Di interval kedua, An Se-young semakin merajalela. Sementara Marin seperti bingung harus ngapain lagi ketika pukulan drive shot maupun smashnya, bisa dikembalikan.Â
An Se-young lantas meraih sembilan poin beruntun, 20-3. Marin sempat meraih dua angka. Namun, sebuah drop shot cantik dari An Se-young, mengakhiri perlawanan Marin. Astaga, juara dunia cuma dikasih skor 20-5.
Sesaat setelah An Se-young menuntaskan laga dan merayakan kemenangannya di final, Oma Gill--sang komentator tenar bulutangkis itu, lantas berucap "a celebration from new star, an extraordinary performance in a final". Â
Apakah kemenangan An Se-young sekadar kebetulan karena Marin sedang off day? Begini jawaban Marin yang dilansir dari sporstar.thehindu.com.
"I tried to win in two games because I knew going to a third would be tough. But she played really well and I just made too many mistakes in the second and third," ujarnya.
Ya, Marin mengakui bila An Se-young memang bermain bagus. Dia juga mengakui, dirinya sebenarnya tidak mau bila laga berlanjut di game ketiga karena paham kemampuan lawan yang lebih muda sembilan tahun darinya.
Dan memang, final tadi malam  bak klimaks dari penampilan apik An Se-young di turnamen ini. Sebelumya, gadis bertinggi badan 170 cm ini tampil hebat di semifinal. Dia mengalahkan unggulan 2 asal Jepang, Akane Yamaguchi. Juara bertahan itu dia kalahkan dua game langsung.Â
Di perempat final, dia mengalahkan unggulan 8 asal India, Saina Nehwal. Juga lewat straight game. Malah, di babak awal, An Se Young menang telak atas salah satu pemain top Thailand, Busanan Ongbamrungphan, 21-10, 21-12.
Warganet bandingkan An Se-young dengan tunggal putri Indonesia
Saya pribadi tidak terlalu terkejut An Se-young jadi juara. Karena memang, selama ini, dia sudah terbiasa mengatasi ketegangan di final. Nyatanya, tahun ini dia sudah juara tiga kali. Yakni di New Zealand Open Super 300, Canada Open Super 100, dan Akita Masters Super 100. Gelar di French Open 2019 adalah yang keempat baginya.