Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kala Barcelona Diperdaya Pemain 38 Tahun, Kalah di Pekan Perdana

17 Agustus 2019   09:40 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:35 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aritz Aduriz, mencetak gol cantik ke gawang Barcelona di pekan pertama Liga Spanyol/Foto: Daily Mail/EPA

Mulai akhir pekan ini, kompetisi La Liga Primera Spanyol musim 2019/20 akan dimulai. Selain Liga Inggris, Liga Spanyol akan mendapatkan sorotan besar merujuk pada kedatangan beberapa pemain baru berstatus 'bintang'. Bahkan, porsi pemberitaan besar di media itu sudah terasa sejak masa pramusim kompetisi.

Dan, sorotan besar itu ternyata langsung 'meledak' di pekan perdana. Liga Spanyol musim 2019/2020 dibuka dengan berita yang 'disukai media'. Siapa sangka, sang juara bertahan, FC Barcelona, langsung mengalami kekalahan di pekan perdana.

Ya, apa lagi berita yang lebih menghebohkan di sepak bola selain kekalahan tim kuat yang juga juara bertahan dan favorit juara. Apalagi, bila itu terjadi di pekan pertama. Komplet.

Bertamu ke San Mames menghadapi tuan rumah Atletic Bilbao, Sabtu (17/8) dini hari tadi, Barcelona dipaksa pulang dengan kekalahan. Barca kalah 0-1. Gol 'peremuk hati' fans Barcelona tercipta di menit-menit akhir jelang laga berakhir.

Adalah penyerang senior Spanyol, Aritz Aduriz Zubeldia yang menjadi 'mimpi buruk' bagi Barcelona di laga pembuka Liga Spanyol musim ini. Penyerang yang pada 11 Februari lalu genap berusia 38 tahun ini menjebol gawang Barcelona lewat sepakan salto yang sungguh indah.

Padahal, Aduriz baru dimasukkan di menit ke-88. Siapa sangka, hanya satu menit di lapangan, Aduriz lantas mendapat 'makanan empuk' berupa umpan crossing dari sisi kiri pertahanan Barcelona. Padahal, itulah sentuhan pertamanya terhadap bola di laga itu.

Aduriz, usianya sudah 38 tahun tapi masih ganas/Foto: Sport.net
Aduriz, usianya sudah 38 tahun tapi masih ganas/Foto: Sport.net
Padahal, di Liga Spanyol musim lalu, dari 941 menit bermain, Aduriz hanya mampu membuat 2 gol. Kini, penyerang bertinggi badan 181 cm ini malah sudah mencetak satu gol hanya dalam beberapa menit bermain.

"Situasi bola di udara memang bisa sangat berbahaya bila ada Aduriz, dan dia mendapatkan gol lewat cara itu. Saya tidak terkejut dengan caranya mengeksekusi bola, dia pernah mencetak gol dengan cara seperti itu," ujar Valverde dikutip dari Marca.

Barcelona sebenarnya mendominasi permainan, utamanya di babak kedua
Menghadapi Bilbao, Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde sebenarnya memainkan permainan menyerang, 4-3-3. Valverde langsung memainkan dua pemain anyar Barcelona, Frengkie De Jong dan Antoine Griezmann.

De Jong (22 tahun) diplot sebagai gelandang bertahan mengisi posisi Sergio Busquets yang dicadangkan. Mantan pemain Ajax ini ditemani Carlos Alena (21 tahun) dan Sergi Roberto. Kombinasi De Jong-Alena di lini tengah ini menarik. Barca seperti ingin kembali menciptakan Xavi dan Andres Iniesta baru.

Sementara Griezmann diplot sebagai penyerang sayap kiri bersama Ousmane Dembele di kanan dan Luiz Suarez sebagai penyerang tengah. Tidak ada nama Lionel Messi yang masih menjalani pemulihan cedera. Di daftar pemain cadangan pun tidak ada. Juga tidak ada Philippe Coutinho yang resmi dipinjamkan ke klub Jerman, Bayern Munchen.

Toh, dengan skema itu, Barcelona mampu mendominasi permainan. Dikutip dari Soccerway, Blaugrana--julukan Barcelona menguasai penguasaan bola hingga 63 persen dan membuat sedikitnya dua tembakan ke gawang dan tujuh tendangan melebar dari gawang.

Salah satu peluang terbaik Barcelona tercipta di menit ke-31. Sebuah umpan back pass pemain belakang Bilbao mengarah ke Luis Suarez. Namun, sepakan Suarez yang tinggal berhadapan dengan kiper Bilbao, Unai Simon, malah menghantam tiang gawang. Itu satu dari tiga peluang Barca yang gagal masuk ke gawang karena terhalang mistar ataupun tiang gawang.

Tanpa Messi, lini depan Barcelona kurang ganas
Meski begitu, penampilan Barcelona di San Mames memang kurang ganas. Selain peluang Suarez itu, hampir tidak ada peluang lainnya yang bisa dikategorikan "peluang emas". Malah, kombinasi Suarez-Griezmann dan Dembele, nyaris tak terlihat sebagai trio pemburu gol. 

"Kami kurang konsentrasi di beberapa bagian pertandingan. Kami juga kurang memiliki ide jelas ketika menyerang," ujar Jordi Alba, full back Barcelona seperti dikutip dari media Spanyol, Marca. (marca.com)

Jordi Alba benar. Lini depan Barcelona memang kurang greget di San Mames. Sepanjang pertandingan, Barcelona seperti kesulitan menciptakan peluang lewat serangkain operan-operan rapi cepat yang selama ini menjadi ciri khas permainan mereka.

Harus diakui, ketidakhadiran Leo Messi membuat lini depan Barcelona terlihat biasa. Salah besar bila ada yang menganggap Barcelona akan baik-baik saja bila tanpa Messi. Apa yang terjadi di San Mames dini hari tadi menjadi buktinya.

Tanpa Messi, lini depan Barcelona memang tidak seganas biasanya. Tidak ada pemain yang mampu menarik perhatian dua hingga tiga bek lawan lewat kemampuan berlari dan dribble, lantas melepaskan assist tak terduga seperti yang selama ini dilakukan Messi.

Antoine Griezzman (kanan), belum mampu nyetel dengan Barcelona/Foto: Evening Standard
Antoine Griezzman (kanan), belum mampu nyetel dengan Barcelona/Foto: Evening Standard
Hal itu diperparah dengan belum kompaknya trio Dembele-Suarez dan Griezmann. Khusus Griezmann, penyerang asal Prancis yang dibeli dari Atletico Madrid ini masih harus berjuang untuk bisa nyetel dengan rekan-rekan barunya. Sejak bermain di laga pramusim, Griezzman belum memperlihatkan permainan apik.

Bagaimana respons Valverde perihal penampilan Griezzman?

"Bermain di sisi kiri untuk pemain kidal bukanlah hal buruk. Tetapi dia memang masih membutuhkan lebih banyak waktu bermain," ujarnya.

Tak panik, anggap kekalahan di pekan perdana biasa saja
Terlepas dari kekalahan dari Bilbao di pekan perdana, para pemain Barcelona tidak panik. Justru, mereka mengedepankan sisi positif dari kekalahan di San Mames tersebut.

Bek tengah Barcelona, Gerrard Pique berharap semua pemain Barcelona bisa belajar dari kekalahan di pekan perdana untuk mencegah hal buruk terjadi lagi di pertandingan berikutnya. Bagi Pique, lebih baik kalah di awal daripada di periode akhir kompetisi yang merupakan fase krusial.

Dia juga percaya, pemain-pemain baru akan segera menemukan performa terbaik mereka di Barcelona. "Lebih baik kalah begini daripada di akhir musim. Kami akan men-charge batere kami dan tampil lebih bagus di pertandingan beikutnya," ujar Pique.

Di pertandingan pekan kedua, Barcelona akan tampil di markas mereka, Camp Nou. Pique dan kawan-kawan akan menjamu Real Betis, Minggu (25/8).

Belum ada kabar apakah Messi akan bisa bermain di laga nanti. Tetapi yang jelas, Luis Suarez mengalami cedera saat melawan Bilbao. Dia ditarik keluar di menit ke-37.

Andai Suarez tidak bermain dan Messi juga belum cukup bugar untuk tampil, Valverde harus memutar otak untuk mencari formasi terbaik bagi timnya. 

Apalagi, Betis kini punya penyerang anyar, Nabil Fekir, yang punya kemampuan seperti Aduriz. Pemain Prancis yang ditransfer dari Olympique Lyon itu layak diwaspadai Pique dkk.

Jadi, sampean (Anda) yang punya hubungan emosional dengan Barcelona, apakah yakin pekan depan bisa bangkit, atau malah kembali meraih hasil buruk di awal musim? Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun