"Kami sudah pernah berhadapan sebelumnya, jadi sudah mempelajari pola permainan mereka. Kuncinya lebih tenang, fokus poin per poin. Mau kami lebih unggul pun nggak boleh sampai lengah," ujar Apriani dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/8393.
Â
Di semifinal, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan ganda putri Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand). Greysia/Apri yang baru saja meraih medali perunggu kejuaraan Dunia 2019 berpeluang menang.
Ya, di atas kertas, Greysia/Apriyani yang kini menempati rangking 5 dunia, seharusnya bisa lolos ke final. Sebab, dalam empat perjumpaan sebelumnya, mereka unggul head to head 4-0 dari ganda putri Thailand rangking 11 dunia tersebut.
Andai dua ganda putri Indonesia bisa tampil di final, itu akan menjadi pelipur lara kegagalan tunggal putri. Sebelumnya, dua tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska dan Fitriani, juga berpeluang tampil di final. Namun, yang terjadi, mereka terhenti di perempat final.
Gregoria dikalahkan pemain senior Korsel, Sung Ji Hyun lewat rubber game. Padahal, dia sempat unggul telak 21-7 di game pertama. Namun, dia kemudian kalah 13-21, 19-21. Sementara Fitriani kalah dari pemain tak terkenal Thailand, Supanida Katethong 13-21, 19-21.
Hasil buruk juag terjadi di ganda putra. Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang diharapkan bisa juara karena menempati unggulan 1, justru terhenti di babak perempat final. Fajar/Rian yang baru saja meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia, kalah rubber game dari pasangan baru Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen 16,21, 21-19, 17-21. Dengan begitu, Indonesia tanpa wakil di semifinal ganda putra.
Total, Indonesia hanya punya empat wakil di semifinal Taiwan Open 2019. Selain dua pasangan ganda putri, juga ada Shesar Hiree Rhustavito di tunggal putra dan pasangan ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja.
Tentu saja, akan menyenangkan bila melihat mereka semuanya bisa lolos ke final. Namun, nilainya akan lebih luar biasa bila ganda putri Indonesia bisa menciptakan final sesama Indonesia. Final antara Greysia/Apriani melawan yuniornya, Siti Fadia/Ribka.
Bila itu terjadi, kita boleh berharap regenerasi di ganda putri akan cerah di masa depan. Meski, perjalanan masih akan sangat panjang. Mengutip kalimat warganet di akun Instagram badmintalk_com, "setitik harapan regenerasi WD yang mandek, mulai tampak walau baru siluet". Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H