Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rela Antre Lama demi Sup Sayur Bakso Daging Sapi Bikinan Sendiri

10 Agustus 2019   14:02 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H bagi yang merayakan. Selamat bersiap mengolah daging kurban bagi yang mendapatkan jatah pembagian daging sapi ataupun daging kambing.


Bagi saya, ketika bicara Idul Adha, bukanlah hari raya sehari. Namun, ada rentetan hari sebelumnya yang serasa menyambut kedatangannya. Singkat kata, tanda-tanda kehadirannya cukup banyak dan bisa dirasakan. Terlebih bagi saya yang tinggal di lingkungan kampung.

Dari pemandangan domba dan sapi yang mulai "pindah kandang" di tepi jalanan pada beberapa pekan sebelum idul Adha, undangan rapat untuk persiapan acara kurban, hingga penyembelihan hewan kurban.

Bicara Idul Adha, salah satu bagian menarik yang saya suka sejak bocah adalah ketika daging kurban dibagikan ke rumah. Menarik untuk menunggu, daging kurban itu akan diapakan oleh ibu.

Oleh ibu, biasanya dimasak jadi gulai. Atau dipotong seukuran dadu untuk dibuat sate sendiri di rumah. Meski kadang bakarannya ada yang gosong atau belum matang sempurna, tetapi sate bikininan sendiri, sangat nikmat dicicipi.

Atau bila tidak mau ribet, resep yang paling sederhana, dipotong-potong, lantas dibumbui dan digoreng. Begitu saja? Belum. Daging-daging yang digoreng itu disantap dengan sambel kecap kental pedas bikinan ibu yang membuat makan serasa harus nambah.

Tetapi memang, mengolah daging kurban itu gampang-gampang-susah. Bukan hanya karena bumbunya harus menyesuaikan dengan bahan, semisal apakah dapat jatah daging sapi atau kambing. Belum lagi tingkat kerepotan untuk mengolahnya.

Sejak berumah tangga dan mendiami perumahan, setiap Idul Adha, warga di tempat tinggal kami mendapat jatah daging sapi dan kambing. Tentunya dengan berat yang telah disesuaikan panitia, mengacu banyaknya daging kurban dan jumlah warga.

Antre lama dengan Abang bakso demi adonan bakso daging sapi

Nah, oleh istri, tema olahan daging kurban di rumah kami, berbeda dengan masa bocah saya dulu. Tidak ada gulai ataupun dipotong digoreng dengan sambal kecap pedas, karena anak-anak kurang suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun