Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Anak-anak Malas Minum Air Putih?

16 Oktober 2019   15:18 Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:31 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat mungkin karena anak-anak itu belum memiliki wawasan perihal manfaat penting minum air putih bagi mereka. Mereka belum pernah diberitahu baik di sekolah, terlebih di rumah perihal pentingnya air putih bagi tubuh. Mungkin, yang mereka tahu hanya sebatas, air putih untuk menghilangkan haus. Itu saja.

Bila fungsinya hanya untuk menghilangkan dahaga, tentunya bisa diganti dengan berbagai jenis minuman manis. Apalagi dengan cuaca panas seperti sekarang. Bila minum air putih, dirasa belum cukup untuk mengatasi gerah. Maka, minuman mengandung es dan manis itu yang jadi pilihan.

Karenanya, penting untuk menginformasikan kepada mereka. Bahwa, air putih selain untuk mengatasi haus, juga memiliki fungsi untuk melancarkan pencernaan. Karenanya, penting agar anak dibiasakan untuk meminum air putih dibandingkan minuman perasa lainnya. Tak hanya itu, fungsi lain air putih juga bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Membiasakan anak-anak senang minum air putih
Tetapi memang, tidak mudah untuk membiasakan anak-anak senang mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup. Kita sebagai orangtua harus punya "jurus jitu" agar anak-anak suka minum air putih. Suka seperti halnya mereka senang melihat dan memainkan fitur mainan di gawai. Saya pun punya 'jurus' yang saya terapkan sejak mereka sebelum bersekolah.

Di rumah kami, sejak bangun tidur, sebelum mereka bersiap mandi, saya dan istri "memaksa" mereka untuk meminum air putih. Kata istri, meminum air di pagi hari, baik untuk kesehatan ginjal. Terkadang kami mengambilkan segelas air putih untuk mereka teguk.

Mungkin, bagi mereka yang baru duduk di kelas 1 dan 3 SD, pemahaman perihal ginjal dan fungsinya itu, maupun juga korelasinya dengan minum air putih, masih sulit dipahami. Tapi yang penting, mereka bisa berpikir bahwa minum air di pagi hari itu menyehatkan.

Lantas, ketika berangkat sekolah, kami selalu membekali mereka dengan sebotol air minum. Tak lupa, kami berpesan agar mereka jangan lupa minum air tersebut. Apalagi ketika jadwal mereka berolahraga yang tentu saja membutuhkan banyak cairan.

Termasuk ketika giliran saya menjemput mereka saat pulang sekolah, saya terbiasa mengecek botol air mereka. Mengecek untuk tahu berapa banyak air putih yang mereka minum. Bila kebetulan air minumnya hanya diminum sedikit, saya lantas menanyakan mengapa kok minumnya sedikit.

Bila terus dilakukan pembiasaan-pembiasaan seperti itu, saya yakin, pada akhirnya, mereka akan terbiasa untuk meminum air putih dalam jumlah cukup. Kelak, tanpa diingatkan pun, mereka akan mau minum air putih dalam jumlah cukup. Bilapun sehari mereka merasa belum cukup minum air putih, mereka akan segera "menebusnya". Sebab, mereka tahu air putih bagus untuk tubuh mereka. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun