Sementara Praveen/Melati yang menjadi unggulan 6, sangat mungkin akan bertemu dengan He Jiting/Du Yue yang merupakan unggulan 15. Semoga Praveen yang dianggap sebagai pebulutangkis dengan smash terkencang saat ini, bisa tampil kalem dan mengurangi error. Dampaknya, Melati bisa tampil lebih tenang.Â
Namun, bila ganda campuran Indonesa tampil dalam form terbaik, bukan tidak mungkin mereka bisa membuat kejutan. Siapa tahu, sukses Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat jadi juara di Kejuaraan Dunia yang digelar di Eropa (Skotlandia) pada 2017 silam, bisa terulang di Swiss.
Pada akhirnya, kita berharap, setelah tahun lalu tidak mampu meraih gelar, semoga tahun ini ada pemain Indonesia yang bisa menjadi juara di Kejuaraan Dunia.
Sebab, namanya saja kejuaraan dunia, efeknya akan sangat dashyat. Tidak hanya berpengaruh pada rangking pemain, tetapi juga penegas bahwa bulutangkis kita memang masih salah satu yang terbaik di dunia. Salam bulutangkis.