"Kami benar-benar menjaga fokus dan stamina. Sebelumnya kami kalah lawan mereka di Australian Open. Itu juga kalau nggak salah kami sudah leading di game ketiga. Tapi kami bisa kalah. Jadi kami nggak mau mengulangi kesalahannya lagi. Jadi pelajaran pastinya," kata Fajar.
Jempol untuk duet pelatih ganda putra Indonesia
Namun, selain perjuangan hebat pemain di lapangan, jangan lupakan jasa pelatih. Ya, acungan dua jempol layak kita berikan kepada dua pelatih ganda putra Indonesia, coach Herry Imam Pierngadi dan Aryo Minarat yang mendampingi pemain di Basel, Swiss.
Kemenangan Fajar/Rian atas Choi SolGyu/Seo Seung Jae di perempat final, menjadi bukti bahwa pelatih ganda putra kita memang tidak sekadar duduk manis di pinggir lapangan. Mereka juga tak hanya pandai memotivasi. Namun, mereka membekali anak asuhnya dengan strategi matang sebelum turun ke lapangan.
Ketika tahu Fajar/Rian akan bertemu Choi SolGyu/Seo Seung Jae, coach Herry IP dan Aryo Minarat pastinya sudah belajar dari kekalahan yang dialami Marcus/Kevin.Â
Dengan pengalaman panjang mereka, pelatih yang telah andil memberikan puluhan gelar untuk Indonesia ini tentu sudah paham kelebihan dan kelemahan pasangan Korea tersebut.
Dan hasilnya bisa kita lihat di lapangan. Wajah coach Herry IP dan Aryo Minarat yang ketika mendampingi Marcus/Kevin melawan ganda Korea terlihat tegang saat beberapa kali disorot kamera, kali ini mereka lebih rileks. Wajah tegang itu berganti dengan senyuman dan juga tepuk tangan melihat Fajar/Rian mampu mendominasi ganda putra Korea itu.
Tak hanya untuk Fajar/Rian, kemenangan Hendra/Ahsan juga tidak lepas dari bekal yang diberikan duet pelatih sukses ini. Meski Hendra/Ahsan kini berstatus pemain independen (non pelatnas), tetapi mereka masih diperbolehkan berlatih di Pelatnas.Â
Mereka juga tetap didampingi Herry IP dan Aryo Minarat. Secara, pelatih bertangan dingin inilah yang telah 'melahirkan' Ahsan/Hendra menjadi pasangan ganda putra top dunia.
Menariknya, jadwal mempertemukan Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian di semifinal. Artinya, salah satu dari mereka akan tersingkir. Namun, kabar bagusnya, Indonesia dipastikan memiliki satu wakil di final ganda putra Kejuaraan Dunia 2019.