Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hebat, Ganda Putri Muda Indonesia Kalahkan Ganda Top Korsel

7 September 2019   09:46 Diperbarui: 7 September 2019   10:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ribka Sugiarto (kiri) dan Siti Fadia Silva, harapan regenerasi ganda putri/Foto: pbdjarum.org


Menengok kiprah ganda putri Indonesia sekarang ini membuat kita terkadang mengelus dada. Prihatin. Kita sejatinya punya banyak ganda putri. Namun, mereka ibarat buih di lautan. Sekadar ada, lantas menghilang. Banyak tapi tak mampu memberi makna besar.

Bila kita tengok, kita seperti hanya memiliki pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang benar-benar bisa bersaing di pentas dunia. Sementara pasangan lainnya sekadar tampil sebagai penggembira. Karenanya, Greysia/Aori seperti selalu 'sendirian', tanpa kawan.

Faktanya, selama ini belum pernah terjadi, Greysia/Apriani bertemu dengan sesama ganda putri Indonesia di babak final turnamen BWF World Tour. Berbeda dengan ganda putra yang beberapa kali memanggungkan final berjudul "duel sesama pemain Indonesia".

Mengapa bisa begitu? Karena kita 'miskin regenerasi' di ganda putri. Bukan miskin kuantitas. Tapi kualitas. Kalau kuantitas sih banyak, tapi yang benar-benar berkualitas itu yang belum banyak.

Bandingkan dengan Jepang yang punya kuantitas dan kualitas. Mereka punya banyak ganda putri yang berkelas dunia. Bahkan, tiga ganda putri Jepang kini ada di rangking tiga besar dunia. Karena itu, pelatih Jepang bolak-balik 'duduk manis sambil ngopi' di final sembari melihat dua ganda putri mereka bermain berebut gelar.

Tiongkok dan Korea Selatan kini juga berlomba meregenerasi sektor ganda putri. Setidaknya, mereka kini punya dua pasangan yang acapkali tampil di babak penting turnamen BWF World Tour.

Siluet regeneasi di ganda putri dari Taiwan Open

Toh, kita tidak boleh berhenti berharap. Kita harus percaya, Indonesia sejatinya punya banyak bibit berkualitas. Tinggal bagaimana PBSI terus memoles mereka mereka. Salah satu cara tentunya dengan rutin mengirim ganda putri muda kita untuk tampil di turnamen internasional.

Nah, petang kemarin, kabar bagus datang dari turnamen Chinese Taiwan Open (Taiwan) Open 2019. Pasangan ganda putri muda Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Ribka Sugiarto, membuat kejutan hebat.

Siti Fadia dan Ribka yang baru tahun ini dipasangkan, berhasil lolos ke babak semifinal turnamen BWF World Tour level Super 300 ini. Mereka berhasil memulangkan ganda putri top Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan lewat kemenangan rubber game 21-19, 13-21, 21-17 selama selama 59 menit seperti dikutip dari twitter.com/inabadminton.

Lee So-hee/Shin Seung-chan merupakan salah satu ganda putri top Korsel. Bulan lalu, mereka ada di rangking 7 dunia. Keduanya pernah meraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2014. Mereka juga runner-up BWF World Tour Finals 2018 lalu. Tahun 2018 lalu mereka juga jadi juara di Fuzhou China Open Super 750.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun