Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ode untuk Johan Wahjudi, Legenda Bulu Tangkis Indonesia yang Baru Berpulang

19 November 2019   21:15 Diperbarui: 19 November 2019   21:20 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain nomor individu, Johan Wahjudi juga memberikan banyak kebanggaan bagi Indonesia di nomor beregu. Di tahun 1976, Johan ikut menjadi bagian dari tim Indonesia yang meraih Piala Thomas di Bangkok, Thailand. Di final, Indonesia mengalahkan Malaysia 9-0. Johan Wahjudi dan Tjun Tjun ikut menyumbangkan dua poin. Itu merupakan Piala Thomas keenam bagi Indonesia.

Lalu, tiga tahun kemudian, Johan kembali menjadi bagian tim Indonesia yang memenangi Piala Thomas ketujuh di Jakarta. Di final, Indonesia mengalahkan tim Denmark dengan kemenangan mutlak, 9-0. Kala itu, selain Johan Wahjudi/Tjun Tjun, Indonesia diperkuat Liem Swie King, Rudy Hartono, Iie Sumirat dan Christian Hadinata/Ade Tjandra. Pendek kata, itu benar-benar the dream team. Dulu mereka dijuluki The Magnificent Sevent".

Setahun kemudian, di tahun 1977, om Johan Wahjudi juga mempersembahkan dua medali emas SEA Games untuk Indonesia. Satu medali emas di nomor perorangan ganda putra. Serta satu medali emas di nomor beregu.

Apresiasi untuk Johan Wahyudi

Nah, merujuk pada deretan prestasi gemilang dan juga kontribusi besar yang telah diberikan Johan Wahyudi untuk negara melalui lapangan bulu tangkis, sudah selayaknya Johan mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Termasuk dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.

Saya yakin, tanpa harus didorong melalui tulisan viral seperti 'rumur' di era sekarang, pemerintah dan juga PBSI, sudah punya itikad baik untuk memberikan apresiasi kepada salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia. Salah satu pebulutangkis terhebat yang pernah ada di zamannya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, melalui juru bicara kepresidenan Fajroel Rahman, telah menyampaikan ucapan belasungkawa. "Presiden Jokowi telah menyampaikan belasungkawa terdalamnya atas meninggalnya pahlawan bulutangkis Indonesia Johan Wahyudi," kata Fajroel dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, menambahkan bahwa Presiden menyampaikan pemikirannya, doa dan harapannya kepada keluarga Johan, seperti dikutip oleh tempo.co.

Dan, bagi kita yang mengaku sebagai pecinta bulu tangkis, sudah seharusnya mengenal dan menghargai 'pahlawannya sendiri'. Tidak keren ah bila mengaku badminton lovers tapi kurang baca. Kurang kenal dengan pahlawan-pahlawan bulu tangkis Indonesia. Tidak hanya yang ada di era sekarang. Tapi juga di masa lampau.

Toh, untuk mengenal pahlawan masa lalu bulu tangkis Indonesia seperti Johan Wahjudi, bisa dengan cara sederhana. Dengan mencari tahu dan membaca kiprah dan prestasi mereka bagi di lapangan bulu tangkis. Lantas kita jadi bangga sekaligus paham betapa jasa besar mereka bagi negara. Itu sudah merupakan bentuk apresiasi.

Pada akhirnya, saya ingin menuliskan sepenggal puisi yang ditulis akun Badmintalk untuk Om Johan. Puisi ini ditulis sebagai bagian narasi kabar duka kepergian Johan Wahyudi. Begini puisinya:

Bersama om Tjun Tjun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun