Bagi pemain lain yang usianya 34 tahun, pergantian itu mungkin hal biasa. Tapi bagi Ronaldo, itu hal yang tidak biasa. Ya, tidak pernah terjadi sebelumnya, superstar asal Portugal ini digantikan secara beruntun. Musim lalu saja (2018/19), selama bermain dan kondisinya bugar, dia nyaris selalu bermain penuh untuk Juve.
Ronaldo bermain kurang bagus?
Setidaknya, beberapa analis bola di Italia bilang begitu. Bahkan, ada seorang pundit yang berujar bahwa dari semua pemain Juve di lapangan, Ronaldo-lah yang bermain paling buruk selama pertandingan. Ucapan itu lantas dipotong. Lalu, disebarkan beberapa akun Instagram.
Demi menyaksikan digantinya Ronaldo di tengah pertandingan itu, media-media Eropa lantas ramai memberitakan bahwa Ronaldo telah mendekati masa akhir kariernya yang gemerlap.
Situs Onefootball menulis ulasan menarik dengan judul "We are beginning to witness the end of Cristiano Ronaldo". Kita mulai menyaksikan akhir dari Cristiano Ronaldo.
Media ini menyajikan data sulitnya Ronaldo kini mencetak gol. Meski bisa melakukan  42 shots, tapi baru mencetak lima gol di Liga Italia musim ini. Bila di rata-rata, untuk mencetak satu gol, Ronaldo kini butuh waktu 173 menit.
"It has taken until the age of 34 but whisper it softly: it seems we are finally witnessing the start of the Cristiano Ronaldo decline," tulis Onefootball di kalimat pembuka tulisan.
Ronaldo belum habis
Onefootball memang tidak mengada-ada. Data statistik dan pengamatan di lapangan memang menunjukkan penampila Ronaldo sudah menurun dibandingkan beberapa tahun lalu. Bagaimanapun, usia membuat larinya tidak sekencang dulu. Tidak lagi bisa dengan mudah menipu bek-bek lawan seperti yang disampaikan Capello.
Namun, jangan pernah menganggap dia sudah habis. Semakin diremehkan, Ronaldo bisa langsung menjawabnya di lapangan. Dia punya mentalitas pemenang di atas rata-rata pemain lainnya. Mentalitas yang membuatnya masih bisa menghadapi bek-bek lawan yang usianya lebih muda dan lebih bertenaga.