammad Rian Ardianto, Hafiz Faizal, Alfian Eko Prasetya, Greysia Polii, Della Destiara Haris, dan Rizki Amelia Pradipta. Termasuk Marcus Gideon yang bergabung sejak Juni 2018. Mereka ikut meraih gelar untuk Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Selain banyaknya atlet-atlet dari PB Jaya Raya yang telah mengharumkan nama bangsa, jasa besar pak Ciputra terhadap bulu tangkis adalah tekadnya untuk menemukan bibit-bibit baru dalam olahraga tepok bulu ini. Salah satunya pendirian GOR di Bintaro Jaya, Tangerang selatan tersebut.
GOR yang dibangun PB Jaya Raya di atas lahan 1.3 ha di wilayah Kelurahan Sawah Baru, Ciputat itu sungguh keren. Terdapat 16 lapangan bulu tangkis. Juga ada tribun penonton yang mampu menampung 500 penonton. Bahkan, GOR tersebut juga memiliki asrama dengan 50 ruangan yang mampu menampung 132 atlet dari usia 12 sampai 18 tahun.
Tak hanya founder PB Jaya Raya, Ciputra juga dianggap ayah
Merujuk pada jasa besarnya kepada bulu tangkis Indonesia tersebut, meninggalnya pak Ciputra menjadi kabar duka bagi dunia bulu tangkis tanah air. Segenap keluarga besar PP PBSI merasakan duka mendalam.