Membacanya sungguh sedih sekali.
Masalah ini tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam hal ini kementerian yang menaungi. Termasuk juga pemerintah daerah. Termasuk juga DPRD daerahnya yang bisa menjalankan fungsi kontrolling. Sinergi mereka sangat penting dalam mencegah terjadinya kabar mengerikan ini.
Ada ribuan gedung sekolah menunggu diperbaiki
Apalagi, ada banyak sekolah yang masih antre menunggu diperbaiki. Dikutip dari Kompas.com, tahun 2017 lalu misalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan ada 150.000 ruang kelas di seluruh Indonesia yang mengalami kerusakan.
Namun, Kemendikbud memprioritaskan perbaikan sekolah yang tingkat kerusakannya sangat parah.
Pak Mendikbud kala itu, Muhadjir Effendi menyebut jumlah sekolah yang mengalami kerusakan di seluruh Indonesia sudah dipetakan. Pada 2017 lalu, ada 45.000 gedung sekolah rusak, ditargetkan diperbaiki.Â
"Kita sudah punya data itu. Sekolah mana yang rusak, pak dirjen sudah punya itu. Misalnya di NTT, sangat banyak sekolah yang rusak dan masih ada yang lantainya dari tanah," ujarnya dikutip dari Kompas.
Dalam skala lebih kecil, di Kabupaten Sidoarjo yang tidak jauh dari Pasuruan, tahun ini masih ada ratusan gedung sekolah yang masih butuh perbaikan.
Dikutip dari jawapos.com, ketika membahas APBD 2019, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo mengungkap betapa banyak gedung sekolah yang rusak. Di jenjang SD, ada 229 ruang kelas yang rusak berat dan 264 unit rusak sedang. Di tingkat SMP, jumlah ruang kelas yang rusak berat mencapai 183 unit. Sebanyak 258 unit ruang kelas rusak sedang.
Kepala Dikbud Sidoarjo Asrofi menyebut timnya rutin menyurvei detail kondisi sekolah. Bahkan, mereka bekerja sama dengan ITS Surabaya. Lengkap dengan denah dan kondisi kerusakannya. Setiap tahun ada survei setelah sekolah mengajukan perbaikan.Â
"Harapannya, semua bisa langsung dibangun. Namun, kami mengikuti kemampuan anggaran," katanya seperti dikutip dari Jawapos.