Namun, Mancini masih punya pekerjaan rumah (PR). Sebuah PR yang menyenangkan. Yakni, memilih siapa saja pemain yang akan dibawanya tampil di EURO 2020. Karena memang, Italia kini punya banyak pemain muda yang potensial menjadi bintang. Mereka mungkin belum setenar senior mereka saat juara dunia 2006 silam. Tapi, siapa tahu, Piala Eropa tahun depan bisa menjadi momentum mereka menjadi bintang.
Tentu saja, itu PR yang tidak mudah bagi Mancini. Dia mungkin akan kebingungan menentukan siapa saja yang akan masuk tim. Toh, itu PR yang jauh lebih menyenangkan ketimbang harus tampil di laga play off seperti yang dialami Ventura dulu.
Italia membuktikan telah mampu bangkit dari episode kelam dalam sejarah sepak bola mereka. Awalnya tidak mudah. Karena memang, masa transisi untuk berdamai dan berlari meninggalkan kegagalan, tidak pernah mudah.
Namun, dengan belajar dari kesalahan masa lalu melalui pemetaan apa saja masalah yang harus dibenahi. Lantas, melakukan pendekatan dan menerapkan solusi yang tepat, Italia pun kini bisa tersenyum lagi.Â
Persis seperti bunyi kata bijak. "There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure". Ya, untuk sukses itu sejatinya tidak ada rahasianya. Sebab, sukses hanyalah 'buah' dari persiapan matang, kerja keras, dan belajar dari kegagalan. Salam.