Selamat datang kompetisi Premier League Liga Inggris musim 2019/20. Ya, mulai akhir pekan ini, Liga Inggris akan kembali bergulir dan memanjakan kita selaku para pecinta sepak bola.
Perjalanan panjang menuju garis finish (juara) akan dimulai di Stadion Anfield, saat tim runner-up Liga Inggris musim lalu, Liverpool, menjamu salah satu tim promosi yang merupakan juara Divisi Championship, Norwich City , Sabtu (10/8) dini hari.
Lantas, enam pertandingan digelar pada Sabtu (10/8) malam. Salah satunya laga juara bertahan, Manchester City yang akan mengawali upaya mempertahankan gelar dengan menghadapi tuan rumah West Ham United di London. Termasuk tim peringkat 4 musim lalu yang juga runner-up Liga Champions, Tottenham Hotspur yang menjamu tim promosi tapi 'stok lawas', Aston Villa.
Pekan pertama Liga Inggris musim 2019/20 berlanjut pada Minggu (11/8) yang memainkan tiga pertandingan. Nah, yang seru, laga pekan pertama akan ditutup dengan pertandingan besar di Old Trafford ketika Manchester United menjamu Chelsea seperti dikutip dari https://www.premierleague.com/fixtures.Â
Kompetisi musim baru, tentu saja menghadirkan nuansa baru. Mulai dari komposisi kontestan liga yang berbeda dari musim lalu karena ada tiga tim terdegradasi dan tiga tim promosi dari Divisi Championship. Termasuk juga pemain yang datang dan pergi.
Di Liga Inggris musim ini, kita tidak akan lagi menyaksikan aksi beberapa pemain tenar seperti Eden Hazard, Romeru Lukaku dan Aaron Ramsey yang telah 'lulus' dari Premier League. Dan tentu saja, ada yang pergi, ada yang datang. Meski, beberapa pemain baru yang datang, belum bisa dikategorikan superstar.
Meski begitu, menarik ditunggu seberapa besar kontribusi para pendatang baru ini di klub baru mereka. Utamanya bagi enam tim top Liga Inggris yang layak dimasukkan sebagai kandidat juara musim ini. Seperti apa "wajah baru" para kandidat juara Liga Inggris musim ini?
Tumben, Arsenal senang belanja
Salah satu yang tidak biasa di masa persiapan Liga Inggris musim 2019/20 ini adalah keaktifan Arsenal di bursa transfer pemain. Ya, tim London ini cukup royal menghamburkan duit dan melakukan lobi-lobi untuk meminjam pemain.
Salah satu yang menyedot perhatian adalah bergabungnya gelandang Real Madrid, Dani Ceballos dengan status pemain pinjaman. Arsenal bahkan mengeluarkan duit dalam jumlah besar untuk membeli penyerang Nicolas Pepe dari klub Prancis, Lille. Pepe (24 tahun) yang berasal dari Pantai Gading (Afrika), dibeli Arsenal dengan harga 72 juta punds (setara dengan Rp 1,2 triliun) yang menjadi rekor pembelian termahal klub.
Belum cukup sampai di situ, di masa deadline transfer pemain kemarin, Arsenal berhasil memperkuat lini pertahanan dengan merekrut David Luiz dari klub tetangga, Chelsea. Serta, full back Kieran Tierney dari Glasgow Celtic.
Padahal, di musim-musim sebelumnya, Arsenal dikenal sebagai 'tim efisien'---untuk tidak menyebut tim yang pelit mengeluarkan duit untuk membeli pemain baru. Menariknya lagi, media-media Inggris sempat mengabarkan bahwa Arsenal hanya punya budget minim di bursa transfer pemain. Hanya sekitar 45 juta pounds.
Menarik ditunggu bagaimana penampilan Arsenal musim ini yang merupakan musim kedua di bawah pelatih Unai Emery. Setelah musim lalu masih berada di bawah bayang-bayang Arsene Wenger karena sebagian pemain merupakan 'warisan' Wenger, kali ini Unay Emery sepertinya akan bisa leluasa menampilkan keinginannya di lapangan.
Chelsea kini dilatih Frank Lampard
Berbeda dengan Arsenal, tetangga mereka, Chelsea, tidak melakukan upaya masif selama bursa transfer pemain. Chelsea bukan lagi tim yang dulu terkenal royal belanja.
Nyatanya, The Blues hanya mempermanenkan Mateo Kovacic dari Real Madrid. Serta, Christian Pulisic yang sudah didatangkan sejak Januari lalu tetapi baru akan bermain musim ini. Padahal, Chelsea kehilangan beberapa pemain pilarnya musim lalu seperti Eden Hazard, David Luiz, Gary Cahill.
Namun, terlepas dari itu, kiprah Chelsea musim ini akan menarik untuk diikuti. Sebab, mereka kini dilatih Frank Lampard. Ya, salah satu legenda Chelsea yang musim lalu cukup sukses melatih klub Derby County, kini kembali ke Chelsea sebagai pelatih. Lampard akan didampingi Petr Cech sebagai pelatih kiper.
Apalagi, selama masa persiapan, Chelsea meraih hasil bagus di pertandingan pramusim. Dikutip dari soccerway, Chelsea meraih kemenangan 2-1 atas Barcelona (23/7), menang 4-3 atas Reading (28/7), 5-3 atas Salzburg dan bermain 2-2 melawan Borussia Moenchengladbach. Pertanda Chelsea siap meladeni Man.United di Old Trafford pada pekan perdana?
Tottenham layak diwaspadai
Sementara tim London lainnya, Tottenham Hotspur, juga menyambut Liga Inggris musim 2019/20 dengan serius. Setelah cukup lama "puasa transfer pemain", Spurs musim ini cukup aktif belanja pemain. Terlebih, setelah musim lalu mampu masuk final Liga Champions.
Salah satu pemain baru Spurs yang mendapat sorotan adalah Tanguy Ndombele yang dibeli dari klub Prancis, Olympiqu Lyon. Pemain Prancis berusia 22 tahun ini diharapkan semakin menambah kekuatan lini tengah tim London Utara ini. Spurs sempat dikaitkan dengan pembelian Paulo Dybala dari Juventus. Namun, hingga transfer deadline, belum ada kabar yang dinanti fans Spurs.
Toh, itu bukanlah petaka bagi mereka. Memang, Spurs tidak seaktif Arsenal dalam berburu pemain. Namun, skuad utama Spurs juga tidak banyak berubah dibandingkan musim lalu. Sebab, beberapa pemain top mereka masih bertahan. Seperti Harry Kane, Delle Ali, Son Heung-min, Christian Erikssen juga Lucas Moura.
Dengan tambahan pemain baru dan skuad lama, menarik ditunggu akan seperti apa racikan Maurico Pocchettino di musim ini. Fans Spurs pastinya berharap mereka akan kembali bisa bersaing di Liga Inggris dan Liga Champions seperti musim lalu.
Liverpool pertahankan 'the winning team'
Yang cukup mengejutkan adalah bagaimana Liverpool menyambut kompetisi musim 2019/20. Setelah musim lalu finish sebagai runner-up, Liverpool malah seperti tidak tertarik melakukan pembelian pemain baru. Faktanya, manajemen The Reds hanya mendatangkan tiga pemain baru kurang terkenal. Yakni Sepp van der Berg, Harvey Elliot dan Adrian.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp sepertinya cukup puas dengan tim yang dimilikinya musim lalu. Dia ingin mempertahankan the winning team dari tim yang sukses menjadi juara Liga Champions musim lalu.
Dan memang, secara komposisi tim, Liverpool sejatinya sudah oke. Dari Alisson Becker di bawah mistar, kwartet Virgil van Dijk, Joel Matip, Andy Robertson, Trent Alex-Arnold, lalu Jordan Henderson, Fabinho dan Wijnaldum di tengah serta trio Mo salah, Sadio Mane dan Roberto Firmino, bisa diandalkan.
Selain nama itu, juga masih ada Alex Oxlade Chamberlain yang sudah pulih dari cedera. Juga Naby Keita, Divock Origi, Adam Lallana dan Xherdan Shaqiri yang bisa menjadi pemain pengganti.
Masalahnya adalah, dengan tidak menambah pemain baru yang bisa diandalkan, sementara Liverpool akan tampil di empat kompetisi, maka Klopp tinggal berharap pemain-pemain utamanya tidak mengalami cedera parah.
Sebab, hasil selama pramusim memperlihatkan betapa tergantungnya Liverpool pada trio Salah-Mane dan Firmino. Ketika ketiganya tidak tampil, Liverpool mengalami beberapa kekalahan. Diantaranya kalah 2-3 dari Borussia Dortmund (20/7) dan 1-2 dari Sevilla (22/7).
Bagaimana dengan dua tim Manchester?
Manchester United mencuri perhatian publik ketika mendatangkan bek tengah, Harry Maguire dari Leicester City. Bek Timnas Inggris berusia 26 tahun ini dibeli dengan banderol 80 juta pound atau sekitar 1,38 triliun sehingga menjadikannya sebagai bek termahal di dunia.
Maguire merupakan rekrutan ketiga United menyambut musim baru. Sebelumnya Tim Setan Merah sudah mendaratkan Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace dan Daniel James dari Swansea City. Dari pemain baru tersebut, jelas terlihat bahwa fokus pelatih United, Ole Gunnar Solksjaer adalah membenahi lini pertahanan.
Sementara di lini tengah dan depan, United tidak terlalu banyak berubah. Di lini tengah, Paul Pogba, Nemanja Matic, Scott McTominay, dan Jesse Lingard, masih akan menjadi pilihan utama. Di depan, Marcus Rashford dan Anthony Martial akan menjadi andalan utama selepas kepergian Romelu Lukaku.
Solskjaer yang musim lalu baru masuk ketika kompetisi berjalan, kali ini akan memimpin tim sejak awal. Bila merujuk pencapaian United selama pramusim, fans United layak berharap. Selama pra musim, United meraih hasil bagus. Diantaranya menang 1-0 atas Inter Milan, 2-1 atas Tottenham dan bermain 2-2 dengan AC Milan.
Meski, masih menjadi pertanyaan besar, apakah United mampu bersaing di jalur juara. Termasuk masih adanya suara yang meragukan kapasitas Harry Maguire sebagai pemimpin di barisan pertahanan United. Jangan-jangan malah dia terbebani dengan banderol mahalnya.
Manchester City siap pertahankan gelar
Dari enam tim yang masuk dalam kandidat juara, Manchester City sepertinya yang paling siap untuk kembali berlari di jalur juara. Memang, City tidak agresif dalam belanja pemain seperti beberapa musim lalu. Namun, belanja mereka efektif dengan membeli pemain di posisi yang benar-benar butuh tenaga segar.
Diantaranya pembelian gelandang asal Spanyol, Rodri Hernandez dari Atletico Madrid dan full back asal Portugal, Joao Cancelo yang didatangkan dari Juventus. Kehadiran mereka membuat City kini memiliki kedalaman skuad yang paling bagus dibandingkan tim-tim lain.
Di setiap posisi, tim asuhan Pep Guardiola ini memiliki dua pemain yang kualitasnya nyaris setara. Ambil contoh di posisi kiper, City punya Ederson dan Claudio Bravo yang kualitasnya oke. Di lini tengah ada Rodri, Fernandinho, Phil Foden, Ilkay Gundogan dan David Silva. Lalu di depan ada Leroy Sane, Raheem Sterling, Bernardo Silva, Gabriel Jesus dan Sergio Aguero yang siap pakai.
Singkat kata, Guardiola punya banyak pilihan. Itu membuatnya luwes mengatur startegi. Dan itu terlihat ketika pekan lalu mereka menghadapi Liverpool di pertandingan Community Shield yang merupakan 'pembuka' Liga Inggris. Kita tahu, City akhirnya menang adu penalti setelah kedua tim bermain 1-1.
Hanya saja, City kehilangan pemain senior asal Belgia, Vincent Kompany yang 'pulang kampung' ke negaranya di klub Anderlecht. Padahal, peran Kompany musim lalu cukup penting dalam situasi krusial di akhir kompetisi.
Pada akhirnya, uraian tersebut sekadar gambaran awal 'wajah baru' enam tim kandidat juara Liga Inggris musim 2019/20. Selebihnya bergantung bagaimana konsistensi mereka dan juga daya tahan pemain mereka menghadapi ketatnya kompetisi.
Pertanyaannya, siapa dari enam tim tersebut yang akan berpesta di akhir musim nanti?
Kita tahu, dalam enam musim terakhir, selalu tim dengan kostum biru yang menjadi juara Liga Inggris. Yakni Man.City (juara 2014, 2018, 2019), Chelsea (2015 dan 2017) serta Leicester City (2016).
Mungkinkah gelar juara akan kembali menjadi milik tim dengan kostum biru? Ataukah tim dengan kostum merah yang giliran juara? Atau malah kostum putih yang membuat kejutan? Ah, mari kita nikmati pertandingan demi pertandingan di setiap pekan sebelum sampai di akhir cerita. salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H