Siapa yang kali ini menang? Ah, siapapun yang menang, Indonesia juaranya. Dan bila keduanya bisa tampil konsisten hingga tahun depan, kita sepertinya tak perlu terlalu khawatir dengan peluang bulutangkis Indonesia di Olimpiade 2020. Utamanya di sektor ganda putra
Tiongkok kembali mendominasi ganda campuran
Bila ganda putra menjadi milik Indonesia, sektor ganda campuran menjadi 'milik' Tiongkok. Untuk kesekian kalinya, dua ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilu/Huang Dongping, kembali bertemu di final.Â
Ya, entah sudah berapa kali, Siwei/Yaqiong dan Yilu/Dongping bertemu di final. Ini merupakan pertemuan ketiga mereka di tahun 2019. Sebelumnya, mereka bertemu di final Malaysia Open dan Indonesia Open. Keduanya dimenangi Siwei/Yaqiong.
Tahun 2018 lalu, mereka juga bertemu di lima final. Yakni di Kejuaraan Dunia 2018, dan empat seri BWF World Tour. Termasuk seri Finals 2018. Ya, pertemuan mereka bak lagu lama yang paling sering diputar di ganda campuran. Itu sekaligus menjadi cerminan dominasi Tiongkok di ganda campuran.
Menariknya, forum badminton lover Tiongkok menyebut Indonesia kini tidak lagi bisa mengimbangi ganda campuran Tiongkok setelah Liliyana Natsir pensiun. Mereka juga menyoroti penampilan Tontowi Ahmad bersama pasangan barunya, Winny Oktavina. Di China Open 2019, keduanya terhenti di perempat final.Â
Kata mereka, Owi/Winny mengalami peningkatan di China Open 2019. Tapi, masih butuh waktu untuk mengimbangi ganda campuran Tiongkok. Â
"Pemain lawas' di final tunggal putri dan ganda putri
Dua final lainnya juga menyajikan 'lagu lama'. Di sektor tunggal putri, juara bertahan, Carolina Marin, kembali tampil di final. Marin yang baru kembali dari cedera, lolos ke final usai mengalahkan pemain Jepang, Sayaka Takahashi.
Marin akan bertemu pemain Taiwan, Tai Tzu-ying. Kemarin, mantan rangking 1 dunia ini melakoni duel ketat melawan andalan tuan rumah, Chen Yufei. Di game pertama, Yufei menang telak 21-6. Gambaran ulangan final China Open 2018 antara Marin dan Yufei, sepertinya akan jadi kenyataan.
Namun, Tai Tzu-ying (TTY) menolak 'skenario'. Di gama berikutnya, mental pemenangnya bicara. Dia menang 21-13 di game kedua. Keduanya kejar-mengejar poin di game penentuan, sebelum sebuah smah tajam, membuat TTY menang 22-20.